Bagi beberapa pria, alat kelamin yang berukuran besar menjadi sesuatu yang diidamkan karena dianggap sebagai lambang kejantanan. Untuk mencapai tujuan ini, banyak hal dilakukan, termasuk menggunakan obat herbal. Di antara sekian banyak obat herbal yang diklaim mampu memperbesar ukuran penis pria, salah satu yang populer adalah daun bungkus Papua, yang saat ini ditawarkan dengan harga lumayan mahal.
Sebagai salah satu ras Mongoloid, kebanyakan pria Indonesia memang dianugerahi penis dengan ukuran sedang (jika tidak bisa dikatakan kecil) jika dibandingkan pria di belahan Bumi lain, seperti Eropa, Amerika, dan Afrika. Namun, bagi sebagian pria, ukuran penis yang demikian seringkali membuat mereka tidak percaya diri.
Meski banyak yang ragu, pengobatan alternatif untuk memperpanjang dan memperbesar kemaluan nyatanya diburu. Salah satu nama yang cukup populer untuk urusan ini adalah Mak Erot. Pijatan wanita tersebut konon dapat memperbesar alat vital kaum pria. Bahkan, kepopuleran Mak Erot telah menjadi inspirasi bagi pihak lain untuk membuat karya kreatif, seperti buku ‘Ade Ape dengan Mak Erot’ karya Moammar Emka atau film berjudul ‘XL, Antara Aku, Kau, dan Mak Erot’.
Karakteristik Daun Bungkus Papua
Selain dengan pijatan, beberapa obat juga dipercaya bisa memperbesar ukuran alat vital pria. Biasanya, obat-obatan ini merupakan obat atau ramuan tradisional warisan leluhur. Nah, salah satu yang cukup populer di masyarakat Indonesia adalah daun bungkus Papua, yang memang hanya tumbuh di pedalaman Pulau Papua.
Daun bungkus sendiri termasuk jenis tumbuhan yang menempel pada semak belukar, ranting, atau pohon. Kekayaan herbal ini memiliki bentuk mirip dengan daun sirih. Namun, aroma daun sirih lebih mencolok, sedangkan daun bungkus relatif tidak berbau. Selain itu, jika daun sirih digunakan sebagai obat untuk alat kelamin wanita, maka daun bungkus untuk alat kelamin pria.
Pohon daun bungkus memiliki batang berwarna coklat yang keras, bentuknya bulat dan berakar tunggal. Sementara itu, daun bungkus tidak tunggal melainkan bergerombol. Bentuk daun bungkus mirip dengan bagian ujung daun runcing. Ukuran daun ini sekitar 5 cm sampai 10 cm untuk panjangnya dan lebar sekitar 2 cm sampai 5 cm. Sayangnya, hingga sekarang para pakar masih kesulitan menemukan nama Latin daun yang satu ini.
Dilansir dari Merdeka, daun bungkus sendiri sudah lama terkenal di wilayah Indonesia bagian timur, tepatnya di Papua. Untuk memperbesar ukuran alat kelamin pria, reaksi yang diberikan daun bungkus ini dikatakan relatif cepat. Konon, ada sensasi gatal dan panas yang dirasakan ketika memakai daun bungkus ini.
Masih menurut sumber yang sama, ada dua cara yang bisa dilakukan untuk menggunakan daun bungkus Papua. Cara pertama adalah dikerok bagian atasnya, kemudian diolesi dengan minyak kelapa dan dibungkus ke alat vital. Sementara itu, cara kedua adalah dibuat menjadi semacam ramuan, dengan beberapa helai daun ditumbuk dan dicampur air, kemudian dioleskan. Meski berbeda, kedua metode ini diklaim memiliki efek yang relatif sama.
Menurut Dictio.id, daun bungkus Papua yang telah diolah menjadi ramuan, diklaim mampu menjadikan alat vital pria dua kali lipat lebih besar dan panjang dari ukuran normal. Tingkat keberhasilan daun bungkus Papua ini untuk tujuan tersebut dikatakan mencapai 95 persen, sedangkan 5 persen tingkat kegagalan disebabkan oleh penolakan dalam tubuh tersebut (metabolisme tubuh).
