Bagi Anda yang gemar dengan kesenian daerah, pasti sudah tidak asing lagi dengan seni jaranan. Ini adalah salah satu seni daerah yang berkembang pesat dan bisa ditemukan di berbagai daerah di Jawa, termasuk Kediri. Pada pertunjukan seni jaranan khas Kediri, diperlukan berbagai karakter, dan yang penting adalah barong atau barongan. Penari akan memakai topeng barong lengkap dengan rompi dan celana, bahkan terkadang juga dengan selimut. Untuk mendapatkan topeng barongan ini, harganya mulai ratusan ribu rupiah.
Mengenal Jaranan Kediri
Dilansir dari berbagai sumber, seni jaranan Kediri adalah kesenian kuda lumping yang kabarnya mulai muncul pada abad ke-11 di Wengker atau Ponorogo yang diciptakan penguasa Ponorogo pada saat itu. Kesenian ini lantas masuk ke Kediri pada abad ke-19 pada masa kolonial Belanda dan berkembang pesat karena banyak warok Ponorogo yang mengambil anak kecil dari Kediri (juga Nganjuk, Tulungagung, dan Trenggalek) untuk dijadikan sebagai gemblak.
Seiring waktu, seniman jaranan Kediri merasa memiliki kesenian tersebut sepenuhnya karena alur kisahnya menceritakan pula Kerajaan Kediri, juga untuk menutupi adanya sejarah hubungan bahwa banyak remaja Kediri yang dijadikan gemblak seorang warok dari Ponorogo. Meski demikian, secara pertunjukan, kesenian ini tidak jauh berbeda dengan reog Ponorogo.
Kesenian jaranan Kediri (atau juga kerap disebut jaranan Jawa) merupakan pengejawantahan cerita Diah Songgolangit dilamar oleh Kerajaan Bantar dari Ponorogo dan kisah peperangan antara Bantar dengan Lodoyo.[1] Jaranan Jawa kerap ditampilkan untuk acara-acara khusus seperti bersih desa yang dipercaya untuk menghindari marabahaya.[2]
Apa Itu Barongan Kediri?
Nah, dalam pertunjukan jaranan Kediri, diperlukan berbagai peralatan kesenian. Ada kuda lumping, berupa anyaman bambu berbentuk hewan kuda. Kemudian, ada celeng menggunakan kulit hewan atau anyaman bambu berbentuk hewan babi. Peralatan ini dilengkapi pakaian penunjang seperti udeng, baju, celana, sempyok dada Ponorogo, sabuk epek timang, dan selendang.
Selain itu, ada apa yang disebut dengan barongan. Berasal dari kata โbaron’ yang mendapatkan imbuhan โan, barongan yang dimaksud adalah singa barong yang merupakan legenda rakyat di Kediri.[3] Barongan dalam arti sebenarnya adalah simbol atau gambaran (bisa pula disebut tiruan) dari pengejawantahan si raja hutan yang besar.[4]
Menurut periodenya, barongan ini dapat dibedakan menjadi beberapa jenis. Barongan era 1970-an misalnya, menggambarkan sosok siluman naga menggunakan teknik ukir yang masih sangat sederhana. Kemudian, pada era 1980-an, barongan yang menggambarkan siluman naga memang masih sederhana, tetapi sudah menggunakan hiasan kumis dan rambut memakai ijuk.
Di dekade berikutnya, baringan yang menggambarkan sosok naga sudah menggunakan kumis dan rambut dengan teknik ukir. Lalu, memasuki milenium ketiga, penampikan barongan lebih dinamis, dengan teknik ukir yang halus dan hiasan sisik di atas kepala memakai kulit sapi. Di era sekarang, penggambaran barongan telah memakai teknik ukir yang lebih detail.
Umumnya, barongan Kediri dibuat dengan bahan dasar kayu waru. Pemilihan kayu ini karena memiliki karakter serat kayu yang halus, ulet (tahan terhadap benturan), serta gampang dipahat sehingga berbeda dengan bahan-bahan lainnya. Ukuran kayu waru untuk membuat barongan biasanya panjang 50 cm dan lebar 25 cm. Sebelum dipahat dan diukir, kayu waru harus menjalani pengeringan yang maksimal.
Di Kediri sendiri, sudah ada banyak perajin yang membuat barongan. Karena prosesnya cukup rumit dan membutuhkan teknik tinggi, pembuatan satu barongan bisa memakan waktu cukup lama. Untuk barongan sederhana, waktu yang dibutuhkan rata-rata dua minggu. Sementara itu, untuk model yang presisi dan detail-detail tertentu, bisa memakan waktu hingga dua tahun lamanya.
Lantas, berapa biaya yang perlu dikeluarkan untuk bisa memiliki barongan Kediri? Untuk model yang rumit dan detail, menurut salah satu perajin lokal, harganya bisa menyentuh angka Rp1 juta hingga Rp2,5 jutaan, belum dalam balutan pewarnaan. Sementara itu, di sejumlah situs e-commerce, ada yang menjualnya dengan harga mulai ratusan ribu rupiah.
Harga Barongan Kediri
Varian Barongan Kediri | Harga |
Barongan Kediri Anak Kayu Jamang Talang Ukuran 18 | Rp399.000 |
Barongan Kediri Ukuran 19 | Rp508.000 |
Barongan Kediri Anak Bonus Kemul | Rp1.378.000 โ Rp1.783.000 |
Barongan Kediri Dewasa Kayu Dadap Ukuran 20 | Rp2.010.000 |
Barongan Kediri Dewasa Kayu Waru Ukuran 21/22 (Anting, Sungut, Rambut) | Rp2.085.000 โ Rp3.346.000 |
daftar harga barongan Kediri di atas kami rangkum dari berbagai sumber, termasuk sejumlah situs jual beli online. Perlu Anda catat bahwa harga barongan Kediri tersebut tidak mengikat dan dapat berubah sewaktu-waktu. Selain itu, harga di masing-masing tempat bisa saja berbeda meskipun produk yang ditawarkan sama.
[1] Handoyo, Maria Octavia, Hartono Karnadi, Luri R. 2017. Perancangan Buku Esai Foto Seni Jaranan Jawa sebagai Kesenian Khas Kediri.ย Jurnal DKV Adiwarna Universitas Kristen Petra, Vol. 1(10).
[2] Ibid.
[3] Cahyaningtyas, Citra Ediyanti. 2019, Reinvensi Unsur Visual Barong Plok dan Identitas Kultural Indonesia. Seminar Nasional Seni dan Desain Jurusan Seni Rupa dan Jurusan Desain Universitas Negeri Surabaya, 19 September 2019: 123-128.
[4] Prastyawan, 2020. Barongan Kediri Berkinetik sebagai Ide Dasar Penciptaan Karya Kriya Kayu. Jurnal Seni Rupa Universitas Negeri Surabaya, Vol. 8(1): 104-110.