Update Harga Curcuma FCT Tablet (Strip dan Box)

Makan adalah salah satu kebutuhan pokok manusia dan akan sangat berbahaya jika kemudian nafsu makan menurun. Untungnya, saat ini sudah hadir sejumlah produk yang diklaim mampu memperbaiki sekaligus meningkatkan nafsu makan, salah satunya Curcuma FCT. Tidak hanya meningkatkan nafsu makan, suplemen ini juga dikatakan dapat memelihara fungsi hati. Sudah dijual di banyak apotek dan berbagai jual beli online, harga Curcuma FCT ternyata relatif terjangkau.

Ilustrasi: tidak nafsu makan (sumber: scarymommy.com)
Ilustrasi: tidak nafsu makan (sumber: scarymommy.com)

Selama ini masalah nafsu makan berkurang memang lebih sering menyerang balita dan anak-anak, yang dapat disebabkan banyak faktor, antara lain penyakit organis (ketidakberesan organ tubuh), faktor psikologis, dan pengaturan makan yang kurang baik.[1] Jika kondisi ini dibiarkan terus-menerus, kecukupan gizi untuk anak tentu tidak akan terpenuhi, sehingga berisiko penyakit kurang gizi.

Bacaan Lainnya

Ternyata tidak cuma dialami balita, nafsu makan menurun juga dapat dialami orang dewasa. Dikutip dari BBC, dampak dari stres telah terbukti mendorong perubahan selera dan kebiasaan makan pada 80 persen populasi, membagi rata antara mereka yang makan dengan rakus dan mereka yang kehilangan selera makan. Faktor usia dikatakan memengaruhi selera makan, dengan tingkat metabolisme yang semakin rendah, perubahan indera penciuman dan pengecapan, serta kondisi kesehatan dapat menurunkan keinginan untuk melahap makanan.

Sebenarnya, ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan nafsu makan. Untuk anak-anak misalnya, orang tua dapat menggunakan variasi makanan agar anak tidak bosan dalam pemenuhan nutrisi. Variasi makanan ini adalah susunan menu yang dihidangkan secara menarik dengan memperlihatkan rasa, warna, bentuk, kekerasan, dan susunan makanan yang dibuat.[2]

Selain itu, sejumlah bahan alami juga diklaim bisa menumbuhkan nafsu makan. Sebuah penelitian menyatakan bahwa madu dapat meningkatkan nafsu makan pada balita yang menderita kurang energi protein.[3] Studi tersebut mengungkapkan bahwa di dalam madu terdapat kadar glukosa dan fruktosa yang tinggi, sehingga dapat memperbaiki proses penyerapan makanan.

Analisis yang lain menyebutkan bahwa susu tinggi protein dapat menjadi salah satu untuk meningkatkan berat badan melalui pengaturan nafsu makan.[4] Selain itu, susu kaya protein juga diklaim bisa dijadikan tindakan preventif untuk mencegah penyakit degeneratif dan penyakit infeksi, sehingga dapat meningkatkan atau mempertahankan derajat kesehatan.

Indikasi Curcuma FCT

Selain itu, tidak sedikit juga yang akhirnya mengonsumsi suplemen penambah makanan karena dikatakan lebih praktis dan mudah diperoleh. Suplemen sendiri adalah suatu produk yang berisi zat gizi dan lainnya, yang diyakini konsumen bahwa produk tersebut memiliki efek yang menguntungkan bagi kesehatan mereka.[5] Sementara, suplemen penambah nafsu makan adalah suplemen yang berfungsi untuk meningkatkan metabolisme, menekan atau menghambat asam lambung, dan merangsang sekresi makanan sehingga meningkatkan nafsu makan.[6]

Ilustrasi: mengonsumsi suplemen penambah nafsu makan (sumber: firstcry)
Ilustrasi: mengonsumsi suplemen penambah nafsu makan (sumber: firstcry)

Ada banyak produk suplemen yang dikatakan dapat menambah nafsu makan Anda, salah satunya Curcuma FCT. Merupakan produk buatan SOHO, ini adalah suplemen yang diklaim dapat meningkatkan nafsu makan sekaligus menjaga fungsi hati. Pasalnya, curcuma FCT, seperti namanya, adalah herbal yang mengandung 20 mg temulawak.

Seperti diketahui, temulawak adalah salah satu bahan tradisional yang disebutkan memiliki banyak untuk kesehatan tubuh. Tanaman berbatang semu tersebut konon mampu menetralkan racun, menghilangkan nyeri, sebagai anti-bakteri, mencegah perlemakan dalam sel-sel hati, sebagai antioksidan, menurunkan kolesterol, hingga meningkatkan produksi ASI pada ibu menyusui. Jika dicampur dengan kunyit dan meniran, temulawak terbukti aman terhadap fungsi hati dan ginjal.[7]

Dosis dan Aturan Minum Curcuma FCT

Curcuma FCT tablet adalah obat yang diminum lewat mulut dengan bantuan minum (oral). Suplemen ini biasanya dikonsumsi satu hingga dua sampai tiga kali dalam sehari, sesuai dengan aturan minum obat yang diberikan oleh dokter Anda. Minum obat ini sesuai dengan anjuran dokter atau label yang tertera pada kemasan. Anda bisa meminumnya sebelum maupun setelah makan.

Namun, jangan mengonsumsi lebih dari dosis yang dianjurkan. Dosis maksimal yang dianjurkan adalah empat dosis dalam sehari. Penting diketahui pula bahwa dosis diberikan berdasarkan usia, kondisi kesehatan, dan respons Anda terhadap kandungan obat. Jangan meningkatkan dosis Anda atau minum obat ini lebih lama dari yang dianjurkan.

