Ciri Fisik dan Update Harga Bunglon Jawa

Bunglon, Anda pasti sudah tidak asing lagi dengan binatang yang satu ini. Bunglon cukup dikenal oleh masyarakat, salah satunya karena kemampuannya untuk berubah warna. Bunglon sendiri dapat diklasifikasikan dalam beragam jenis, salah satunya bunglon Jawa. Di pasaran, bunglon jenis ini ditawarkan dengan harga cukup terjangkau.

Bunglon jawa/green crested lizard (Quentin Gaudilliere photo)
Bunglon jawa/green crested lizard (Quentin Gaudilliere photo)

Dikutip dari Wikipedia, bunglon adalah sejenis reptil yang termasuk ke dalam suku Agamidae. Bunglon ini meliputi beberapa marga seperti Bronchocela, Calotes, Gonocephalus, Pseudocalotes, dan lain-lain. Salah satu keunikan bunglon adalah memiliki kulit yang bisa berubah warna, meski tidak sehebat perubahan warna chameleon (suku Chamaeleonidae).

Bacaan Lainnya

Fisik Bunglon

Bunglon kebun yang berukuran sedang, berekor panjang menjuntai. Panjang total hingga 550 mm, dan empat-perlimanya adalah ekor. Gerigi di tengkuk dan punggungnya lebih menyerupai surai (‘jubata’ artinya bersurai) daripada bentuk mahkota, tidak seperti kerabat dekatnya B. cristatella (crista: jambul, mahkota). Gerigi ini terdiri dari banyak sisik yang pipih panjang meruncing namun lunak serupa kulit.

Kepalanya bersegi-segi dan bersudut. Dagu dengan kantong lebar, bertulang lunak. Mata dikelilingi pelupuk yang cukup lebar, lentur, tersusun dari sisik-sisik berupa bintik-bintik halus yang indah. Dorsal (sisi atas tubuh) berwarna hijau muda sampai hijau tua, yang bisa berubah menjadi sampai kehitaman bila merasa terganggu. Sebuah bercak cokelat kemerahan serupa karat terdapat di belakang mulut. Deretan bercak serupa itu, yang seringkali menyatu menjadi coretan-coretan, terdapat di bahu dan di sisi lateral bagian depan; semakin ke belakang semakin kabur warnanya.

Sisi ventral (sisi bawah tubuh) kekuningan sampai keputihan di dagu, leher, perut, dan sisi bawah kaki. Telapak tangan dan kaki cokelat kekuningan. Ekor di pangkal berwarna hijau belang-belang kebiruan, ke belakang makin kecokelatan kusam dengan belang-belang keputihan di ujungnya. Sisik-sisik bunglon surai keras, kasar, berlunas kuat; ekornya terasa bersegi-segi. Perkecualiannya adalah sisik-sisik jambul, yang tidak berlunas dan agak lunak serupa kulit.

Menurut CNN, menyamarkan diri dengan mengubah warna kulit sesuai dengan tempat ia berada adalah senjata pamungkas bunglon untuk menghindari musuh. Rahasia kemampuan ini ternyata bukan terletak pada pigmen kulit, melainkan pada nanokristal di kulitnya. Di bawah kulit terluar bunglon, terdapat nanokristal spesial. Nanokristal ini memantulkan cahaya dan perubahan ruang antara kristal juga mengubah cahaya apa yang dipantulkan ke mata kita.

Masih menurut sumber yang sama, bunglon Panther adalah salah satu spesies bunglon yang paling penuh warna. Hewan ini berasal dari Madagaskar, tempat hidup setengah dari 150 spesies bunglon yang ada di dunia. Pada awalnya, banyak yang berasumsi bahwa perubahan warna kulit bunglon Panther berasal dari pergerakan pigmen di dalam sel bernama kromatofora. Namun, tim dari University of Geneva meragukan hal itu.

 

Dengan memakai alat spektroskopi pada kulit bangsa kadal itu, para mendapati satu lapisan sel yang disebut iridophore. Lapisan ini mengandung nanokristal yang terbuat dari guanine. Ketika bunglon sedang bersemangat atau mengantisipasi marabahaya, sel iridophore melebar sehingga nanokristal merefleksikan tingkatan beragam dari cahaya. Dari sinilah warna kulit bunglon bisa berubah.

