Update Harga Batu Pondasi Bangunan 1 Truk

Ketika hendak mendirikan sebuah , pondasi yang benar-benar kokoh tentu dibutuhkan agar gedung atau rumah yang dibangun awet dan tahan dari segala gangguan, seperti banjir hingga cuaca buruk. Nah, untuk tujuan ini, biasanya kontraktor dan tukang menggunakan batu kali, batu gunung, atau batu karang. Biasanya dijual per bak truk, harga batu pondasi ini berkisar jutaan rupiah.

Pondasi (sumber: prospeku.com)
Pondasi (sumber: prospeku.com)

Secara umum, pondasi dapat dikatakan sebagai struktur bagian bawah bangunan yang berhubungan langsung dengan tanah, atau bagian bangunan yang terletak di bawah permukaan tanah. Pondasi ini berfungsi memikul beban bagian bangunan lain di atasnya. Pondasi ini disebut juga pandemen (fundament) dan juga struktur bangunan bagian bawah (sub structure).

Bacaan Lainnya

Ketentuan Pondasi Bangunan[1]

  • Pondasi harus ditempatkan pada tanah yang keras.
  • Penampang melintang pondasi harus simetris.
  • Tidak disarankan menempatkan pondasi pada sebagian tanah keras dan sebagian tanah lunak.
  • Sangat disarankan menggunakan pondasi menerus, mengikuti panjang denah bangunan.
  • Pondasi dibuat menerus pada kedalaman yang sama. Namun, pondasi bertangga tidak diperkenankan.
  • Bila digunakan pondasi setempat atau umpak, maka masing-masing pondasi setempat tersebut harus diikat satu dengan lainnya secara kaku dengan balok pengikat.
  • Penggunaan pondasi pada kondisi tanah lunak dapat digunakan pondasi pelat beton atau jenis pondasi alternatif lainnya.
  • Untuk rumah panggung di tanah keras yang menggunakan pondasi tiang, maka masing-masing tiang tersebut harus terikat sedemikian rupa satu sama lainnya dengan silang pengaku. Bagian bawah tiang yang berhubungan dengan tanah diberi telapak dari batu cetak atau batu kali sehingga mampu memikul beban yang ada di atasnya secara merata. Ukuran batu cetak berkisar 25 cm x 25 cm x 20 cm.

Jenis Pondasi Rumah

  • Pondasi Rumah Tapak, terbuat dari beton bertulang dan letaknya tepat berada di bawah kolom. Tiang dan kedalaman pondasi yang sampai pada tanah keras dan yang cocok untuk bangunan tinggi dan berdiri di tanah yang lembek adalah jenis pondasi rumah tapak.
  • Pondasi Rumah Plat Beton Lajur, digunakan bila luas penampang yang menggunakan pondasi plat setempat terlalu besar. Sama dengan jenis pondasi rumah tapak, jenis pondasi rumah ini relatif murah.
  • Pondasi Rumah Tikar, diperuntukkan menyebarkan beban dari struktur atas area yang lebih luas. Keunggulan jenis pondasi rumah ini adalah mampu mengurangi penurunan setempat.
  • Pondasi Rumah Sumuran, jenis pondasi yang dicor di tempat dengan menggunakan komponen bahan bangunan beton dan batu belah sebagai pengisinya. Jenis pondasi ini digali pada tanah, berdiameter 60-80 cm seperti menggali sumur dengan kedalaman mencapai delapan meter.
  • Pondasi Rumah Strauss Pile, merupakan jenis pondasi rumah yang masuk dalam kategori dangkal. Jenis pondasi ini biasanya digunakan pada bangunan yang bebannya tidak terlalu berat.
  • Pondasi Rumah Rakit, merupakan pondasi rumah yang menggunakan aplikasi pelat beton besar yang berperan sebagai pengantar permukaan dari satu atau lebih kolom dalam beberapa garis atau jalur dengan tanah.
  • Pondasi Rumah Umpak, termasuk ke dalam kategori pondasi dangkal karena jenis pondasi umpak diletakkan di atas tanah yang sudah menjadi keras dan padat. Penggunaan jenis pondasi ini ditopang oleh pondasi batu kali yang ada di dalam tanah.
  • Pondasi Rumah Tiang Pancang, suatu konstruksi pondasi yang mampu menahan gaya orthogonal ke sumbu tiang dengan menyerap lenturan.
  • Pondasi Rumah Bore Pile, dikenal juga dengan nama caissons. Jenis pondasi rumah ini biasanya dibangun di dalam permukaan tanah dengan cara membuat lubang menggunakan bor, kemudian pondasi dimasukkan sampai ke kedalaman tanah yang dibutuhkan.
  • Pondasi Rumah Piers, merupakan jenis pondasi yang memiliki fungsi untuk meneruskan beban berat struktural pada suatu bangunan. Hal ini dilakukan dengan cara menggali tanah sampai dalam, kemudian barulah jenis pondasi piers ini dipasang ke dalam tanah yang sudah digali tersebut.

