Memelihara ikan di akuarium memang semakin digemari akhir-akhir ini. Beberapa kalangan berpendapat, melihat ikan hias berenang-renang di akuarium yang tenang dapat menghadirkan rasa rileks di pikiran dan menghilangkan stres. Sekilas, melihat ikan di akuarium sama seperti mendengar burung berkicau.
Namun, layaknya memelihara binatang lainnya, akuarium ikan juga harus selalu dijaga kebersihannya. Hal ini berfungsi agar kehidupan ikan di akuarium tetap terjaga dan tidak terganggu dengan kotoran-kotoran.
Umumnya, untuk membersihkan kotoran di akuarium, dilakukan dengan cara filtrasi. Setidaknya, ada tiga jenis filter berdasarkan sistem kerjanya, yaitu mekanis, kimia, dan biologis. Untuk filter mekanis, sistem kerjanya dengan menjaring partikel kotoran yang ada di air akuarium. Dengan bahan yang baik, air menjadi lebih bersih. Filter ini biasanya menggunakan bahan bebatuan serta busa filter.
Sementara, filter kimia bekerja lewat cara menyerap beberapa bahan beracun yang ada di air akuarium, seperti zat asam, amonia, dan kaporit. Bermacam obat ikan seperti metil biru juga bisa dinetralkan menggunakan filter jenis ini. Bahan filter kimia ini umumnya adalah zeolit, arang aktif, serta bemacam bahan cair yang dimasukkan ke air.
Terakhir, filter biologis bekerja dengan merombak bahan berisiko seperti amonia (kotoran ikan serta bekas pakan) menjadi bahan yang lebih aman untuk ikan. Bakteri pengurai ada di bak filter, seperti di bahan filter berbentuk bioball dari plastik, ring keramik, bahkan juga di busa filter, nitrosomonas, dan juga nitrobacter.
Saat ini, filter tipe biologis memang sudah semakin banyak digunakan. Pasalnya, sudah banyak merek filter biologis yang telah dijual di pasaran, salah satunya Biohome Plus. Ini merupakan filter yang diklaim sebagai filter biologis terbaik di dunia. Meski identik dengan Biohome Standard, namun ada beberapa mineral yang ditambahkan untuk meningkatkan kemampuan media dalam mendukung pertumbuhan bakteri menguntungkan, selain warna yang kini merah.
Biohome Plus terbuat dari bahan-bahan kelas industri untuk menjamin kehidupan yang panjang. Dengan porositas approx. 42 persen, filter ini memiliki luas permukaan yang dapat digunakan untuk kolonisasi bakteri berukuran besar. Elemen-elemen yang ditambahkan dalam filter ini mencakup Titania, Alumina, Ferric Oxide, Lime, Magnesia, Potash, Soda, Phosphorus Pentoxide, Chromium Sesquioxide, Manganic Oxide, Zirconia, Hafnia, Zinc Oxide, Barium Oxide, Strontia, Stannic Oxide, dan Sulphur Trioxide.
Saat ini, Biohome Plus hadir dalam kemasan 1 kg yang bisa digunakan untuk 3.000 liter air untuk akuarium air tawar atau 1.500 liter air untuk akuarium air laut. Jika di pasar global filter ini ditawarkan dengan harga mulai 12,99 pound sterling atau sekitar Rp215 ribu, maka di Indonesia, Biohome Plus dijual di kisaran Rp500.000 hingga Rp600.000.