Tim peneliti menggunakan kombinasi mikroskop, video beresolusi tinggi, dan model numerik berbasis warna untuk mencapai hasil penelitian ini. Hasil penelitiannya, warna hijau pada tubuh bunglon bisa berubah menjadi kuning atau jingga, belang biru berubah keputih-putihan, dan warna merah pada kulit menjadi semakin terang. Menurut studi, nanokristal merefleksikan jarak gelombang yang lebih panjang, seperti warna kuning, merah, dan jingga. Semuanya bergabung dengan warna biru untuk menghasilkan warna yang berbeda.

Bunglon Jawa (sumber: wikimedia.org)
Bunglon Jawa (sumber: wikimedia.org)

Jenis Bunglon

  • Jackson chameleon, adalah jenis bunglon yang memiliki tiga tanduk pada kepalanya dan juga termasuk bunglon yang mudah dipelihara.
  • Malagasy giant chameleon, adalah bunglon dengan ciri khas memiliki tubuh yang lebih besar daripada jenis bunglon lainnya dan tanduk yang tumpul di kepalanya, serta gerigi di sekitar punggung.
  • Mellers chameleon, adalah bunglon yang memiliki ciri khas satu tanduk di bagian kepala dan banyak menyebutnya sebagai one horned chameleon.
  • Panther chameleon, adalah jenis bunglon yang paling populer dan banyak dipelihara orang karena punya ukuran tubuh yang lebih kecil sehingga terlihat imut.
  • Veiled chameleon, adalah jenis bunglon yang memiliki ciri khas yaitu punya tanduk tumpul yang mengarah ke atas.
  • Pseudocalotes cybelidermus, adalah jenis bunglon yang ditemukan di Pulau Sumatera dengan ciri khas punya organ semacam gelambir yang berwarna biru keunguan.
  • Pseudocalotes guttalineatus, adalah jenis bunglon yang memiliki pola garis putus-putus berwarna kebiruan di bagian leher. Nama spesies ini diambil dari ciri unik itu.
  • Pseudocalotes rhammanotus, adalah jenis bunglon yang memiliki karakteristik berupa sisik menonjol di bagian punggung. Ciri itu membuat punggung jenis ini seolah penuh dengan jahitan.

Di Pulau Jawa sendiri, terdapat jenis bunglon yang cukup populer, yaitu bunglon surai. Memiliki nama latin Bronchocela jubata alias bunglon ijo, hewan ini juga biasa disebut dengan nama londok atau lunduk atau green crested lizard dalam bahasa Inggris. Selain di Jawa, bunglon jenis ini telah menyebar di , Bali, Singkep, Sulawesi, Karakelang, Kepulauan Salibabu, hingga Filipina.

Bunglon jawa/bronchocela jubata (sumber: depositphotos)
Bunglon jawa/bronchocela jubata (sumber: depositphotos)

Harga Bunglon Jawa

Tidak susah mendapatkan bunglon Jawa karena Anda bisa membeli binatang ini di pasar hewan terdekat atau di jual beli online. Saat ini, harga bunglon Jawa cukup terjangkau, berkisar Rp35 ribu hingga Rp105 ribu per ekor, sedikit naik dari penawaran sebelumnya yang dibanderol dengan harga mulai Rp25 ribu per ekor. Harga bunglon tersebut tentunya tergantung dari kondisi hewan, termasuk ukuran dan usianya.

Jika Anda tertarik untuk memelihara bunglon, ada beberapa hal yang perlu Anda persiapkan. Pertama, Anda harus memiliki kandang (disarankan kandang kaca). Kemudian, perhatikan jenis pakan ternak, lalu kebutuhan minum bunglon, letakkan lampu hangat di atas kandang bunglon, jaga kelembapan kandang (sekitar 50 persen), dan jaga kebersihan kandang.

Banyak bunglon yang kekurangan kalsium dan vitamin A akibat pola makan yang buruk. Selain itu, bunglon juga rentan terhadap pembusukan dan infeksi di sekitar mulut. Beberapa bunglon pun kerap diserang penyakit tulang metabolik yang bisa berakibat fatal jika terlambat ditangani. Penyakit ini mampu menyebabkan tulang bunglon menjadi kenyal sehingga terlihat lesu dan mungkin kehilangan nafsu makan.

[: Ditta]

Pos terkait