Mendengar nama Gen Halilintar, tentunya sudah cukup populer bahkan banyak menginspirasi. Meskipun bagi sebagian orang mungkin masih asing dengan nama tersebut. Dikutip dari Wikipedia, Gen Halilintar adalah nama atau julukan sebuah keluarga Indonesia yang unik serta inspiratif dan menimbulkan banyak kekaguman. Keunikan keluarga ini telah diekspos oleh berbagai media, baik cetak, maupun elektronik dalam bentuk talk show.
Gen Halilintar, inilah sebutan bagi keluarga pasangan suami istri Lenggogini Faruk dan Halilintar Anofial Asmid yang memiliki 11 anak. Dengan 6 anak laki-laki dan 5 anak perempuan. Faruk memiliki anak termuda yang masih memasuki usia 5 tahun dan anak tertua berumur 22 tahun.
Mereka adalah Muhammad Atta Halilintar (23 tahun), Sohwa Mutammima Halilintar (22 tahun), Sajidah Mutamimah Halilintar (21 tahun), Muhammad Thariq Halilintar (20 tahun), Abqariyyah Mutammimah Halilintar (18 tahun), Muhammad Saaih Halilintar (16 tahun), Siti Fatimah Halilintar (15 tahun), Muhammad Al Fateh Halilintar (13 tahun), Muhammad Muntazar Halilintar (10 tahun), Siti Saleha Halilintar (8 tahun) dan Muhammad Shalaheddien El-Qahtan Halilintar (6 tahun).
Sebagai pengusaha dan memiliki bisnis yang mengharuskan berpindah-pindah, Lenggogini Faruk memiliki 4 orang anak di antaranya lahir di negara yang berbeda-beda, karena dalam keadaan hamil besar pun Gen tetap bepergian dengan pesawat. Thariq lahir saat transit di Brunei, Abqarriyah lahir saat transit di Jordania, Saaih lahir saat singgah di Pulau Labuhan Malaysia, dan Fateh lahir di Kuala Lumpur.
Memiliki banyak anak mungkin dianggap merepotkan bagi sebagian orang tua, di samping itu memiliki 11 orang buah hati tentunya secara ekonomi harus memerlukan biaya yang cukup banyak. Apalagi untuk bisa membiayai kesebelas anak tersebut bisa keliling dunia. Namun, ternyata hal itu dianggap tidak senada oleh pasangan Gen dan Halilintar.
Pasangan ini dikenal sebagai pasangan yang selalu menyerahkan keadaan apapun kepada Tuhan. Gen bepergian secara bersama sekeluarga dengan satu tujuan, dan mengimplementasikan apa yang telah diajarkan Alquran.
Selain dikenal sebagai keluarga yang rajin bepergian ke luar kota maupun ke luar negeri, keluarga Gen Halilintar juga dikenal sebagai keluarga yang aktif dalam mengcover lagu-lagu untuk diunggah dalam akun YouTube mereka. Kegemaran mengunggah video cover lagu ini juga mendapatkan respons positif bagi pecintanya. Hal ini terlihat dari banyaknya jumlah viewers dan subscribers dalam akun YouTube Gen Halilintar.
Halilintar, sebagai sosok ayah yang bertugas sebagai kepala keluarga juga telah menerapkan cara berbisnis untuk anak-anaknya mulai dari usia dini. Dalam penerapannya, Halilintar membuat program pelatihan kerja di dalam rumahnya. Hingga menurutnya rumah adalah sebuah laboratorium untuk pelatihan bisnis dan kerja. Dalam hal urusan tugas rumah, seluruh anak sudah dibiasakan untuk mandiri dan menjalankan tugas seperti manajemen hotel. Ada yang berperan sebagai chef, operator laundry, housekeeping dan operator lain.
Diketahui beberapa anak mereka juga mulai menerapkan ilmu bisnis yang diajarkan dari rumah. Seperti contohnya, Atta sejak SD sudah bisa berdagang kerajinan, pop corn dan sandwich yang dijual kepada teman-temannya di sekolah. Saat kelas 5 bisa membantu ayahnya memasarkan produk provider komunikasi. Menginjak usia 12 tahun berjualan gawai secara online. Tahun berikutnya jual-beli mobil, sampai-sampai konsumen tidak percaya kalau yang menawarkan mobil kepadanya adalah anak usia 13 tahun. Kini Atta juga mempunyai usaha operator tour. Anak kedua, Shohwa memiliki usaha bidang fashion dan usaha kuliner. Ide usaha selalu muncul selama melakukan perjalanan.
Sebenarnya, awal mula keluarga berdarah Minangkabau ini menjadi terkenal setelah sang ibu menulis buku yang berjudul Kesebelasan Gen Halilintar: My Family My Team pada awal 2015. Buku yang banyak diminati publik ini bercerita tentang keluarga Gen Halilintar yang telah melakukan perjalanan bisnis keliling dunia, ke 120 negara dengan memboyong seluruh anggota keluarga tanpa didampingi asisten atau pembantu.
Buku setebal 300 halaman ini ditulis oleh Lenggogeni dan diterbitkan oleh perusahaan mereka sendiri. Buku ini berkisah tentang perjalanan mereka sekeluarga ke berbagai negara di lima benua, mulai dari Finlandia di Eropa Utara, Afrika, Amerika Serikat, Australia, negara-negara di Asia, sampai Uzbekistan.
Baru-baru ini mereka juga mengadakan promosi yang terbilang kontroversial terkait penjualan buku tersebut. Promo yang diberikan di jejaring sosial lantas mengundang komentar negatif warganet. Pasalnya dalam foto promosi disebutkan bahwa harga 1 boks buku Gen Halilintar yang berisi 20 eksemplar buku dijual dengan harga Rp2.230.000, sementara 3 boks buku berisi 60 eksemplar dibanderol senilai Rp5.950.000.
Tak sampai di situ saja, Gen Halilintar menawarkan bonus spesial berupa voice call dan video call, masing-masing untuk pembelian buku sebanyak 1 boks dan 3 boks. Panggilan lewat udara itu akan dilakukan oleh Saaih, salah satu anak lelaki keluarga Halilintar. Seperti diketahui, selain Atta Halilintar, Saaih adalah anak lelaki yang cukup populer di kalangan kaum millenial.
Gara-gara pengumuman ini tak sedikit netizen yang mencibir, menuding harga buku kelewat mahal. Bahkan ada yang menyebut bentuk promonya narsis. Menyusul kritik dari para pengguna jejaring sosial, Gen Halilintar membuat klarifikasi melalui Instagram. Pihaknya menjelaskan bahwa nominal tersebut adalah promo buku bagi para reseller yang membeli 1 box (isi 20 buku) dan 3 box (isi 60 buku).
Jadi, Rp2.230.000 adalah harga untuk 20 buku yang berarti satu buku dibanderol dengan harga Rp111.500, dan sudah termasuk diskon. Di sejumlah toko buku seperti Gramedia, buku Gen Halilintar: My Family My Team soft cover dijual seharga Rp105 ribuan.
