Update Harga Gelasan Joker, Huwi & Black Cat (Semua Tipe)

Benang merupakan salah satu alat yang penting jika Anda ingin menerbangkan layang-layang. Apabila ingin layang-layang Anda kuat dan tidak mudah putus ketika beradu dengan layangan yang lain, benang yang sering direkomendasikan adalah tipe gelasan. Sekarang, sudah banyak merk benang gelasan yang dapat Anda pilih, seperti Joker, Huwi, dan Black Cat, yang ditawarkan dengan harga yang memang cukup lumayan.

Layang-layang
Layang-layang

Meski game online semakin merajalela seiring semakin canggihnya gadget, entah itu laptop atau smartphone, permainan tradisional khas Nusantara masih tetap digemari, terutama di kawasan pedesaan. Masih banyak anak-anak, remaja, bahkan orang dewasa yang memainkan game tradisional, termasuk bermain layang-layang.

Bacaan Lainnya

Pengertian Layang-Layang

Layang-layang, atau kite, dapat dikatakan sebagai lembaran bahan tipis berkerangka yang diterbangkan ke udara, terhubung dengan tali atau benang ke daratan atau pengendali.[1] Layang-layang memanfaatkan kekuatan embusan angin untung mengangkatnya. Tidak hanya di Indonesia, layang-layang telah dikenal luas di seluruh sebagai alat permainan, yang juga memiliki fungsi ritual, alat bantu memancing, media energi alternatif, bahkan menjadi alat penelitian ilmiah.

Untuk bisa memainkan layang-layang, ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan. Anda disarankan untuk memilih area bermain yang ideal, yakni lahan yang cukup luas, tidak terhalang oleh bangunan, pepohonan, perbukitan, maupun tiang listrik, sehingga perputaran arus angin akan menjadi baik. Selain itu, perlu diingat pula bahwa jika hendak bermain layang-layang, sebaiknya ketika cuaca sedang cerah, dengan angin berembus kencang. Hindari bermain layang-layang saat cuaca mendung atau turun hujan, karena petir bisa menyambar sewaktu-waktu, terutama di tanah lapang.

Manfaat Layang-Layang

Sebagai permainan tradisional, layang-layang memiliki keunggulan harganya yang murah, mudah didapat atau dibeli, serta bisa pula dibuat sendiri. Selain itu, layang-layang dikatakan dapat menumbuhkan semangat kerja sama karena perlu setidaknya dua orang untuk menaikkan lembaran kertas tersebut, serta sebagai media mengenalkan alam dan lingkungan kepada anak.

Manfaat layang-layang tidak terbatas itu. Permainan ini diklaim dapat meningkatkan kemampuan sensoris dan motorik anak. Pasalnya, bermain layang-layang melibatkan mata untuk melihat gerak layang-layang sehingga sensoris penglihatan akan terlatih. Sementara, motorik anak dilatih melalui tangan yang bertugas menarik dan mengulur benang, serta kaki yang diharuskan berjalan dan berlari.[2]

Dalam suatu penelitian,[3] kite game disebutkan mampu meningkatkan kemampuan koordinasi antara kemampuan sensoris dan kemampuan motorik (sensomotorik) pada anak autis. Selain itu, juga memberikan manfaat, seperti meningkatkan kepatuhan anak autis terhadap instruksi dan mampu meningkatkan inisiatif memulai komunikasi dengan orang lain.

Di Indonesia sendiri, sering diadakan festival layang-layang. Bahkan, ada Museum Layang-Layang Indonesia yang berlokasi di Jalan H. Kamang, Pondok Labu, Jakarta Selatan. Museum ini, selain berguna untuk mengenalkan permainan tradisional pada anak-anak dan generasi muda, juga menjadi salah satu tempat pelestari budaya bangsa.

Pasalnya, walau konon permainan tersebut pertama kali tercatat di China, layang-layang telah menjadi salah satu bagian tersendiri bagi banyak budaya di berbagai daerah di Tanah Air. Di Bali misalnya, ada tradisi Melayangan yang sangat erat hubungannya dengan cerita Rare Angon.[4] Menurut kepercayaan masyarakat setempat, Dewa Siwa adalah manifestasi Rare Angon yang merupakan Dewa Layang-Layang. Pada musim layangan atau setelah panen di sawah, Rare Angon diyakini turun ke Bumi diiringi dengan tiupan seruling, pertanda untuk memanggil sang angin.

