Info Terbaru Harga Buku Riyadhus Shalihin (Asli dan Terjemahan)

Selain Al Quran, sunnah Nabi Muhammad SAW atau hadis merupakan pedoman utama bagi seluruh umat Muslim dalam menjalankan kehidupan beragama dan sosial di dunia. Nah, bagi Anda yang ingin mempelajari lebih dalam mengenai hadis Rasulullah SAW, Anda bisa mengulik buku Riyadhus Shalihin karangan Imam Nawawi yang saat ini dijual di kisaran harga puluhan hingga ratusan ribu rupiah.

Ilustras: Buku Riyadhus Shalihinn (credit: fairuzstore)
Ilustras: Buku Riyadhus Shalihinn (credit: fairuzstore)

Sebelum membahas mengenai buku Riyadhus Shalihin, tidak ada salahnya jika kita mengulik sedikit mengenai hadis. Dilansir dari Wikipedia, hadis disebut juga sunnah, yaitu perkataan (sabda), perbuatan, ketetapan, dan persetujuan Nabi Muhammad SAW yang dijadikan landasan syariat Islam. Dalam kehidupan umat Muslim, hadis ini dijadikan sumber Islam selain Alquran, dan dalam hal ini, kedudukan hadis merupakan sumber hukum kedua setelah kitab suci tersebut.

Bacaan Lainnya

Masih menurut sumber yang sama, struktur hadis terdiri atas dua komponen utama, yakni sanad (isnad) atau rantai penutur dan matan (redaksi). Sanad ialah rantai penutur (rawi) hadis. Awal sanad adalah orang yang mencatat hadis tersebut dalam bukunya (kitab hadis), dan orang ini disebut sebagai mudawwin atau mukharrij. Sanad merupakan rangkaian seluruh penutur itu, mulai dari mudawwin hingga mencapai Rasulullah SAW. Sanad memberikan gambaran keaslian suatu riwayat.

Sementara, matan adalah redaksi dari hadis. Terkait dengan matan atau redaksi ini, maka yang perlu dicermati dalam memahami hadis Nabi SAW adalah ujung sanad sebagai sumber redaksi (apakah berujung pada Nabi Muhammad SAW atau bukan) dan matan hadis itu sendiri dalam hubungannya dengan hadis lain yang lebih kuat sanad-nya (apakah ada yang melemahkan atau menguatkan) dan selanjutnya dengan ayat dalam Al Quran (apakah ada yang bertolak belakang).

Kategori Hadis Berdasarkan Ujung Sanad

  • Hadis marfu’, adalah hadis yang sanad-nya berujung langsung pada Nabi Muhammad SAW.
  • Hadis mauquf, yaitu hadis yang sanad-nya terhenti pada para sahabat Nabi SAW tanpa ada tanda-tanda baik secara perkataan maupun perbuatan yang menunjukkan derajat marfu’. Contoh, Al Bukhari dalam kitab Al-Fara’id (hukum waris) menyampaikan bahwa Abu Bakar, Ibnu Abbas, dan Ibnu Al-Zubair mengatakan bahwa “Kakek adalah (diperlakukan seperti) ayah”. Pernyataan dalam contoh itu tidak jelas, apakah berasal dari Nabi atau sekadar pendapat para sahabat. Namun, jika ekspresi yang digunakan sahabat adalah seperti “Kami diperintahkan…”, “Kami dilarang untuk…”, “Kami terbiasa… jika sedang Rasulullah”, maka derajat hadis tersebut tidak lagi mauquf melainkan setara dengan marfu’.
  • Hadis maqthu’ adalah hadis yang sanad-nya berujung pada para tabi’in (penerus) atau sebawahnya. Contoh hadis ini, Imam Muslim meriwayatkan dalam pembukaan sahih-nya bahwa Ibnu Sirin mengatakan, “Pengetahuan ini (hadis) adalah agama, maka berhati-hatilah kamu dari mana kamu mengambil agamamu”.

Keaslian hadis yang terbagi atas golongan ini sangat bergantung pada beberapa faktor lain seperti keadaan rantai sanad maupun penuturnya. Namun, klasifikasi ini tetap sangat penting mengingat klasifikasi ini membedakan ucapan dan tindakan Rasulullah SAW dari ucapan para sahabat maupun tabi’in, yang hal ini sangat membantu dalam area perkembangan terkait fikih.