Manfaat Daun Bungkus Papua
- Kulit alat vital pria menjadi semakin tebal sehingga dapat memperpanjang durasi waktu ketika melakukan hubungan seks dengan pasangan.
- Alat vital pria semakin kokoh atau keras.
- Memperbesar dan memanjangkan alat vital pria permanen hingga 6 cm.
- Membuat alat vital pria tahan lama secara alami, terutama ketika berhubungan badan.
- Memperlancar aliran darah ke alat vital sehingga tetap sehat.
- Membantu mengatasi dan mencegah ejakulasi dini.
- Mampu membantu menormalkan anatomi penis bengkok sehingga menjadi lurus.
- Tidak ada pantangan khusus dan hasil permanen.
Untuk menggunakan daun bungkus Papua ini, basuh dan cuci penis terlebih dahulu, kemudian keringkan menggunakan handuk atau kain bersih yang lainnya. Setelah itu, oleskan minyak daun bungkus Papua secukupnya ke penis, kemudian urut dari pangkal penis ke arah ujung penis. Lakukan kegiatan ini 10 menit sampai 15 menit dan cuci setelah pemakaian, dan sebaiknya dipakai pada malam hari sebelum tidur.
Untuk mencapai hasil yang maksimal dan permanen, terapi ini harus dilakukan dalam beberapa kali. Hasil pada tiap orang tergantung kondisi mereka masing-masing. Jika sudah mendapatkan hasil yang diinginkan, menurut beberapa orang, terapi daun bungkus Papua cukup dilakukan dalam beberapa bulan sekali.
Meski berasal dari pedalaman Papua, ternyata tidak sulit mendapatkan obat herbal ini. Pasalnya, saat ini sudah banyak pedagang yang menawarkan daun bungkus Papua di situs jual beli online dan diklaim asli dari pulau tersebut, yang biasanya sudah dalam bentuk minyak yang dikemas dalam botol. Berikut kami sajikan informasi perbandingan harga daun bungkus Papua antara tahun lalu dan saat ini di pasaran.
Harga Daun Bungkus Papua
| Kemasan Daun Bungkus Papua | Harga Sebelumnya | Harga Sekarang |
| Hercules Minyak Daun Bungkus Papua | Rp17.000 | Rp20.000 |
| Booster Oil Minyak Daun Bungkus Wamena 40 gr | Rp35.000 | Rp34.000 |
| Minyak Daun Bungkus Wamena Original | Rp25.000 | Rp49.000 |
| Dewo Oil Minyak Daun Bungkus Papua 100 gr | Rp85.000 | Rp80.000 |
| Minyak Bulus & Daun Bungkus Papua 20 ml | Rp98.000 | Rp98.000 |
| El Iryaniy Minyak Daun Bungkus 3 Jari 60 ml | Rp120.000 | Rp120.000 |
| King Oil Minyak Daun Bungkus | Rp130.000 | Rp180.000 |
| Smilax Daun Bungkus Asli Papua | Rp250.000 | Rp320.000 |
Harga produk daun bungkus Papua di atas telah kami rangkum dalam berbagai macam sumber, termasuk situs jual beli online. Berdasarkan tabel tersebut, harga daun bungkus Papua di pasaran saat ini cenderung naik. Perlu diingat, harga produk daun bungkus Papua di atas tidak terikat dan bisa berubah sewaktu-waktu.
Efek Samping Daun Bungkus Papua
Apa efek negatif dari daun bungkus ini? Sejauh ini, belum ada studi yang meneliti secara ilmiah. Namun, sejumlah kalangan meyakini terapi ini aman karena tidak melibatkan bahan-bahan kimia. Meski demikian, setiap pilihan pasti menyimpan risiko tersendiri. Terapi daun bungkus bisa berbahaya jika cara penggunaannya salah.
[Update: Ditta]