Untuk melindungi eksistensi layang-layang di Bali, sering diadakan perlombaan atau event layang-layang, dengan menghadirkan sekaa layang-layang tradisional yang ada di pulau tersebut. Selain itu, memberikan ruang kepada organisasi pemuda untuk beraktivitas menciptakan layang-layang tradisional, bahkan melakukan ritual khusus untuk ‘memberikan jiwa’ pada layang-layang tersebut.[5]

Ilustrasi: Benang Gelasan Layangan (Youtube: Pedot Tuku Maneh)
Ilustrasi: Benang Gelasan Layangan (Youtube: Pedot Tuku Maneh)

Keunggulan Benang Gelasan

Nah, seperti disampaikan di atas, untuk dapat menerbangkan layang-layang ke udara, diperlukan benang atau tali. Ini bukan sembarang benang, melainkan benang yang harus kuat. Pasalnya, ketika bermain layang-layang, sebenarnya kita tidak cuma menerbangkan lembaran kertas, tetapi juga mengadunya dengan layangan yang lain. Sehingga, benang merupakan perkakas yang paling vital.

Nah, untuk layang-layang, biasanya benang yang dipakai adalah benang gelasan. Dilansir dari Wikipedia, ini adalah benang yang dibuat dari benang biasa yang diberi lem dan gelas bubuk. Dalam adu layangan, benang gelasan ini dapat memotong benang lain, dan pemilik layangan yang memotong benang layangan lain dianggap sebagai pemenang.

Di kalangan penggemar layang-layang, ada beberapa jenis benang gelasan yang sering digunakan. Tipe pertama adalah gelasan keras, dengan kualitas material/bahan yang bagus sehingga tidak mudah terkelupas. Untuk menguji kekuatan benang ini, Anda bisa menggoreskan pada gelasan lainnya atau pada gelasan itu sendiri, bukan dengan kuku Anda.

Tipe kedua adalah gelasan licin, yang dikatakan butuh waktu cukup lama untuk proses pengerjaan, sehingga harganya pun relatif lebih . Sementara, jenis ketiga adalah gelasan tajam, yang punya tekstur halus namun dapat membuat putus gelasan lawan dengan sekali sabet. Konon, untuk memperoleh kualitas ini, gelasan dibuat dengan bahan seperti pecahan kaca.

Di pasaran sendiri, sudah terdapat banyak merk benang gelasan yang dapat Anda pilih. Setidaknya, ada tiga nama yang sudah sangat , antara lain Joker, Huwi, dan Black Cat. Dengan kualitas yang tinggi, harga ketiga benang gelasan ini memang relatif lebih mahal. Sebagai informasi, berikut kami sajikan kisaran harga benang gelasan Joker, Huwi, dan Black Cat di pasaran.

Harga Gelasan Joker

Gelasan Joker (sumber: shopee)
Gelasan Joker (sumber: shopee)
Tipe Gelasan Joker Harga
Gelasan Joker 0.22 Rp70.000
Gelasan Joker 0.35 Rp80.000
Gelasan Joker Junior Rp89.000
Gelasan Joker Assassin 0.22 Rp100.000
Gelasan Joker Chemical Gelatin 0.22 Rp110.000
Gelasan Joker Indian Rp113.000
Gelasan Joker Magnum Rp115.000
Gelasan Joker Dupont Rp120.000
Gelasan Joker Black Diamond XXX Rp142.000
Gelasan Joker COVID-19 Rp153.000
Gelasan Joker Magnum Diamond Rp233.000
Gelasan Joker Sniper Rp255.000
Gelasan Joker Butut Special Edition Rp452.000

Jika dibandingkan 2020, harga gelasan Joker mengalami perubahan pada 2021 dan 2022. Misalnya, gelasan Joker 0,35 yang terpantau naik tipis dari harga Rp75 ribu di 2020, menjadi Rp79 ribu di tahun 2021, naik lagi menjadi Rp80 ribu di tahun 2022. Begitu pula dengan gelasan Joker Covid-19 yang naik dari harga Rp137 ribu di tahun 2020, menjadi Rp150 ribu di tahun 2021, dan menjadi Rp153 ribu di tahun 2022.