Isi buku Riyadhus Shalihin terjemahan (sumber yufidstore.com)
Isi buku Riyadhus Shalihin terjemahan (sumber yufidstore.com)

Isi Buku Riyadhus Shalihin

Riyadhus Shalihin adalah salah satu kitab yang memuat hadis-hadis Nabi Muhammad SAW. Kitab ini sendiri ditulis oleh Imam Abu Zakariya Yahya bin Syaraf an-Nawawy ad-Dimasyqy (631-676 H) yang termasuk dalam jajaran ulama besar di abad ke-7 Hijriyah. Akrab disapa Imam Nawawi, karya-karya beliau telah mendapatkan pujian dan sanjungan serta perhatian yang besar dari para ulama sehingga mereka mempelajari, mengambil faedah, dan menukil karya-karya beliau tersebut.

Buku ini sendiri terdiri dari 17 kitab, 265 , dan 1.897 hadits. Imam Nawawi membuka mayoritas bab-nya dengan menyebut ayat-ayat dari Al Quran yang sesuai dengan pembahasan hadis yang ada, lalu membuat tertib dan bab yang saling berhubungan sehingga kitab ini bisa ‘mengalahkan’ dan ‘lebih tinggi’ dari kitab-kitab yang serupa dengannya.

Dalam kitab ini, Imam Nawawi mengambil materi dari kitab-kitab sunnah terpercaya seperti Shohih al-Bukhoriy, Muslim, Abu Daud, An Nasaa’i, At Tirmidziy, Ibnu Majah, dan lain-lain. Si penulis pun mengklaim tidak memasukkan ke dalam bukunya ini kecuali hadis-hadis yang sahih dan ia pun menunaikannya sehingga tidak didapatkan hadis yang lemah, kecuali sedikit, itu pun kemungkinan menurut pandangan dan ilmu beliau adalah sahih.

Pada kitab ini, hadis-hadis dikelompokkan ke dalam bab-bab berdasarkan tema utama, misalnya akhlak (ikhlas, sabar, takwa, tawakal, hubungan sosial, dst); adab sopan santun (malu, menjaga rahasia, menepati janji, menghormati tamu, tertib makan, adab berpakaian, mengucapkan salam); adab terkait orang sakit dan orang yang meninggal; keutamaan membaca Al Quran; keutamaan-keutamaan terkait berbagai macam salat dan puasa; jihad; zikir dan doa; serta larangan-larangan terkait ibadah, muamalah, dan kebiasaan-kebiasaan hidup yang tertentu.

Sebagaimana disampaikan penulisnya, dalam mukadimah kitab ini, Riyadhus Shalihin dimaksudkan untuk mengumpulkan hadis-hadis yang sahih, yang dapat menjadi perintis jalan menuju akhirat; tuntunan adab lahir dan batin; menghimpun anjuran dan ancaman, latihan jiwa, didikan akhlak, obat hati, pemeliharaan badan, dan lain-lain. Buku Riyadhus Shalihin lalu banyak disyarah oleh para ulama, termasuk Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin dengan buku berjudul Syarhu Riyadhis Shalihin, selain telah diterjemahkan.

Buku Riyadhus Shalihin  (sumber: kitabterjemahanpdf.blogspot.com)
Buku Riyadhus Shalihin (sumber: kitabterjemahanpdf.blogspot.com)

Harga Buku Riyadhus Shalihin

Tidak sulit mendapatkan buku Riyadhus Shalihin karangan Imam Nawawi. Anda bisa membelinya di berbagai toko buku maupun lewat situs jual online. Di pasaran dalam negeri, buku Riyadhus Shalihin dan terjemahannya tahun 2019 ditawarkan di kisaran harga Rp195.000 sampai Rp285.000. Sementara, kitab yang hadir dalam tulisan Arab dijual dengan harga Rp100.000 hingga Rp225.000.

Tahun 2020, harga Riyadhus Shalihin jauh lebih terjangkau, berkisar antara Rp80 ribu hingga Rp149 ribu untuk versi terjemahan lengkap dengan penjelasannya, sedangkan yang versi tulisan Arab harganya antara Rp54 ribuan hingga Rp100 ribuan. Kemudian, pada 2021 harga Riyadhus Shalihin versi terjemahan dibanderol mulai Rp60 ribu sampai Rp105 ribu, sedangkan yang versi tulisan Arab harganya bisa mencapai Rp220 ribu.

Sementara itu, di tahun 2022, harga Riyadhus Shalihin versi terjemahan naik menjadi Rp115 ribu hingga Rp156 ribu. Sedangkan untuk versi tulisan Arab dibanderol Rp250 ribu hingga Rp295 ribu.

[Update: Almas]

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *