Meski sudah tersedia material lain seperti galvalum, masih banyak masyarakat yang menggunakan kayu sebagai bahan membuat mebel atau keperluan lainnya. Pasalnya, kayu memiliki sejumlah sifat yang tidak dapat ditiru bahan lain, termasuk mudah diproses untuk dijadikan barang sesuai kemajuan teknologi.[1] Kayu yang dapat digunakan pun cukup beragam, salah satunya kayu glugu. Biasanya dijual secara gelondongan atau bentuk lainnya dengan harga yang relatif terjangkau, kayu ini diklaim punya struktur keras dan serat yang indah.
Ciri Kayu Glugu
Jika Anda belum begitu familiar dengan kayu glugu, ini adalah kayu yang berasal dari pohon kelapa. Seperti diketahui, pohon kelapa, dengan nama ilmiah Cocos nucifera L., adalah salah satu jenis pohon yang tumbuh di daerah tropis,[2] termasuk di Indonesia. Pohon ini dapat ditemukan dengan mudah di kawasan atau daerah tepi pantai.
Pohon kelapa yang dapat dijadikan bahan kayu glugu adalah pohon kelapa yang sudah berusia minimal 60 tahun, terutama yang tidak produktif. Untuk menjadi kayu glugu, pohon kelapa diolah dengan dua cara, yakni pengolahan secara alami dan pengolahan dengan proses pemadatan atau densifikasi. Pengeringan kayu glugu juga dapat dilakukan dengan dua metode, yakni pengeringan konvensional dengan diangin-anginkan dan pengovenan pada suhu ruang.
Secara fisik, kayu glugu adalah kayu ringan dengan berat jenis rata-rata 0,74, sehingga kerap dikategorikan sebagai kelas kuat II (berat jenis 0,6 hingga 0,9), walau ada juga yang memasukkan kayu ini ke dalam kelas kuat III.[3][4] Sementara itu, jika dilihat dari daya tahannya, kayu glugu termasuk kelas awet III, yang cuma dapat berumur 1,5 tahun jika terserang jamur atau rayap.
Warna kayu glugu sangat bervariasi, mulai dari kuning muda hingga cokelat tua kemerahan. Pada umumnya, kayu glugu yang diperoleh dari bagian pangkal pohon kelapa, akan berwarna dan bercorak lebih gelap dibandingkan dengan yang diambil dari bagian ujungnya. Sementara itu, serat kayu glugu searah atau sejajar dengan sumbu batang sehingga jika diraba pada bagian radial, akan terasa halus.
Meski mungkin tidak terlalu awet, dan bahkan cuma bertahan hanya 2 tahun 5 bulan, ada banyak cara yang dapat digunakan untuk membuat kayu glugu lebih tahan lama. Cara mengawetkan kayu glugu bisa menyuntikkan potas pada batang kayu glugu (cara yang biasa dilakukan masyarakat Cilacap), menggunakan letrek yang disuntikkan pada batang kelapa, dengan cairan resin, atau dengan menggunakan bahan kimia seperti tanalith, celcure, atau solar.[5]
Manfaat Kayu Glugu
Sebagai bahan bangunan, kayu glugu dapat dimanfaatkan sebagai rangka atap karena memiliki keawetan cukup tinggi apabila digunakan untuk konstruksi yang terlindungi. Ukuran yang biasanya digunakan untuk rangka atap, baik untuk reng, usuk, gording, maupun balok bubungan adalah 2 x 3, 4 x 6, 5 x 7, 6 x 12, dan 8 x 12. Jika untuk rangka atap, kayu glugu cukup dikeringkan dan tidak perlu diberi finishing.
Selain itu, kayu glugu juga bisa Anda gunakan sebagai kusen dan daun pintu atau jendela, tetapi perlu diberikan finishing karena sifatnya yang cenderung labil. Kegunaan lainnya kayu glugu adalah sebagai lantai, baik untuk flooring, decking, maupun parquet, dengan finishing dua atau tiga lapisan top coat supaya lebih tahan terhadap goresan.
Kegunaan kayu glugu tidak berhenti di situ. Material ini pun dapat Anda aplikasikan sebagai penutup dinding karena memiliki motif yang menarik sehingga dapat menambah estetika ruangan. Untuk mereka yang mencari ide membuat tiang atau pilar, bisa pula memakai kayu glugu, yang dapat dibentuk bulat maupun kotak. Kayu glugu pun bisa Anda pakai sebagai bahan membuat gazebo, baik untuk tiang utama, dinding, lantai, maupun rangka atap.
Harga Kayu Glugu Gelondongan
| Tipe Kayu Glugu | Harga per Meter |
| Kayu Glugu Kelas 1 Serat Kayu Full | Rp150.000 |
| Kayu Glugu Kelas 2 Serat Kayu Tidak Full | Rp100.000 |
| Kayu Glugu Kelas 3 Serat Belum Terlihat | Rp50.000 |
Hingga saat ini, harga kayu glugu gelondongan di pasaran relatif stabil. Perlu Anda ingat bahwa harga kayu glugu tersebut tidak mengikat dan dapat berubah sewaktu-waktu. Selain pembelian gelondongan, kayu glugu juga ditawarkan dalam bentuk balok. Sebagai referensi, berikut harga kayu glugu per balok.
Harga Kayu Glugu Balok
| Ukuran Kayu Glugu | Harga |
| Kayu Glugu 6 x 12 cm per batang | Rp115.000 |
| Kayu Glugu 6 x 12 cm 2 batang | Rp190.500 |
| Kayu Glugu 4 x 6 cm 2 ikat isi 6 batang | Rp332.400 |
Kayu glugu, baik dalam bentuk balok maupun gelondongan, banyak dipilih untuk furniture hingga bahan kerajinan karena memiliki sejumlah kelebihan. Kayu glugu dinilai lebih ramah lingkungan dan cocok digunakan sebagai dinding atau lantai bangunan. Secara alami, kayu glugu sudah memiliki daya tahan yang tinggi dan tidak mudah rusak oleh serangan hama.
[1] Anugraini, Arif Seswi, Rida Safuan Selian, Ramdiana. 2017. Kerajinan Kayu Gerupel dalam Konteks Masyarakat Gayo. Jurnal Ilmiah mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah, Vol. II(1): 13-19.
[2] Kusyanto, M. 2015. Kajian Material Kayu Glugu sebagai Bahan Bangunan. Jurnal Teknik UNISFAT, Vol. 10(2): 33-44.
[3] Ibid.
[4] Indrosaptono, Djoko, Sukawi, M. Sahid Indraswara. 2014. Kayu Kelapa (Glugu) sebagai Alternatif Bahan Konstruksi Bangunan. Modul, Vol. 14(1): 53-58.
[5] Ibid.
