Update Harga Joran Pancing Empang dan Tips Memilihnya

Selain di sungai dan laut, kegiatan memancing juga dapat Anda lakukan di empang. Empang sendiri merupakan pematang penahan air atau kolam yang memang digunakan untuk memelihara ikan maupun tambak. Layaknya memancing di sungai atau di laut, memancing di empang membutuhkan joran khusus. Untungnya, harga joran pancing di empang relatif terjangkau.

Empang, menurut penduduk asli Betawi, adalah kolam air tawar, tempat pembudidayaan ikan. Jenis ikan yang sering dipelihara di empang ini antara lain ikan mas, ikan gurami, ikan mujair, ikan tawes, atau ikan nilem. Bagi sebagian masyarakat Betawi, pemeliharaan ikan air tawar di empang merupakan salah satu sumber penghasilan atau bagian dari aktivitas mata pencaharian.

Budidaya ikan di kolam air tawar serupa juga banyak dilakukan oleh orang Sunda (penduduk asli Jawa Barat). Namun, mereka menyebutnya dengan istilah balong. Seperti empang pada masyarakat Betawi, balong bagi orang Sunda merupakan salah satu komponen dari keseluruhan aktivitas mata pencaharian, selain bercocok tanam padi di sawah, menanam sayuran dan palawija di tegalan, memelihara tanaman hias di pekarangan rumah, serta memelihara ternak unggas, sapi, kambing, dan kerbau.

Biasanya, empang atau balong ini dibuat di dekat saluran air atau aliran air permukaan, yang berupa parit-parit atau anak sungai. Pembendungan air dilakukan dengan cara membuat bendung dari bambu atau dengan menumpuk rumput-rumputan sebagai penahan air. Ada juga yang secara khusus membuat pintu air beserta saluran airnya.

Sesuai dengan kondisi topografi yang memungkinkan, ada empang yang dibuat secara bersusun untuk mengalirkan air dari kolam yang lebih tinggi ke kolam yang lebih rendah. Namun, sebagian besar penduduk Sunda dan Betawi hanya mampu membuat kolam dengan lubang untuk menampung air dan meninggikan gundukan tanah sebagai pematang di sekeliling kolam. Empang semacam inilah yang banyak terdapat di daerah dataran rendah sekitar Kota Jakarta, khususnya di wilayah selatan.

Saat ini, di wilayah pinggiran Kota Jakarta, dan wilayah lain di Indonesia, telah berkembang usaha pemancingan ikan di kolam atau empang yang dikelola oleh penduduk setempat. Berbeda dengan ikan empang atau balong biasa, ikan-ikan untuk kolam pemancingan ini secara khusus dibeli dan kemudian ditaburkan di kolam yang disediakan. Transaksi yang terlaksana antara pemilik empang dan pemancing dapat berlangsung berdasarkan jumlah berat ikan yang terpancing atau lamanya waktu memancing.

Jenis Empang untuk Memancing

• Empang Harian, adalah tempat khusus yang disediakan buat pemancingan. Pada empang ini, biasanya pemancing membayar harga lapak (sewa lapak berikut ikannya) baru kemudian memancing. Mancing harian dapat dilakukan setiap hari, bahkan ada pemancingan yang bukanya 24 jam.
• Empang Kiloan, dinamakan demikian karena sistem yang dipakai saat mancing di empang ini yakni dengan menimbang hasil tangkapan yang diperoleh, kemudian pemancing membayar harga berdasar berat ikan yang mereka peroleh.
• Empang Borongan, pemancing atau kelompok pemancing menyewa empang yang waktu memancingnya dan jumlah ikan yang diisikan di empang berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak. Atau, dapat juga sekelompok pemancing menawar isi empang yang dipunyai petani budidaya, baru kemudian memancingnya setelah ada kesepakatan harga.
• Empang Lomba, tempat para pemancing mencoba ketangguhan mereka dengan menerapkan pengetahuan dan pengalamannya terhadap pemancing yang lain tanpa mengurangi keakraban sesamanya. Pada lomba, biasanya penyelenggara telah mengisikan sejumlah ikan terlebih dahulu dan menyediakan sejumlah hadiah-hadiah bagi pemenangnya. Kriteria pemenang ditentukan berdasarkan perolehan terberat per ekor yang didapat peserta lomba mancing. Lomba biasanya diadakan mulai pagi hingga sore pada hari Minggu atau hari libur lainnya.
• Empang Galatama, merupakan lokasi yang pas untuk mereka yang benar-benar hendak mengasah keterampilan dalam memancing, karena hasil ikan tidak dibawa pulang seperti pada sistem mancing yang telah disebut di atas tadi. Ikan yang ditebar di empang ini sangat banyak jumlahnya, penyelenggaraannya bisa setiap hari dan bersifat lomba karena ada hadiahnya.

Seperti halnya memancing di sungai atau di laut, salah satu perlengkapan ketika Anda hendak memancing di empang adalah joran atau kail. Memilih joran untuk memancing di empang pun tidak boleh sembarangan. Anda harus memperhatikan jenis ikan yang akan dipancing, bobot ikan secara umum, dan peraturan cara menaikkan ikan.

Tips Pilih Joran Empang

• Tipe joran (rod type), karena umumnya reel yang dipakai adalah tipe spinning, maka joran juga tipe spinning, dicirikan dari marit (rod guide) dan dudukan reel yang terletak di bagian bawah. Untuk kepraktisan, dapat dipilih joran spinning telescopic yang terdiri dari beberapa ruas batang, sehingga praktis dibawa karena fisiknya bisa dipendekkan hingga 40 cm dan dapat dipanjangkan saat akan digunakan.
• Ukuran panjang (tackle length), yang ideal antara 120 cm hingga 180 cm. Ukuran yang umum digunakan berkisar 168 cm hingga 180 cm. Ukuran ini bisa saja disesuaikan dengan karakter tubuh pemancing, seperti tinggi badan dan panjang lengan.
• Kelas joran antara 4 kg hingga 6 kg, disesuaikan dengan rata-rata bobot ikan.
• Bahan joran minimal terbuat dari serat kaca atau fiberglass yang berongga.
• Semakin banyak marit, maka akan semakin baik.
• Fast action, melengkung kira-kira 20 persen dari panjang joran pada bagian ujungnya (tip) dan memiliki aksi yang cepat bagi joran untuk kembali meluruskan batangnya ke posisi normal.

Harga Joran Pancing Empang

Jika dibandingkan penawaran sebelumnya, harga joran pancing empang di pasaran saat ini terpantau fluktuatif. Misalnya, joran Rodeo Daichi 1,2 meter yang semula dijual seharga Rp103 ribu, sekarang naik menjadi Rp109.500. Berbeda dengan harga joran Audrey 150 cm yang turun dari Rp120 ribu menjadi Rp102 ribu. Perlu diingat, harga tersebut dapat mengalami perubahan sewaktu-waktu, tergantung kebijakan pihak penjual.

[Update: Ditta]