Harga Terbaru Gula Pasir 1 Kg

Gula merupakan salah satu komoditas utama yang menjadi kebutuhan pokok sebagian besar masyarakat Indonesia. Menyadari keberadaan tersebut, maka pemerintah mulai bulan Februari 2019 lalu menetapkan harga eceran tertinggi (HET) untuk produk gula pasir sebesar Rp14.000 sekilo, untuk menjaga pergerakan harga di tingkat konsumen. Kenyataannya, HET gula ini sangat sulit diterapkan di lapangan.

Gula sendiri adalah suatu karbohidrat sederhana yang menjadi sumber energi dan komoditas perdagangan utama. Gula paling banyak diperdagangkan dalam bentuk kristal sukrosa padat. Gula digunakan untuk mengubah rasa menjadi manis dan keadaan makanan atau minuman. Gula sederhana, seperti glukosa (yang diproduksi dari sukrosa dengan enzim atau hidrolisis asam), menyimpan energi yang akan digunakan oleh sel. Gula sebagai sukrosa diperoleh dari nira tebu, bit gula, atau aren.

Meski HET sudah ditetapkan, namun layaknya komoditas utama lainnya, realitas harga gula pasir di pasaran memang cenderung bergerak fluktuatif. Jika pasokan gula pasir dari petani tebu ke distributor kemudian ke pedagang lancar, maka harga gula cenderung bergerak turun. Namun, apabila terjadi hal sebaliknya, maka harga gula bisa berpotensi naik.

Menurut Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia, kebijakan HET sulit untuk dilaksanakan oleh pedagang, terlebih di pasar tradisional. Pasalnya, para pedagang takut melihat pengalaman beras yang ternyata penerapan HET di lapangan tidak berjalan. HET dinilai justru menekan petani lokal sehingga suplai barang justru menurun.

Di sisi lain, sistem pembayaran yang berbeda antara pasar modern dan pasar tradisional juga menjadi salah satu faktor HET sulit diterapkan di pasar tradisional. Bulog memang membuka pedagang pasar untuk membeli langsung ke pihaknya, namun jumlah minimum order dan sistem pembayaran harus menggunakan Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN). Ini berbeda dengan pedagang pasar modern yang mampu melakukan pembelian dengan partai besar.

Beberapa waktu lalu, pemerintah berencana untuk menaikkan Harga Pokok Produksi (HPP) gula petani ke angka Rp10.500 per kg. Sejumlah kalangan menilai rencana tersebut juga harus diikuti dengan kenaikan HET agar petani tidak merugi. Dengan kenaikan HET gula di pasar di atas Rp14.000 per kg, akan mendorong petani untuk terus menanam tebu dan meningkatkan produksi kebun seiring meningkatnya HPP.

Menurut hitungan PTPN XI, bila HPP gula di tingkat petani dipatok Rp10.500 per kg, setidaknya HET gula di pasaran dipatok sekitar Rp14.000 per kg. Sebelumnya, dalam pertemuan PTPN XI dengan petani tebu, para petani menginginkan HPP gula adalah Rp12.500 per kg. Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) sendiri pernah meminta pemerintah mengevaluasi lagi HET Rp12.500 per kg karena tidak sebanding dengan HPP petani yang saat ini Rp9.700 per kg.

Terlepas dari persoalan tersebut, harga 1 kg gula di pasaran saat ini memang masih berada di kisaran HET yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Berikut kami sajikan informasi terbaru harga 1 kg gula di beberapa pasar tradisional di Jakarta.

Harga Gula di Pasar Jakarta

Harga Gula di wilayah Jakarta

Selain di pasar tradisional, berikut kami sajikan kisaran harga gula 1 kg di beberapa minimarket dan juga situs jual beli online di Indonesia.

Harga Gula 1 Kg

Daftar harga gula pasir 1 kg di atas kami rangkum dari berbagai sumber, termasuk situs Info Pangan Jakarta, minimarket, dan beberapa situs jual beli online. Harga gula pasir 1 kg tersebut tidak mengikat dan bisa berbeda-beda di masing-masing wilayah. Untuk mendapatkan informasi lebih lengkap, Anda bisa langsung datang ke pasar tradisional, minimarket, atau swalayan modern terdekat di domisili Anda.

[Update: Almasshabur]