Selain ayam, daging sapi menjadi bahan pangan yang cukup digemari masyarakat Indonesia. Untuk memenuhi kebutuhan sekaligus menekan harga daging sapi di pasaran, pemerintah berupaya mendatangkan daging impor dari Australia dan New Zealand, bahkan India. Harga jual daging sapi impor relatif bersaing dengan produk lokal, tergantung bagian daging yang bersangkutan.
Seperti diketahui, daging merupakan salah satu komoditas peternakan yang menjadi andalan sumber protein hewani dan sangat menunjang untuk pemenuhan kebutuhan dasar bahan pangan di Indonesia.[1] Secara garis besar, daging dapat dibedakan menjadi dua jenis, yakni daging ternak besar seperti sapi dan kerbau, serta daging ternak kecil semisal domba, kambing, dan babi. Meski ada banyak ragam daging, tetapi produk utama penjualan komoditas peternakan masih dipegang daging sapi potong.
Seiring dengan tingginya tingkat konsumsi daging sapi di Indonesia, pemerintah akhirnya memutuskan untuk mengimpor daging sapi dari negara lain guna mendukung kekurangan produksi dalam negeri. Defisit populasi sapi di dalam negeri diperkirakan hingga 35 persen atau 135,1 ribu ton dari kebutuhan 385 ribu ton. Kekurangan pasokan daging sapi ini disebabkan sistem pembibitan sapi potong nasional yang masih parsial sehingga tidak menjamin kesinambungan.[2] Padahal, titik kritis dalam pengembangan sapi potong adalah pembibitan.
Daging sapi impor di Indonesia terutama diperoleh dari Amerika Serikat, Australia, New Zealand, Kanada, dan Jepang. Daging sapi dari Negeri Paman Sam memiliki karakter daging yang bertekstur halus dan empuk, serta mengandung protein yang tinggi. Daging asal AS juga diklaim punya lemak (marbling), sebagaimana daging premium beef lainnya, seperti wagyu beef dan angus beef. Kualitas daging sapi asal AS berbeda jika dibandingkan kualitas daging sapi lokal karena adanya perbedaan pada pakan ternak.[3]
Perbedaan Daging Sapi Lokal dan Impor
- Daging sapi lokal cenderung fresh dan tidak mengandung es atau cairan, karena sapinya baru dipotong di rumah pemotongan hewan. Sementara itu, daging sapi impor/frozen mengandung es atau cairan, karena dibekukan dari negara pengimpor.
- Selesai dipotong, daging sapi lokal tetap utuh per bagian daging dan tidak cair serta tidak menyusut sebab dalam tubuh sapi tidak mengandung cairan seperti air. Sementara itu, daging sapi impor/frozen dipotong sesuai potongan yang diinginkan atau tidak utuh dalam kondisi beku, kemudian mencair dan menyusut saat dimasak.
- Daging sapi lokal tidak mengandung lemak (fat), sebab sapinya kebanyakan memakan serat (rumput). Setelah dipotong, daging sapi dijual di pasar, dan biasanya pembeli akan meminta penjual membersihkan lemak pada daging jika ada, atau dikenal dengan daging tetelan. Sementara itu, daging sapi impor/frozen mengandung banyak lemak (fat). Saat pemotongan di negeri asalnya, lemak yang menempel di tubuh sapi setelah dikuliti, sengaja tidak dibersihkan (tetap menempel) dan dipotong-potong sesuai dengan ukuran yang diinginkan.
- Daging sapi lokal memiliki aroma yang khas daging sapi, yaitu sedap, gurih dan warnanya merah, sedangkan daging sapi impor/frozen memiliki aroma yang kurang sedap, tidak gurih, dan berwarna pucat.
Sebagian besar masyarakat yang berbelanja di pasar lebih memilih daging sapi lokal karena cenderung tidak ada lemak. Untuk daging sapi impor/frozen, banyak dikonsumsi untuk industri daging olahan seperti bakso, sosis karena selain harganya lebih murah juga bila selesai diproses menjadi bakso dan sosis maka lemaknya tidak kelihatan lagi.
Harga Daging Sapi Impor
Jenis Daging | Harga |
Daging Lidah Sapi Slice Import AUS 250 gr | Rp40.000 |
Daging Sapi Impor AUS Rib Eye/Cube Roll Beef Steak Grade A 200 gr | Rp44.900 |
Daging Slice Sapi Teriyaki Sukiyaki Import Beef 500 gr | Rp57.000 |
Daging Sapi Rendang Impor 500 gr | Rp76.900 |
Daging Iga Sapi Impor AUS Beef Short ribs Bone In Kalbi Galbi 500gr | Rp80.000 |
Daging Sapi Muda Import 1 kg | Rp100.000 |
Premium Sliced Beef/Daging Iris Premium Import USA 1 kg | Rp115.000 |
Daging Sapi Top Side Impor/Paha 1 kg | Rp120.000 |
Sirloin/Daging Has Luar Impor AUS 1 kg | Rp125.000 |
Daging Sapi Giling Impor AUS 1 kg | Rp135.000 |
Buntut Sapi/Oxtail Impor Kualitas Super Ukuran L 5-7 cm (500 gr) | Rp149.900 |
Tenderloin/Daging Sapi Has Dalam Impor India 1 kg | Rp150.000 |
Daftar harga daging sapi impor di atas kami rangkum dari berbagai sumber, termasuk sejumlah situs e-commerce. Jika dibandingkan penawaran sebelumnya, harganya ada yang naik dan ada yang turun. Harga tenderloin sapi has India 1 kg misalnya, semula Rp112 ribu dan sekarang naik menjadi Rp150 ribuan. Sebaliknya, harga premium sliced beef USA turun dari Rp130 ribu menjadi Rp115 ribuan per kg.
[1] Gunawan, Lia. 2013. Analisa Perbandingan Kualitas Fisik Daging Sapi Impor dan Daging Sapi Lokal. Jurnal Hospitality dan Manajemen Jasa universitas Kristen Petra, Vol. 1(1).
[2] Ibid.
[3] Ibid.