Efek Samping Curcuma FCT

Layaknya obat-obatan dan suplemen pada umumnya, konsumsi Curcuma FCT tablet juga berpotensi menyebabkan beberapa efek samping. Sejumlah efek samping yang mungkin timbul, terutama jika dikonsumsi dalam jangka panjang, antara lain mual, diare, dan pada orang-orang dalam kondisi kesehatan tertentu (batu ginjal atau penyakit autoimun). Umumnya, efek samping tersebut jarang terjadi dan tidak memerlukan pengobatan khusus. Namun, penting bagi Anda untuk berkonsultasi dengan dokter Anda jika Anda memiliki masalah apapun setelah minum obat ini.

Curcuma FCT Tablet (sumber: shopee)
Curcuma FCT Tablet (sumber: shopee)

Harga Curcuma FCT

Kemasan Curcuma FCT Harga
Curcuma FCT Strip Rp15.000 per strip (blister)
Curcuma FCT Box isi 120 tablet Rp177.300 per box

Harga Curcuma FCT tersebut telah kami rangkum dari berbagai sumber, termasuk apotek dan beberapa situs jual beli online. Satu strip Curcuma FCT berisi 12 tablet, sedangkan satu box Curcuma FCT berisi 120 tablet. Perlu Anda ingat bahwa harga Curcuma FCT tersebut tidak mengikat dan dapat berubah sewaktu-waktu. Selain itu, harga di masing-masing tempat juga kemungkinan bisa berbeda. Sebagai perbandingan, Curcuma FCT Strip tahun 2021 dibanderol Rp11.200 – Rp20.900, berubah menjadi Rp15.000 tahun 2022.

Selain Curcuma FCT, pada tahun 2020 kemarin, SOHO meluncurkan Curcuma Force, yang dikatakan sebagai upgrade formula dari Curcuma FCT. Produk ini diklaim sebagai inovasi pertama di Indonesia yang menggabungkan ekstrak Curcuma xanthorrizhae rhizome dan piperin dengan bioavailabilitas yang lebih tinggi. Dengan kombinasi tersebut, Curcuma Force dikatakan menghasilkan efek yang lebih maksimal.

Kandungan utama Curcuma Force adalah ekstrak curcuma xanthorrhiza atau biasa disebut temulawak untuk membantu memperbaiki nafsu makan dan membantu memelihara kesehatan fungsi hati, serta ekstrak piperine untuk membantu meningkatkan bioavailabilitas curcuminoid. Target suplemen ini ditujukan  untuk pasien dengan gangguan hati, gangguan saluran pencernaan, dan untuk menjaga daya tahan tubuh sehari-hari.

Menurut keterangan perusahaan, Curcuma Force menggunakan bahan baku curcuma organik, yang dihasilkan dari perkebunan SOHO yang memiliki kualitas yang terbaik. Bibit yang digunakan merupakan varietas unggul yang memiliki kandungan bahan aktif terbaik, tersertifikasi organik, dan juga terkontrol kualitasnya karena diproses dengan konsep seed to patient.

Satu tablet Curcuma Force mengandung ekstrak curcuma xanthorrhiza 20 mg atau setara dengan 7.500 mg temulawak segar dan 2,5 mg piperine. Di pasaran dalam negeri, produk ini sekarang dijual dengan harga tidak jauh berbeda dengan Curcuma FCT. Harga satu strip Curcuma Force tahun 2021 dan 2022 sekitar Rp13.000 sampai Rp14.000, sedangkan satu box Curcuma Force isi 120 tablet tahun 2021 dan 2022 dijual Rp120.000 sampai Rp190.000.

Meski merupakan produk yang populer, konsumsi suplemen memang disarankan tidak berlebihan. Pasalnya, overdosis suplemen dan multivitamin dapat menyebabkan sembelit, diare, nyeri, hingga reaksi alergi. Pencetus reaksi alergi tersebut memang tidak disebabkan vitamin, tetapi bahan aktif lainnya yang terdapat dalam suplemen yang bersangkutan. Untuk mereka yang sudah mengonsumsi nutrisi baik setiap hari, bahkan tidak disarankan mengonsumsi suplemen.

[Update: Almas]

[1] Utami, Woro Tri dan Anita Sri Kurnia Heli. 2015. Effect of Vitamins, Honey and Temulawak on the Appetite Improvement of Children Age 2 Years in Sembung Sukorame Lamongan. Asuhan Kesehatan: Jurnal Ilmiah Ilmu Kebidanan dan Keperawatan, Vol. 6(2): 44-49.

[2] Widodo, Rahayu. 2010. Pemberian Makanan Suplemen dan Obat pada Anak. Jakarta: EGC.

[3] F., Renny, Yuni Sufyanti A., N. K. Alit. 2010. Madu Temulawak Meningkatkan Berat Badan Anak Usia Toddler. Jurnal Ners, Vol. 5(1): 49-54.

[4] Harna, dkk. 2018. Pengaruh Pemberian Susu Tinggi Protein terhadap Tingkat Nafsu Makan dan Kadar Glukosa Postprandial. Jurnal MKMI, Vol. 14(4): 329-338.

[5] Mason, Pamela. 1994. Nutrition and Dietary Advice in the Pharmacy. S. E: Blackwell Scientific.

[6] Retnowulan, Eva dan A. R. Dewi. 1997. Mengatasi Sulit Makan dengan Ramuan Tradisional. Ungaran: Trubus Agriwidya.

[7] Novianto, Fajar, dkk. 2020. Pengaruh Formula Jamu Temulawak, Kunyit, dan Meniran terhadap Kebugaran Jasmani: Suatu Studi Klinik. Media Litbangkes, Vol. 30(1): 37-44.

Pos terkait