Di antara sekian banyak burung kicau yang telah beredar, kacer menjadi favorit banyak kicau mania lantaran punya suara yang diklaim melengking tajam sekaligus merdu. Burung yang termasuk anggota famili Turdidae tersebut hadir dalam beragam jenis, salah satunya kacer wulung atau sering juga disebut kacer wulung raja. Jika dibandingkan kacer jenis lainnya, keberadaan kacer wulung ini memang mulai langka sehingga tidak heran jika harganya di pasaran juga cukup tinggi.
Sebagai hewan peliharaan, burung setidaknya dapat dibedakan menjadi dua golongan, yakni burung hias dan burung ocehan. Di Indonesia sendiri, penggemar burung ocehan relatif lebih banyak dibandingkan burung hias lantaran burung tersebut mampu mengeluarkan kicau yang merdu. Burung ocehan sendiri adalah burung yang gemar berkicau, mengeluarkan suara merdu, nyaring, dengan nada dan irama lagu yang bervariasi.[1]
Di pasaran sendiri, sudah ada banyak burung ocehan yang diperjualbelikan dengan bebas, dan salah satu yang cukup populer di kalangan pencinta burung adalah kacer. Memiliki nama latin Copsychus saulari, kacer sering ditemukan di pedesaan dan hutan, memiliki kebiasaan turun ke tanah sambil mencari makanan.[2]
Secara umum, kacer berukuran kurang lebih 30 cm, dengan kacer jantan memiliki warna bulu yang khas, hitam kebiru-biruan mengilat. Jika dilihat secara saksama, akan tampak garis warna putih memanjang membelah warna hitam pada sayapnya. Warna burung bagian perut dan sekitar kloaka putih. Sementara itu, bulu kacer betina tidak berwarna hitam, melainkan abu-abu suram.[3]
Berdasarkan daerah asalnya, kacer dapat dibedakan menjadi kacer Jawa Timur dan kacer Jawa Barat. Para pakar burung biasanya lebih menyukai kacer Jawa Timur lantaran sosok tubuhnya yang relatif lebih besar, dengan warna bulu hitam kelam dan mengilat. Kicauan yang lebih sering, sifatnya yang agak jinak, serta cepat akrab dengan pemiliknya, membuat kacer Jawa Timur menjadi idola.
ciri Kacer Wulung
Selain dibedakan berdasarkan daerah asalnya, kacer juga masih bisa dikelompokkan menjadi banyak jenis lainnya. Nah, salah satu yang cukup terkenal adalah kacer wulung. Kacer jenis ini dinilai sebagai jenis yang paling istimewa karena habitat aslinya di alam liar sekarang ini sudah mulai langka. Jumlahnya memang lebih sedikit jika dibandingkan dengan kacer jenis lainnya.
Untuk kacer wulung lokal Jawa, secara umum, hampir seluruh badannya memiliki bulu berwarna hitam pekat, sedangkan ekor dan sayapnya mempunyai bulu berwarna putih. Sementara itu, tubuh kacer wulung raja juga didominasi warna hitam, kecuali di bagian sayapnya. Postur varian ini lebih besar dibandingkan kacer lokal Jawa dan kacer jenis lainnya. kelebihan lainnya, kacer wulung raja punya mental yang sangat bagus untuk bertarung serta bersuara tebal, merdu, dan lebih keras dibandingkan kacer lainnya.
Seperti disinggung sebelumnya, karena keberadaannya sudah semakin langka serta bentuk fisiknya yang lebih tegap dan suaranya yang lebih merdu dibandingkan kacer jenis lainnya, harga kacer wulung memang terpantau lebih mahal. Jika rata-rata burung kacer dijual dengan harga ratusan ribu rupiah per ekor, maka harga kacer wulung bisa mencapai angka jutaan rupiah per ekor.
Harga Kacer Wulung
Varian Kacer Wulung | Harga |
Kacer Wulung Raja | Rp900.000 per ekor |
Kacer Wulung Lokal Jadi | Rp1.254.000 per ekor |
Kacer Wulung Raja Jadi | Rp2.000.000 per ekor |
Informasi harga burung kacer wulung di atas kami peroleh dari berbagai sumber, termasuk sejumlah situs e-commerce di dalam negeri. Perlu Anda catat bahwa harga burung kacer wulung tersebut tidak mengikat dan dapat berubah sewaktu-waktu. Selain itu, harga di masing-masing penjual bisa saja berbeda meski produk yang ditawarkan sama.
Apabila Anda berniat memelihara kacer wulung atau kacer jenis lainnya, disarankan untuk memilih bakalan. Pasalnya, burung ocehan bakalan umumnya jinak dan mudah dilatih kicauannya, sedangkan burung ocehan yang sudah dewasa lebih liar, mudah stres, dan kemampuan kicauannya sulit ditingkatkan.[4] Burung ocehan berkualitas baik, seperti burung ocehan pemenang kontes, kebanyakan juga dipelihara sejak dari bakalan. Tidak hanya itu, bunyi kicauan burung ocehan bakalan, terutama yang muda hutan, sangat bervariasi dan cenderung nyaring.
Meski demikian, Anda tidak boleh sembarangan dalam memilih bakalan kacer. Sebelum membeli, perhatikan suara piyik kacer ketika kelaparan. Pilihlah piyik yang bersuara keras dan lincah karena biasanya berkelamin jantan sehingga dapat dijadikan bibit unggul. Pilih juga piyik yang paling besar dan tidak ada cacat serta punya pandangan mata tajam tidak sayu karena menandakan piyik tersebut sehat.
[1] Sudradjad. 1997. Petunjuk Memilih Burung Ocehan Bakalan. Depok: Penebar Swadaya, hlm. 5.
[2] Ibid, hlm. 29.
[3] Ibid.
[4] Ibid, hlm. 9.