bawang putih hampir ada di setiap masakan khas Indonesia. Jika tidak menggunakan bawang putih, rasa dari suatu masakan akan kurang sedap. Bawang putih terbagi menjadi dua jenis di pasar lokal, yakni bawang putih sincau dan kating. Bawang putih kating, kebanyakan stoknya memang diimpor karena merupakan tanaman subtropis. Padahal aroma bawang kating ini yang umumnya diminati masyarakat.[1] Biasanya, harga bawang putih kating lebih mahal.[2]
Pada dasarnya jenis bawang putih di pasaran ada beragam. Agar Anda lebih memahami, berikut uraian lengkap dari macam-macam bawang putih beserta ciri-cirinya.
Jenis Bawang Putih
Bawang Putih Lokal
Meskipun namanya memakai embel-embel lokal, ternyata jenis bawang putih satu ini justru tergolong sulit ditemukan di pasaran. Tak mengherankan, sebab produksi bawang putih lokal sekarang ini memang cukup terbatas. Namun demikian, ketika harga bawang putih impor sedang tinggi, biasanya bawang putih lokal yang akan banyak dicari di pasaran. Ketika Lebaran misalnya, bawang putih lokal banyak diburu untuk membuat aneka sajian khas Lebaran. Ciri-ciri atau perbedaan bawang putih lokal dengan jenis bawang putih lainnya adalah dari segi penampilan yang tampak sedikit lebih kusam, namun tetap memiliki cita rasa yang cukup tajam.
Bawang Putih Lanang
Bawang lanang atau kerap disebut bawang putih tunggal ini memang terlihat paling berbeda dari bawang putih pada umumnya. Jika bawang putih biasa tampak menggerombol karena terdiri dari beberapa siung dalam satu bonggol, maka bawang putih lanang justru sebaliknya. Bawang ini hadir dalam wujud tunggal atau satu siung saja. Kemudian, dari segi fungsi juga bawang putih lanang lebih banyak dimanfaatkan sebagai obat herbal untuk menyembuhkan atau mengatasi berbagai penyakit. Adapun beberapa penyakit yang konon dapat diatasi dengan bawang putih lanang adalah kolesterol, flu ringan, darah tinggi, dan sebagainya. Bawang putih lanang disebut-sebut mengandung minyak yang tinggi serta memiliki aroma yang khas, sehingga cocok juga untuk dijadikan bumbu masakan.
Bawang Putih Kating
Nah, bawang putih satu ini mungkin menjadi jenis yang paling banyak dan mudah ditemui di pasaran Indonesia sekarang. Bawang putih kating adalah jenis bawang impor dari China. Bawang putih kating banyak digemari masyarakat Indonesia lantaran dikenal memiliki aroma dan rasa yang kuat, sehingga bisa membuat masakan terasa lebih sedap. Ciri khas dari bawang putih kating adalah ukurannya yang kecil namun mempunyai siung yang berukuran relatif besar. Kemudian pada bagian dalam atau dagingnya bertekstur agak padat dan basah. Sementara itu, di bagian kulit luarnya mempunyai warna putih bersih seperti kertas.
Bawang Putih Shin Chung
Tak jauh berbeda dari bawang putih kating, bawang putih shin chung juga didatangkan langsung dari China. Jenis bawang putih ini adalah bawang putih alternatif pengganti bawang putih kating. Ciri-ciri dari bawang putih sin chung pun hampir sama dengan bawang putih kating, namun ukurannya sedikit lebih kecil. Oleh sebab itu, harga bawang putih shin chung pun biasanya dibanderol terpaut sedikit lebih murah dibanding bawang putih kating. Dari segi aroma, bawang putih shin chung tidak setajam aroma bawang putih kating, namun cita rasanya relatif kuat.
Harga Bawang Putih Kating
Bawang putih kating bisa ditemukan dengan mudah di pasar-pasar tradisional, minimarket, maupun di supermarket layaknya Superindo, Giant, Hypermart, hingga transmart Carrefour. Adapun harga bawang putih kating per 1 kg di situs jual beli online dipatok kisaran Rp23 ribuan hingga Rp30 ribuan sekilo. Kemudian harga bawang putih kating Royal Dragon Garlic per karung/sak isi 20 kg harganya dibanderol Rp530 ribu.
Di Farmers Market harga bawang putih Sunrise Kating Garlic 300 gr Rp48.900, Sunrise Kating Kernel Garlic 300g Rp44 ribu, dan di Ranch Market harga bawang putih kating 300g berkisar antara Rp46.600 sampai Rp52.900. Perlu diketahui bahwa harga bawang putih kating dapat mengalami perubahan sewaktu-waktu, tergantung dari fluktuasi pasar. Selain itu, harga bawang putih kating yang berlaku di setiap tempat juga bisa berbeda-beda.
[1] Tempo. 2019. Beberapa Penyebab Bawang Putih Berperan Menggerakkan Inflasi 2017-2018. Jakarta: Tempo Publishing.
[2] Yullia, T. 2013. Pempek & Siomay Istimewa. Maheswara, editor. Surabaya: Linguakata.