Harga Gelasan Huwi

Gelasan Huwi (sumber: lazada)
Gelasan Huwi (sumber: lazada)
Tipe Gelasan Huwi Harga
Gelasan Huwi 0,22 Rp65.000
Gelasan Huwi Special Edition 0.22 Rp65.000
Gelasan Huwi 2015 Rp78.000
Gelasan Huwi Jackpot Edition 2016 Rp135.000
Gelasan Huwi Intan Limited Edition Rp185.000
Gelasan Huwi Special Edition 2013 Rp187.000
Gelasan Huwi 2005 Rp233.000
Gelasan Huwi 2004 Rp252.000

Gelasan Huwi pun terpantau mengalami perubahan harga di tahun 2021 dan 2022 dibandingkan 2020. Gelasan Huwi Jackpot Edition 2016 misalnya, tercatat naik dari harga sebesar Rp92 ribu di tahun 2020, menjadi Rp130 ribu di tahun 2021, naik lagi menjadi Rp135 ribu di tahun 2022. Berbeda dengan gelasan Huwi Jackpot Edition 2016, gelasan Huwi 2015 justru turun harga dari Rp100 ribu di tahun 2020, menjadi Rp75 ribu di tahun 2021, tetapi naik menjadi Rp78 ribu di tahun 2022.

Harga Gelasan Black Cat

Gelasan Black Cat (sumber: carousell)
Gelasan Black Cat (sumber: carousell)
Tipe Gelasan Black Cat Harga
Gelasan Black Cat Rp5.000
Gelasan Black Cat 0,22 Rp20.000
Gelasan Black Cat 0,25 Rp22.000
Gelasan Black Cat 0,28 Rp25.000
Gelasan Black Cat Superglass Rp55.000

Hampir semua tipe gelasan Black Cat mengalami perubahan harga di tahun 2021 dan 2022 dibandingkan 2020. Tercatat, Gelasan Black Cat 0,25 turun harga dari Rp22 ribu di tahun 2020, menjadi Rp19.200 di tahun 2021, tetapi naik menjadi Rp22 ribu di tahun 2022. Sedangkan gelasan Black Cat 0,28 turun dari harga Rp25 ribu di tahun 2020, menjadi Rp20 ribu di tahun 2021, tetapi naik menjadi Rp25 ribu di tahun 2022.

Harga benang gelasan di atas, baik merk Joker, Huwi, maupun Black Cat, kami rangkum dari berbagai sumber, termasuk toko layang-layang dan situs jual beli online. Perlu Anda ingat bahwa harga benang gelasan tersebut tidak mengikat dan dapat berubah sewaktu-waktu. Selain itu, harga benang ini juga dapat berbeda-beda di masing-masing tempat.

Karena cukup tajam, benang gelasan bila disentuh langsung dapat mengakibatkan , dan karena itu bagian bawahnya biasanya tidak diberi gelas agar dapat dipegang oleh tangan. Selain itu, bahaya lainnya adalah bila benang gelasan tersangkut pada kabel listrik. Hal ini dapat mengakibatkan putusnya kabel listrik dan pemegangnya terkena sengatan listrik. Jadi, Anda harus selalu hati-hati jika menggunakan benang ini untuk bermain layang-layang.

[Update: Almas]

[1] Swastika, Risma Arindha, Retno Dwi Pawestri, Husein Martadi. 2012. Kite Games sebagai Upaya Meningkatkan Kemampuan Koordinasi Sensomotorik pada Anak Autis. Pelita, Vol. VII (1): 9-16.

[2] Ibid.

[3] Ibid.

[4] Jaya, Putu Yogi Asmara. Layang-Layang Tradisi Budaya Bali ‘Rare Angon Sejati (R.A.S)’. Jurnal Pariwisata Budaya dan Agama Fakultas Dharma Duta IHDN Denpasar, hlm. 1.

[5] Udytama, I Wayan Wahyu Wira. 2016. Perlindungan Hukum terhadap Eksistensi Layang-Layang Tradisional Bali sebagai Penguatan Pariwisata Budaya. Jurnal Advokasi Universitas Mahasaraswati Denpasar, Vol. 6(1): 85-94.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *