Mungkin banyak dari Anda yang sudah familiar dengan hadrah. Biasa juga ditulis hadroh, ini adalah salah satu bentuk kesenian yang dikenal dalam tradisi islam, yang diiringi rebana (alat perkusi) sambil mengalunkan syair-syair pujian kepada Nabi Muhammad SAW.[1] Di Tanah Air, selain hadrah Gresik, hadrah dari Jepara menjadi salah satu varian yang cukup terkenal. Satu set instrumen musik ini biasanya dijual dengan harga mencapai angka jutaan rupiah.
Seperti yang kita ketahui, Jepara telah terkenal dengan hasil kerajinan ukiran, bahkan sudah populer hingga luar negeri, membuatnya dijuluki Kota Ukir. Julukan tersebut sudah disematkan sejak dekade 1960-an, Jepara semakin mengukuhkan sebagai rajanya ukiran ketika pada tahun 2011 lalu berhasil menyelesaikan rekor MURI dan rekor dunia dalam bidang mengukir kayu bersama paling banyak di dunia, hingga menerima gelar The World Carving Center.[2]
Umumnya, kita mengenal ukiran Jepara melalui produk-produk seperti mebel atau furniture. Ukiran khas Jepara juga sering ditemukan di barang-barang kerajinan. Namun, seiring waktu, ukiran khas Jepara juga dapat kita lihat di sejumlah instrumen musik, termasuk rebana yang sering dipakai dalam seni musik hadrah.
Apa Itu Hadroh?
Seperti disinggung di atas, hadroh adalah salah satu bentuk kesenian dalam Islam yang diiringi dengan rebana (alat perkusi) sambil melantunkan syair-syair pujian terhadap Nabi Muhammad SAW. Kemunculan seni tersebut mungkin bisa dikorelasikan dengan tradisi umat Muslim di Indonesia yang kerap melakukan tradisi pembacaan shalawat, terutama di kalangan Nahdliyin (NU).
Tidak hanya sebagai bentuk pujian terhadap Rasulullah SAW, hadroh ternyata juga mengandung beberapa nilai yang terkait dengan aspek pendidikan, seperti ketuhanan (tauhid), akhlak atau moral, ibadah, hingga sosial.[3] Seperti diketahui, seni musik adalah salah satu media efektif dalam pembelajaran. Sebagai contoh, para wali, terutama Sunan Kalijaga dan Sunan Bonang, menggunakan musik sebagai media dakwah untuk menyampaikan ajaran agama Islam di Pulau Jawa.
Layaknya seni musik modern, hadroh juga memerlukan sejumlah alat pendukung agar musik tersebut dapat dimainkan. Secara umum, alat yang dibutuhkan dalam kesenian ini antara lain rebana, bedug atau jidor, kendang, tamborin, marakas, dan dogdog. Sementara itu, pakaian yang dikenakan berupa pakaian koko, peci atau kopiah, serta sarung.
Ciri Hadroh Jepara
Di dalam negeri, setidaknya ada dua jenis hadroh yang sangat terkenal, yakni hadroh Gresik dan hadroh Jepara. Untuk varian yang disebutkan terakhir, diminati banyak pencinta shalawat karena tampilannya yang sederhana dan klasik. Dengan desain yang simpel, proses pemesanan menjadi lebih cepat sehingga tidak harus menunggu terlalu lama.
Untuk bahan bakunya, hadroh Jepara biasanya memakai material terbaik, seperti kayu mahoni, kayu nangka, dan kulit kambing betina bagian punggung. Kemudian, bahan-bahan tersebut disusun, lantas diberi sentuhan akhir gloss metalik anti-luntur. Hasilnya, hadroh Jepara tampil dengan desain klasik, tetapi tetap elegan, serta diklaim mampu bertahan dalam jangka waktu yang lama.
Sebagai informasi, meski terdiri dari banyak alat musik, masyarakat sering mengidentikkan hadroh dengan rebana. Karena itu, tidak mengherankan jika kemudian rebana hadroh sering disebut sebagai hadrah itu sendiri. Biasanya dijual satuan, banyak juga yang menawarkan hadroh satu set utuh. Lalu, berapa harga harga hadroh Jepara di pasaran saat ini?
Harga Hadroh Jepara
| Varian Hadroh Jepara | Harga |
| Hadroh Jepara Natural 1 Set | Rp1.200.000 |
| Hadroh Jepara Polos Emas 1 Set | Rp1.300.000 |
| Hadroh Jepara Habib Syekh 1 Set 4 Pemain | Rp1.700.000 |
| Hadroh Jepara Ukir Mika 1 Set | Rp2.750.000 |
| Hadroh Jepara Habib Syekh 1 Set 9 Pemain | Rp2.800.000 |
| Hadroh Jepara & Darbuka 1 Set | Rp3.000.000 |
| Hadroh Jepara Ukir 1 Set | Rp3.200.000 – Rp3.550.000 |
Informasi harga hadroh Jepara satu set di atas kami rangkum dari berbagai sumber, termasuk sejumlah situs jual beli online. Perlu Anda ketahui bahwa harga satu set hadroh Jepara tersebut tidak mengikat dan dapat berubah sewaktu-waktu. Selain itu, harga di masing-masing penjual bisa saja berbeda meskipun produk yang ditawarkan sama.
[1] Fahrunnisa. 2011. Minat Jamaah Majelis Taklim Nurul Musthofa terhadap Kesenian Islam Hadrah (Skripsi). Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah.
[2] Budiani, K. N. 2018. Fasilitas Eduwisata Seni Ukir di Jepara. eDimensi Arsitektur Universitas Kristen Petra, Vol. 6(1): 281-288.
[3] Zahidi, Afif dan Sedya Santosa. 2017. Penanaman Nilai-Nilai Karakter Melalui Ekstrakurikuler Hadroh di MI Ma’arif Giriloyo 1 Imogiri Bantul. Al-Bidayah: Jurnal Pendidikan Dasar Islam, Vol. 9(1): 101-110.
