Freon atau refrigerant adalah salah satu dari beberapa senyawa alifatik sederhana yang digunakan dalam perdagangan dan industri. Freon mengandung senyawa hidrogen, klorin, atau bromin dan sering digunakan untuk lemari es dan AC. Ada beberapa jenis freon yang umum digunakan, salah satunya freon R22, yang dijual dengan harga rata-rata Rp100 ribuan saja untuk kemasan tabung/kaleng 1 kg.
Seperti diutarakan sebelumnya, freon atau refrigerant adalah senyawa kimia atau gas yang biasanya digunakan sebagai fluida untuk menyerap beban pendingin ruangan atau tempat-tempat lain yang ingin dikondisikan suhu udaranya. Karena termasuk dalam senyawa kimia atau gas, freon tidak memiliki warna dan juga tidak berbau.
Dikarenakan fungsinya yang beragam, freon diklasifikasikan ke dalam beberapa kelas berdasarkan jenis fluida yang digunakan. Jenis-jenis tersebut antara lain CFS (Chlorofluorocarbon), HCFC (Hydrochlorofluorocarbon), HFC (Hydrofluorocarbon), HC (Hydrocarbon), dan jenis natural yang langsung digunakan dari alam.
Penggunaan freon secara aman sangatlah dianjurkan. Memang, zat freon ini sebenarnya tidak membahayakan lingkungan selama tidak terlepas ke udara alias instalasi AC tidak mengalami kebocoran. Namun, jika instalasi bocor dan freon terlepas ke udara, maka akan menjadi racun jika terhirup oleh manusia. Akibatnya antara lain adalah keracunan klorofluorokarbon yang mengakibatkan pembengkakan tenggorokan, sakit tenggorokan, sesak napas, penglihatan kabur, nyeri perut, irama jantung abnormal, dan terganggunya sistem peredaran darah.
Refrigerant yang paling umum di masa lalu adalah CFC. Pada 1990-an dan 2000-an, CFC lalu digantikan dengan HCFC (Hydrochlorofluorocarbon) dan HCFC yang paling umum adalah jenis “R22”. Jenis freon yang satu ini memiliki potensi pemanasan perusakan ozon senilai 0,05 jika dibandingkan dengan jenis freon lainnya yang hanya bernilai 0. Namun, freon jenis ini memang tidak mudah terbakar.
Meski demikian, sejak tahun 2015 lalu, freon jenis R22 ini sebenarnya sudah dihapus dan tidak diizinkan lagi untuk digunakan. Hal tersebut terangkum dalam peraturan pemerintah melalui Departemen Perindustrian dan Perdagangan nomor (41/M-IND/PER/5/2014), (40/M-DAG/PER/7/2014), dan (55/M-DAG/PER/9/2014). Melalui peraturan tersebut, semua pabrik AC di Indonesia dilarang memproduksi, mengimpor, atau bahkan menjual produk AC yang masih menggunakan freon jenis R22.
Walau penggunaannya telah dilarang, tetapi masih banyak toko atau distributor yang menjual freon jenis R22. Jika Anda browsing di beberapa situs jual beli online, Anda akan menemukan beberapa penjual yang menawarkan freon jenis ini dengan harga mulai ratusan ribu rupiah hingga jutaan rupiah, tergantung kemasan dan merk. Berikut informasi terbaru harga freon R22 di pasaran.
Harga Freon R22
| Merk/Kapasitas Freon R22 | Harga |
| Freon R22 Tanaka 1 kg | Rp91.000 – Rp130.000 |
| Freon R22 Showa 1 kg | Rp99.500 – Rp110.000 |
| Freon R22 Yukio 1 kg | Rp115.000 – Rp166.000 |
| Freon R22 Yukio 3,4 kg | Rp425.000 – Rp509.700 |
| Freon R22 5 kg | Rp569.000 |
| Freon R22 13,6 kg | Rp925.000 |
| Freon R22 DuPont/Chemours 13,6 kg | Rp1.520.000 – Rp2.285.000 |
Harga freon R22 tersebut kami rangkum dari berbagai sumber, termasuk toko jual beli online. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, harga freon R22 relatif tidak banyak berubah, bahkan ada yang mengalami penurunan. Freon R22 Tanaka 1 kg misalnya, awalnya dijual Rp100 ribu dan sekarang sedikit turun menjadi Rp91 ribuan.
Meski masih dijual, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, dan sesuai dengan saran pemerintah, mungkin Anda bisa beralih menggunakan freon jenis R410A yang tidak memiliki potensi perusakan ozon dan juga tidak mudah terbakar. Bisa juga menggunakan freon jenis R32 yang diklaim lebih ramah terhadap lingkungan dan punya potensi lebih rendah untuk menyebabkan pemanasan global.