Jenis Batu untuk Pondasi Bangunan

Selain model dan beton yang digunakan, pemilihan batu untuk pondasi juga menjadi salah satu hal yang penting. Selama ini, pembangunan pondasi sering memanfaatkan batu kali yang diyakini memiliki kemampuan menahan berat yang cukup baik, terutama jika dikombinasikan dengan teknik bor pile atau beton cakar ayam. Namun, batu kali atau batu bulat ini tidak disarankan sebagai material pondasi di daerah rawan bencana karena tidak memiliki interlocking yang baik.[2]

Batu pondasi
Batu pondasi

Penggunaan batu bulat disarankan untuk daerah-daerah yang tidak rawan bencana gempa bumi, karena batu bulat ini mempunyai kekuatan yang lebih baik daripada batu pecah. Sementara, batu pecah disarankan dipakai untuk wilayah yang rawan bencana karena selain punya interlocking yang baik, juga memiliki gesek yang .[3]

Selain kedua jenis batu tersebut, konsumen dapat memakai batu blondos, yakni batu yang juga berasal dari kali atau gunung, namun punya ukuran yang lebih kecil, sebesar kepalan tangan manusia. Batu ini sering dimanfaatkan untuk pondasi. Alternatif lainnya adalah batu karang dari kawasan pantai yang punya cukup keras dan memiliki garis warna yang memudar.

Harga Batu Pondasi

Jenis Batu Pondasi Harga
Batu Kali 4,5 m3 – 5 m3 Rp1.600.000
Batu Kali 5,5 m3 – 6 m3 Rp1.750.000
Batu Kali 7 m3 Rp1.875.000
Batu Kali 8,5 m3 Rp2.320.000 – Rp2.985.000
Batu Kali 23 m3 Rp4.800.000 – Rp5.200.000
Batu Belah 1 m3 Rp300.000
Batu Belah 6 m3 Rp1.000.000
Batu Belah 6,5 m3 Rp1.750.000
Batu Belah 7 m3 Rp2.000.000
Batu Belah 23 m3 Rp5.150.000

Harga batu pondasi di atas kami rangkum dari berbagai sumber, termasuk sejumlah situs jual beli online. Dibandingkan tahun sebelumnya, sebenarnya harganya relatif stabil. Batu kali 7 m3 misalnya, awalnya dijual Rp1,9 juta dan sekarang sedikit turun menjadi Rp1,875 jutaan. Sementara itu, harga batu belah 6,5 m3 yang sebelumnya Rp1,5 juta sampai Rp1,9 juta, sekarang sekitar Rp1,75 jutaan.

Jika memilih menggunakan batu kali atau batu belah sebagai pondasi rumah, Anda harus mengetahui ciri-ciri batu yang baik. Untuk pondasi rumah, batu yang bagus digunakan adalah yang memiliki tekstur keras, , dan tidak lapuk. Cara mengetahui apakah batu tersebut tidak lapuk atau batu tua adalah dengan membelahnya dengan palu. Jika pecah dan pecahan yang dihasilkan tajam, maka batu tersebut baik digunakan untuk bangunan.

[1] Direktorat Jenderal Cipta Karya. 2006. Pedoman Teknis Rumah dan Bangunan Gedung Tahan Gempa. Jakarta: Departemen Pekerjaan Umum, hlm. 8-11.

[2] Fauzi, Muhammad. 2009. Analisis Pembuatan Pondasi Rumah Permanen terhadap Konsep ‘Rumah Tahan Gempa’ di Kabupaten Bengkulu Utara dan Bengkulu Tengah. Jurnal Teknik Sipil Inersia, Vol. 1(1): 1-6.

[3] Ibid.

Pos terkait