Terbaru, Harga Kacang Macadamia di Indonesia (250 gr, 500 gr, 1 kg)

Kacang, tentunya Anda sangat familiar dengan tanaman ini. Kacang bisa dijadikan salah satu bahan bumbu dapur, bisa juga diolah menjadi camilan yang enak. Umumnya punya harga yang , ada juga kacang yang diklaim sebagai salah satu jenis termahal di dunia. Bernama kacang macadamia, tanaman ini ternyata sudah dibudidayakan di beberapa daerah di Indonesia.

Pohon Kacang Makadamia (sumber: forbes)
Pohon Kacang Makadamia (sumber: forbes)

Ciri dan Manfaat Kacang Macadamia

Dilansir dari berbagai sumber, kacang macadamia dikatakan sebagai buah dari pohon macadamia yang merupakan tanaman asli Australia. Buah ini juga kerap disebut dengan kacang queensland, kacang semak, kacang maroochi, kacang hawaii, dan juga kacang bauple. Pohonnya merupakan keluarga tanaman proteaceae dan dapat mencapai ketinggian kurang lebih 12 meter.

Bacaan Lainnya

Tanaman ini konon pertama kali ditemukan pada tahun 1857 silam oleh seorang ahli botani Jerman-Australia bernama Ferdinand von Mueller. Pemberian nama pada temuan botaninya itu merujuk pada nama seorang guru medis ahli kimia, John Macadam. Saat ini, setidaknya ada 8 jenis kacang macadamia, dengan tujuh di antaranya berasal dari Australia, yakni Makadamia integrifolia, Makadamia tetraphylla, Makadamia ternifolia, Makadamia whelanii, Makadamia jansenii, Makadamia grandis, dan Makadamia claudensii. Sementara itu, sisanya berasal dari Sulawesi, yakni Makadamia hildebrandii.

Sebenarnya, di Indonesia sendiri, tanaman macadamia dikatakan telah ada sejak zaman Belanda. Pohon macadamia telah lama dikoleksi Kebun Raya Cibodas dan Kebun Percobaan Tlekung.[1] Pasalnya, iklim di dalam negeri cukup cocok untuk tanaman tersebut. Untuk pertumbuhan optimal, tanaman ini membutuhkan tanah dengan tekstur ringan sampai sedang, dengan pH sekitar 5 sampai 5,5 dan kedalaman tanah lebih dari 100 cm.

Tanaman macadamia merupakan penghasil biji berkadar lemak tinggi, sekitar 70 persen, dibandingkan kacang-kacangan. Produk makadamia ini berupa kacang, yang merupakan bahan baku industri makanan yang dapat diolah menjadi berbagai bentuk makanan, antara lain permen, kue kering, campuran krim, atau diolah menjadi semacam kopi sebagai minuman penyegar.[2]

Namun, yang perlu dicatat, dari 8 jenis itu, hanya ada dua jenis yang bisa dikonsumsi, bahkan buahnya bisa dimakan langsung. Kacang Makadamia integrifolia dan Makadamia tetraphylla biasanya digunakan sebagai campuran cokelat, bahan pembuat kue, campuran es krim, dan lain sebagainya. Sementara itu, jenis Makadamia lainnya hingga saat ini dinyatakan beracun.

Manfaat Minyak Makadamia untuk Kecantikan (sumber: olivado)
Manfaat minyak makadamia untuk kecantikan (sumber: olivado)

Selain bisa dikonsumsi, ternyata macadamia juga bisa digunakan sebagai salah satu campuran produk kecantikan. Minyak macadamia dikatakan dapat mempertahankan kelembapan dan menutrisi kulit karena sangat tinggi antioksidan alami dan vitamin E atau alpha tocopherol. Selain itu, minyak macadamia juga mengandung banyak asam oleat yang sangat bagus untuk melembutkan kulit, meregenerasi sel kulit, melembapkan kulit, dan merupakan anti-inflamasi alami.[3]

Meski cocok ditanam di Indonesia, tanaman makadamia di dalam negeri memang belum terlalu optimal. Pasalnya, berbeda dengan jenis kacang lainnya, budidaya kacang macadamia membutuhkan waktu yang lama, antara tujuh hingga sepuluh tahun untuk mencapai masa panen. Pembiakan secara generatif memerlukan waktu relatif lama untuk produksi dibandingkan dengan vegetatif.

Selain pohonnya butuh waktu tujuh hingga sepuluh tahun untuk bisa menumbuhkan kacang, tanaman ini juga memerlukan waktu berbunga sekitar empat sampai enam bulan. Hal ini membuat kacang macadamia matang di waktu yang berbeda di setiap tahun. Petani pun hanya dapat melakukan panen sebanyak lima atau enam kali setahun. Proses memanen juga cukup rumit karena sulit membedakan kacang yang sudah matang atau mentah.

Di Sulawesi, macadamia dapat ditemukan di sekitar pesisir kompleks Danau Malili–Danau Matano, Mahalona dan Towuti. Namun, dilansir dari Mongabay, tidak banyak informasi mengenai hildebrandii ini. Bahkan, penemuan di alam liar baru dilakukan oleh tim peneliti melibatkan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Kebun Raya Bogor, dan Kebun Raya Enrekang pada 2014.

Dengan proses penanaman yang panjang, panen yang juga cukup lama, dan membutuhkan biaya besar, tidak mengherankan jika kemudian harga tanaman macadamia bisa dikatakan cukup mahal. Sebagai informasi, berikut daftar harga kacang macadamia di pasaran saat ini.

Harga Kacang Macadamia

Kacang macadamia (sumber: gobadornot.com)
Kacang macadamia (sumber: gobadornot.com)
Berat Kacang MacadamiaHarga
Kacang Macadamia 1/4 kg (250 gr)Rp202.750
Kacang Macadamia 1/2 kg (500 gr)Rp389.500
Kacang Macadamia 1 kgRp555.555

Jika dibandingkan penawaran sebelumnya, harga kacang macadamia di pasaran saat ini terpantau fluktuatif. Misalnya, kacang macadamia berat 250 gr yang semula dijual kisaran harga Rp130 ribu sampai Rp198 ribu, sekarang mencapai Rp202.750. Sebaliknya, harga kacang macadamia per kilogram justru sedikit turun dari Rp575.000 sampai Rp701.950, kini berada di angka Rp555.555.

Yang membedakan harga kacang macadamia biasanya kondisi sudah di-roasting atau belum, kulitnya masih utuh atau tidak, dan sebagainya. Kacang macadamia kondisi roasted biasanya dibanderol lebih mahal dibandingkan kacang macadamia mentah atau yang kulitnya masih belum dikupas.

[Update: Ditta]

[1] Heryana, Nana, Rusli, Gusti Indriarti. 2008. Pengaruh Ukuran Benih terhadap Pertumbuhan Bibit Makadamia. Agrin, Vol. 12(1): 35-41.

[2] Ibid.

[3] Kusumaningrum, Ayu Anggraini dan Retno Indar Widayati. 2017. Efektivitas Macadamia Oil 10% dalam Pelembap pada . Jurnal Kedokteran Diponegoro, Vol. 6(2): 347-356.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *