Info Terkini Harga Ikan Red Devil (Kecil, Medium, Jumbo)

Nama red devil ternyata tidak cuma tersemat untuk klub sepak Manchester United. Ada juga ikan yang dijuluki setan . Merupakan predator yang membahayakan populasi ikan lokal, ternyata spesies ini dicari pencinta ikan hias lantaran punya warna yang menarik. Selain itu, harga ikan red devil pun dapat dikatakan relatif terjangkau.

Ikan red devil (sumber: tribunnews)
Ikan red devil (sumber: tribunnews)

Ciri Ikan Red Devil

Ada sedikit keambiguan mengenai ikan red devil. Sejumlah sumber mengatakan bahwa ikan red devil merupakan Amphilophus labiatus, yakni ikan cichlid besar yang endemik di Danau Nikaragua dan Amerika Tengah, sedangkan yang lain menunjukkan bahwa ia adalah Amphilophus citrinellus, juga ikan cichlid besar yang berasal dari Nikaragua dan Kosta Rika. Kedua spesies ini memang berkerabat dan sama-sama dijuluki red devil.

Bacaan Lainnya

Namun, merujuk Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia, red devil yang dimaksud di sini adalah Amphilophus citrinellus, ikan yang berasal dari kawasan Amerika Tengah dan Asia serta sudah masuk ke Indonesia sebagai ikan hias.[1] Di dalam negeri, ikan tersebut mendapatkan beberapa sebutan, seperti ikan oskar, ikan setan merah, ikan lohan merah, dan ikan nonong.

Secara postur, ikan red devil termasuk bertubuh besar dan mampu melawan cichlid akuarium lainnya dalam memperebutkan wilayah. Ikan ini memiliki rahang yang kuat, gigi yang tajam, dan keunggulan ukuran fisik dibandingkan dengan spesies akuarium lainnya. Karena itu, agresivitas ikan red devil tidak boleh diremehkan dan kohabitasi harus dipilih dengan hati-hati dalam pengaturan akuarium.

Berasal dari Nikaragua dan Kosta Rika di Amerika Tengah, ikan red devil lantas tersebar di sekitar drainase Sungai San Juan, Danau Masaya, dan Danau Nikaragua. Ikan red devil berasal dari perairan tropis dan hidup pada suhu air 21 derajat hingga 26 derajat Celcius, dengan pH sekitar 7,0, tetapi juga dapat beradaptasi pada air dengan pH 6,0 sampai 8,0.[2]

Umumnya, ikan red devil hidup di daerah dan teritorial suatu perairan, serta mudah berkembang biak, dengan ikan betina sekali mampu mengeluarkan ribuan telur dan dapat bertelur sepanjang waktu. Untuk berkembang biak, ikan ini memakan tumbuhan, moluska, dan ikan, sehingga dapat dikategorikan sebagai ikan omnivora-karnivora, yang memanfaatkan ikan sebagai pakan utamanya.

Di Indonesia, ikan red devil kabarnya didatangkan pertama kali dari Malaysia dan sekitar tahun 1990-an sebagai ikan hias, lantas masuk perairan umum daratan Indonesia pada tahun 1995.[3] Ikan tersebut tercatat terdapat di Waduk Sermo pada tahun 1995 melalui penebaran saat peresmian bendungan, di Kedung Ombo sekitar tahun 2000, di Danau Sentani, Papua sekitar tahun 2005, dan lantas berkembang pesat hingga sekarang.

Ikan red devil yang tertangkap di perairan Waduk Jatiluhur diketahui memiliki panjang bervariasi, antara 9 cm hingga 20,3 cm, dengan panjang rata-rata 12,9 cm, dan berat badan antara 12 gram sampai 185 gram. Sementara itu, ikan red devil di Danau Sentani berukuran rata-rata 11,3 cm, dengan berat antara 21 gram hingga 201 gram. Meskipun ukurannya lebih kecil, tetapi hasil tangkapan ikan red devil di Danau Sentani jauh lebih banyak dibandingkan hasil tangkapan di Waduk Jatiluhur dan dominan dibandingkan spesies lainnya.

Masuknya ikan red devil ke perairan darat sering disebutkan dapat mengganggu ekosistem lokal. Pasalnya, jenis asing invasif tersebut tumbuh berkompetisi dengan jenis lokal, yang kemudian mengganggu jenis-jenis lokal di ekosistem sehingga terjadi perubahan ekosistem yang dimaksud. Invasi ini akhirnya berpotensi menghilangkan habitat asli, mengubah konsentrasi mineral dan padatan organik terlarut, memusnahkan keragaman spesies asli, menurunkan populasi spesies asli, dan menghilangkan pembawaan genetis karena proses hibridasi dan introgression.

Meski merupakan predator, banyak pencinta ikan hias yang mengidolakan ikan red devil. Salah satu alasannya karena spesies ini memang memiliki warna yang cantik, oranye menyala hingga kemerah-merahan. Di pasaran sendiri, sudah ada banyak pedagang yang menjual ikan red devil dengan harga yang cukup bersahabat. Jika tidak percaya, Anda dapat melihat tabel berikut.

Jenis Ikan Red Devil - (flickr: @mesmerising)
Jenis Ikan Red Devil – (flickr: @mesmerising)

Harga Ikan Red Devil

Ukuran Ikan Red Devil Harga
Ikan Red Devil Ukuran 2 – 3 jari Rp2.685 – Rp4.500 per ekor
Ikan Red Devil Ukuran 3 – 4 jari Rp8.900 – Rp10.000 per ekor
Ikan Red Devil Ukuran 5 jari Rp15.000 per ekor
Ikan Red Devil 7 – 8 cm Rp29.000 – Rp31.000 per ekor
Ikan Red Devil 8 – 10 cm Rp40.000 – Rp47.000 per ekor
Ikan Red Devil 12 cm Jumbo Rp109.000 per ekor
Ikan Red Devil Super Jenong Jumbo Rp150.000 per ekor

Informasi harga ikan red devil di atas kami rangkum dari berbagai sumber, termasuk sejumlah situs jual beli online dan toko ikan hias. Perlu Anda catat bahwa harga ikan red devil tersebut tidak mengikat dan dapat berubah sewaktu-waktu. Sebagai perbandingan, tahun lalu ikan red devil super jenong jumbo dijual Rp200 ribuan per ekor, sedangkan harga ikan red devil ukuran 2-3 jari mulai Rp900 per ekor.

(Panca)

[1] Umar, C., Endi Setiadi Kartamihardja, Aisyah. Dampak Invasif Ikan Red Devil (Amphilophus citrinellus) terhadap Keanekaragaman Ikan di Perairan Umum Daratan di Indonesia. Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia, Vol. 7(1): 55-61.

[2] Ibid.

[3] Ibid.

Pos terkait