Besi merupakan salah satu material yang kerap digunakan dalam konstruksi bangunan. Ada berbagai produk besi yang sering dipakai, salah satunya besi kanal UNP. Ini adalah bahan yang bisa dimanfaatkan sebagai penopang pada atap dan dinding, menyambungkan satu atau lebih komponen, hingga sebagai balok penutup. Selain terbuat dari besi murni, sekarang juga beredar besi UNP galvanis dengan harga rata-rata ratusan ribu rupiah per batang, tergantung ukuran.
Selain kayu, besi adalah salah satu bahan yang kerap digunakan untuk memperkuat struktur atau kerangka bangunan di atas pondasi. Material ini konon sudah digunakan sekitar tahun 4000 SM di kawasan Sumeria dan Mesir, yang dibuat untuk benda kecil seperti mata lembing dan perhiasan. Kemudian, penggunaan besi sebagai bahan bangunan mulai dilakukan sekitar akhir abad ke-17, dengan pembangunan jembatan dari besi tercatat tahun 1779 serta kolom cast iron yang dibangun pada abad ke-18.[1]
Seiring dengan perkembangan zaman, besi tidak cuma hadir dalam bentuk memanjang. Sekarang, juga sudah tersedia besi UNP, sebuah material logam dengan bentuk penampang irisan menyerupai saluran (kanal) huruf U. Besi UNP ini kerap digunakan dalam konstruksi baja sebagai penopang atau penyangga utama, juga sebagai bracing atau penguat pada konstruksi bangunan maupun jembatan. Tanpa adanya besi tersebut, bangunan dijamin tidak mampu berdiri dengan kokoh dan tahan lama.
Fungsi Besi UNP
- Menopang jembatan. Kalau hendak membuat jembatan yang tidak terlalu besar, khususnya di kawasan desa, besi UNP ini bisa digunakan. Apalagi ada ruang di dalam besi yang bisa diisi dengan beton sehingga cengkeramannya sangat kuat. Namun, jika ingin membuat jembatan yang jauh lebih besar, besi UNP ini tidak bisa digunakan. Apalagi tekanan dari atas sangat besar dan risiko terkena tekanan air dari bawah bisa menggoyahkan material.
- Penutup atap. Besi jenis ini sering digunakan untuk menutup atap. Itulah kenapa beberapa konstruksi besar banyak menggunakan besi UNP di bagian atas. Bahan ini dipakai untuk atap karena bisa memberikan perlindungan ke bahan lain di bawahnya dan dikenal sangat awet. Jadi, kalau menggunakan bahan ini, kemungkinan bangunan harus diganti secara berkala akan kecil. Sekali bangun bisa bertahan sampai puluhan tahun.
- Membuat saluran air. Saluran air hujan yang ada di rumah atau bangunan besar banyak menggunakan besi UNP ini. Air yang terjun ke genteng bisa disalurkan ke besi ini, lalu dilanjutkan lagi ke saluran bentuk pipa sampai ke bawah.
- Dipakai untuk purlin. Jika Anda belum tahu, purlin adalah rangka dari atap yang memanjang dan dipakai untuk menopang material lain di atasnya. Besi UNP memiliki fungsi ini karena kuat dan punya cengkeraman kuat dengan struktur di bawahnya.
Sayangnya, seperti material logam lainnya, besi rentan terkena korosi atau karat. Nah, untuk mengurangi risiko tersebut, sekarang telah tersedia besi UNP galvanis. Galvanis sendiri adalah material seng atau zinc untuk melapisi besi, baja murni, atau baja ringan dengan tujuan melindungi material dari risiko korosi atau berkarat.
proses pelapisan tersebut jamak disebut dengan hot dipped galvanizing, yakni mencelupkan logam yang akan dilapisi ke dalam media pelapis logam (zinc) yang sebelumnya telah mengalami proses peleburan.[2] Dalam proses ini, titik lebur pelapis diharuskan lebih rendah daripada logam yang akan dilapisi, yang nantinya akan menghasilkan lapisan intermetalik perpaduan Fe dan Zn. Dalam proses galvanizing, juga kerap dilakukan penambahan sejumlah kecil kandungan aluminium, yang berguna membuat permukaan lapisan terlihat mengilap.[3]
Harga Besi UNP Galvanis
| tipe/Ukuran Besi UNP Galvanis | Harga |
| Besi UNP 50 | Rp180.000 – Rp236.000 per batang |
| Besi UNP 65 | Rp340.000 per batang |
| Besi UNP 80 | Rp435.000 – Rp465.000 per batang |
| Besi UNP 100 | Rp630.000 – Rp811.000 per batang |
| Besi UNP 120 | Rp895.000 – Rp978.600 per batang |
| Besi UNP 150 | Rp1.150.000 – Rp1.450.000 per batang |
Harga besi UNP galvanis di atas kami rangkum dari berbagai sumber, termasuk toko bahan bangunan dan situs jual beli online. Biasanya, besi UNP dijual per batang dengan panjang 6 meter sampai 7 meter. Perlu diingat bahwa harga besi UNP galvanis tersebut tidak mengikat dan dapat berubah sewaktu-waktu. Sebagai perbandingan, tahun lalu, harga besi UNP 50 berkisar Rp140 ribu sampai Rp225 ribuan per batang, sedangkan harga besi UNP 100 mulai Rp470 ribu sampai Rp630 ribuan per batang.
(Panca)
[1] Suharjanto, Gatot. 2011. Bahan Bangunan dalam Peradaban Manusia: Sebuah Tinjauan dalam Sejarah Peradaban Manusia. Humaniora, Vol. 2(1): 814-825.
[2] Alamsyah, Fikrul Akbar, Putu Hadi Setyarini, Femiana Gapsari M. F. 2012. Pengaruh Kekasaran Permukaan terhadap Ketebalan Lapisan Hasil Hot Dipped Galvanizing (HDG). Jurnal Rekayasa Mesin Universitas Brawijaya, Vol. 3(2): 327-336.
[3] Yulianto, Sulis dan Irvan Arya widura. 2012. Pengaruh Waktu Tahan Hot Dip Galvanized terhadap Sifat Mekanik, Tebal Lapisan, dan Struktur Mikro Baja Karbon Rendah. Sintek Jurnal: Jurnal Ilmiah Teknik Mesin, Vol. 6(2): 33-44.
