Harga Bibit Udang Galah per Ekor dan Paket

Udang galah termasuk salah satu varian udang yang memiliki ukuran besar alias jumbo. Tidak heran jika kemudian harga komoditas ini relatif lebih mahal dibandingkan udang yang berukuran lebih kecil. Udang galah ukuran 21 sampai 25 saja misalnya, bisa dijual Rp200 ribuan per kg. Karena itu, memelihara udang galah dapat dijadikan peluang usaha yang menjanjikan. Jika Anda juga berniat membudidayakan satwa ini, tentu saja Anda harus membeli bibitnya terlebih dahulu.

Udang Galah (sumber: testsera.vn)
Udang Galah (sumber: testsera.vn)

Ciri Udang Galah

Anda pasti sudah tidak asing lagi dengan udang, tetapi tahukah Anda mengenai udang galah? Udang galah (Macrobrachium rosenbergii), atau dikenal juga sebagai Giant Freshwater Prawn, merupakan salah satu jenis Crustacea yang memiliki ukuran terbesar dibandingkan dengan udang air tawar lainnya.[1] Selain di Indonesia, udang galah juga dapat ditemukan di sejumlah negara Asia Tenggara lainnya, terutama Malaysia.

Bacaan Lainnya

Namanya diambil dari bentuk dan ukuran kakinya yang bercapit dan panjang mirip galah, udang galah secara umum punya bobot tubuh sekitar 300 gram per ekor untuk yang sudah dewasa. Tubuh tersebut terdiri dari ruas-ruas yang tertutup kulit keras. Karena kulit keras itu sebagian besar merupakan zat kitin yang kaku, maka kulit udang tidak dapat mengikuti perkembangan tubuhnya sehingga setiap periode tertentu, kulit tersebut akan dilepas dan diganti dengan kulit yang baru.[2]

Tubuh udang galah sendiri terdiri atas tiga bagian, yakni cephalothorax, abdomen (tubuh), dan uropoda (ekor). Cephalothorax merupakan gabungan dari kepala dan dada udang galah, dibungkus kulit keras yang disebut dengan cangkang atau karapas. Sementara itu, uropoda merupakan ruas terakhir dari ruas tubuh dengan kaki renang yang berfungsi sebagai pengayuh atau yang biasa disebut ekor kipas.

Warna kulit udang galah biasanya biru kehijauan. Namun, di perairan umum, terkadang juga dapat ditemukan udang galah yang berwarna kemerahan. Perubahan warna tersebut dipengaruhi lingkungan tempat tinggalnya sebagai proses adaptasi fisiologis udang. Selain itu, perubahan warna juga dapat disebabkan karena sering terpapar sinar matahari.

Sebagai komoditas, terutama di kawasan Asia Tenggara, budidaya udang galah dapat ditelusuri pada tahun 1960-an silam. Saat itu, seorang peneliti asal Malaysia bernama Shao Wen Ling menulis hasil percobaannya bahwa udang galah tangkapan dari sungai yang sudah bertelur, mampu berkembang menjadi benih udang galah yang dapat dipelihara di kolam-kolam pekarangan.[3] Informasi tersebut akhirnya membuat ahli perikanan kawasan ASEAN memusatkan studi mereka pada makhluk bergalah panjang ini.

Di Indonesia, budidaya udang galah sebenarnya sudah mengalami perkembangan yang cukup pesat, khususnya pada sektor pembesaran. Meski demikian, masih sering muncul berbagai kendala karena belum meluasnya pengetahuan sistem budidaya dan kurangnya penguasaan yang spesifik. Apabila Anda juga tertarik membudidayakannya, berikut tips yang dapat Anda terapkan.

Tips Budidaya Udang Galah

  • Tambak diusahakan berada di tempat yang strategis dan jauh dari kawasan . Anda dapat menggunakan tambak terpal, tanah, atau beton.
  • Tambak harus ditaburi kapur dan pupuk untuk memperlancar budidaya. Sebelumnya, sebaiknya tahan di dasar tambak digemburkan.
  • Pemilihan bibit udang juga perlu diperhatikan. Untuk menghemat modal, Anda dapat melakukan pendederan sendiri selama 30 sampai 60 hari saat udang masih menjadi larva. Selain itu, Anda bisa langsung membeli benur udang galah di berbagai toko benur.
  • Ciri benur udang galah yang baik antara lain pertumbuhan cepat, beradaptasi dengan baik di tambak, tahan terhadap virus dan bakteri, bergerak lincah ketika dipindahkan ke wadah yang lain, tidak ada cacat atau luka, dan punya tingkat ketahanan yang tinggi terhadap penyakit.
  • Berikan tepat waktu karena udang galah juga berpotensi kanibal. Anda bisa membeli pakan buatan pabrik atau membuat pakan sendiri. Biasanya bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat pakan sendiri adalah tumbuh-tumbuhan seperti ampas kelapa, talas, singkong, , dan lainnya.
  • Cek kesehatan benur secara berkala dengan melakukan sampling secara acak. Sampling ini dilakukan dengan pengamatan secara visual dan mikroskopis untuk memeriksa gejala penyakit dan kesempurnaan bentuk tubuh udang.

Seperti disinggung di atas, untuk budidaya udang galah, Anda memang sudah bisa melakukan pendederan sendiri. Namun, apabila Anda ingin yang lebih praktis, Anda dapat membeli langsung bibit atau benur udang galah. Harganya bervariasi, tergantung ukuran. Berikut referensi kisaran harga bibit udang galah di pasaran saat ini.

Harga Bibit Udang Galah

Ukuran Bibit Udang Galah Harga
Bibit Udang Galah 3 cm Rp700 per ekor
Bibit Udang Galah 4 cm Rp1.200 per ekor
Bibit Udang Galah 5 cm Rp2.500 per ekor
Bibit Udang Galah 6 cm Rp4.000 per ekor
Bibit Udang Galah 10 cm Rp12.500 per ekor

Selain per ekor, banyak juga yang menawarkan satu paket bibit udang galah. Paket bibit udang galah ukuran 4 cm sampai 6 cm misalnya, ditawarkan dengan harga Rp3,75 jutaan berisi sekitar 5 ribu ekor. Sementara itu, harga paket bibit udang galah ukuran 2,5 cm dengan kapasitas 10 ribu ekor sekarang berkisar Rp6 jutaan per box.

[1] Hadie, L. E. & W. Hadie. 2002. Budidaya Udang Galah GI Macro. Jakarta: Penebar Swadaya.

[2] Khairuman dan Khairul Amri. 2004. Budi Daya Udang Galah secara Intensif. Depok: PT AgroMedia Pustaka.

[3] Fauzan, Ali. 2009. Mendongkrak Produktivitas Udang Galah hingga 250%. Jakarta: Penebar Swadaya.

Pos terkait