Harga Burung Hantu Celepuk, Varian dengan Tubuh Mungil dan Imut

Burung hantu secara umum memiliki tubuh yang lumayan besar serta mimik wajah yang dikatakan seram. Namun, ada juga burung hantu yang punya tubuh mini. Dinamakan burung hantu celepuk, jenis ini memang punya tubuh yang cenderung mungil dan imut, sehingga menarik siapa saja untuk memeliharanya. Terdiri dari beragam jenis, harga burung hantu celepuk ini bervariasi, mulai ratusan ribu rupiah.

Burung hantu celepuk (sumber: hbw.com)
Burung hantu celepuk (sumber: hbw.com)

Sebelum membahas mengenai burung hantu celepuk, kita kulik sedikit mengenai burung hantu. Dilansir dari Wikipedia, ini adalah kelompok burung yang merupakan anggota ordo Strigiformes. Burung ini termasuk golongan burung buas (karnivora, pemakan daging) dan merupakan hewan malam (nokturnal). Seluruhnya, terdapat sekitar 222 spesies yang telah diketahui, yang menyebar di seluruh dunia kecuali Antartika, sebagian besar Greenland, dan beberapa pulau-pulau terpencil.

Bacaan Lainnya

Masih menurut sumber yang sama, di banyak negara Eropa, burung hantu dianggap sebagai simbol kebijaksanaan. Sebaliknya, di beberapa daerah di Indonesia, hewan ini malah dianggap pembawa pertanda maut, karena itu dinamakan sebagai burung hantu. Meski demikian, tidak semua tempat menamakan binatang ini sebagai burung hantu. Di Jawa misalnya, nama burung ini adalah manuk dares yang tidak memiliki konotasi dengan maut atau hantu. Sementara, di Sulawesi, hewan tersebut dinamakan Manguni.

Burung hantu sendiri dikenal karena matanya yang besar dan menghadap ke depan, tak seperti jenis burung lain yang matanya menghadap ke samping. Bersama paruh yang bengkok tajam seperti paruh elang dan susunan di kepala yang membentuk lingkaran wajah, tampilan ‘wajah’ burung hantu ini demikian mengesankan dan kadang-kadang menyeramkan. Ini masih ditambah leher burung yang demikian lentur sehingga wajahnya dapat berputar 180 derajat ke belakang.

Kebanyakan jenis burung hantu berburu di malam hari, meski sebagian lainnya berburu ketika hari remang-remang di waktu Subuh dan sore, serta ada pula beberapa yang berburu di siang hari. Mata yang menghadap ke depan, sehingga memungkinkan mengukur jarak dengan tepat; paruh yang kuat dan tajam; kaki yang cekatan dan mampu mencengkeram dengan kuat; dan kemampuan terbang tanpa berisik, merupakan modal dasar bagi kemampuan berburu dalam gelapnya malam. Beberapa jenis bahkan dapat memperkirakan jarak dan posisi mangsa dalam kegelapan total, hanya berdasarkan indera pendengaran, dibantu oleh bulu-bulu wajahnya untuk mengarahkan suara.

Karena kemampuannya berburu, burung hantu menjadi salah satu jenis hewan yang sering digunakan para petani untuk membasmi hama tikus di sawah. Burung hantu sendiri merupakan musuh bebuyutan dari tikus. Burung hantu juga lebih efektif membasmi binatang pengerat tersebut dibandingkan menggunakan racun tikus, gropyokan, dan lainnya.

Jenis Burung Hantu Celepuk

Seperti diuraikan di atas, burung hantu memiliki hingga ratusan jenis. Dan, salah satu jenis yang cukup menarik adalah burung hantu celepuk. Dikatakan menarik karena berbeda dengan burung hantu pada umumnya, jenis ini punya tubuh yang mungil dan wajah imut. Karena itu, tidak mengherankan jika kemudian burung hantu celepuk banyak dijadikan .

Burung hantu celepuk (sumber: hbw.com)
Burung hantu celepuk jawa (sumber: hbw.com)
  • Burung hantu celepuk reban, merupakan jenis burung hantu celepuk yang paling populer. Burung ini sendiri juga dikenal sebagai burung celepuk, burung bueuk, manuk kuwek, dan lain-lain. Dalam bahasa Inggris, ia disebut Sunda Scops-Owl. Burung hantu celepuk reban punya panjang sekitar 20 cm, dengan panjang sayap 15 cm, dan berat 100 gram. Burung ini memiliki warna bulu burik, dengan mata berwarna cokelat gelap atau kekuningan. Burung ini sendiri tersebar luas di Filipina, Kalimantan, Sumatera, Jawa, dan Bali, dengan memangsa aneka serangga malam, seperti ngengat, belalang, dan burung .
  • Burung hantu celepuk Jawa, adalah jenis spesies burung hantu langka yang endemik di hutan-hutan Pulau Jawa. Tidak ada sub-spesies lain dalam genus ini kecuali spesies ini. Status konservasi spesies ini adalah rentan. Celepuk Jawa juga memiliki ukuran tubuh kecil, antara 16-18 cm, berat 75-91 gram, dengan lebar sayap 15 cm. Warna tubuhnya kecokelatan, dengan cakram wajah berwarna cokelat kemerah-merahan, serta alis yang berwarna putih terang. Celepuk Jawa tersebar di kawasan Pegunungan Slamet (Jawa Tengah) dan Gunung Ijen (Jawa Timur).
  • Burung hantu celepuk Rinjani, adalah sejenis celepuk yang hanya terdapat di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Satu-satunya jenis burung endemik di pulau itu, pertama kali ditemukan pada bulan September 2003, dan secara resmi teridentifikasi pada 2013. Namanya diambil dari Gunung Rinjani, gunung yang terdapat di pulau tersebut. Seperti kebanyakan burung hantu bergenus Otus lainnya, celepuk Rinjani juga berwarna cokelat, berbintik-bintik warna putih. Burung ini sangat mirip dengan celepuk Maluku, tetapi, siulan lebih bersih.
  • Burung hantu celepuk Sulawesi, adalah spesies burung hantu dari famili Strigidae. Di daerah Minahasa, dikenal dengan nama burung Manguni. Celepuk Sulawesi menghuni hutan primer, hutan sekunder, tepi hutan, dan lahan pertanian yang pohonnya sedikit. Di Minahasa, burung ini dikagumi karena dapat memberikan tanda apabila sesuatu akan terjadi.
  • Burung hantu celepuk Siau, adalah spesies burung hantu dari famili Strigidae. Burung ini endemik di Pulau Siau, Kepulauan Sangihe. Sebelumnya, ini adalah sub-spesies celepuk Sulawesi, namun telah diketahui bahwa jenis ini merupakan sub-spesies celepuk Maluku.

Harga Burung Hantu Celepuk

Tidak susah mendapatkan burung hantu celepuk jika Anda ingin menjadikannya sebagai binatang peliharaan. Anda bisa membeli burung hantu celepuk di pasar hewan atau di situs jual beli online. Di pasaran dalam negeri, burung hantu celepuk sekarang ditawarkan dengan harga mulai Rp100 ribuan sampai Rp300 ribuan per ekor, tergantung jenis dan usianya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *