Ayam kapas di Indonesia telah lama dikenal sebagai ayam hias dengan populasi yang tidak banyak. Seperti namanya, bulu ayam ini memang tampak seperti kapas. Bahkan, saat dilihat dari jauh, badan ayam kapas terlihat besar karena bulu-buku kapasnya berdiri dan mengembang. Ayam unik satu ini ditawarkan mulai harga puluhan ribu hingga jutaan rupiah per ekor.
Merupakan galur ayam asal Tiongkok dengan ciri khas bulu halus, ayam kapas telah dikenalkan sejak abad ke-13 berdasarkan bukti sejarah laporan perjalanan Marco Polo dengan nama Silkie. Asal usul masuknya ayam kapas ke Indonesia belum diketahui secara pasti. Namun, penyebaran ayam kapas di Indonesia paling banyak di wilayah Jabodetabek dan dibawa ke BPTU-HPT Sembawa pada tahun 2001.
Ayam ini punya kulit dan daging berwarna hitam, sehingga dipercaya oleh orang Tionghoa memiliki daya penyembuh untuk beberapa penyakit. Gen penyandi warna hitam (Fm) mengalami duplikasi sehingga ekspresi melanin sangat intensif di seluruh tubuh. Ayam kapas juga dikenal memiliki produksi telur yang relatif tinggi, yakni 200 butir per tahun, di samping memiliki daya mengeram dan merawat anak yang baik.
Bulu kapas disebabkan oleh tidak adanya hooklet (barbicel) pada bulu pena yang dikendalikan oleh gen hookless (h) tidak adanya rachis yang menjulang. Berbeda dengan ayam gundul dan bugil, ayam berbulu kapas lebih toleran terhadap suhu dingin dan lembap, sehingga cocok dikembangkan sebagai ayam pedaging di dataran tinggi.
Ciri Fisik Ayam Kapas
- Warna bulu putih dan merah keemasan.
- Jengger berbentuk wilah atau mawar dengan warna merah atau biru.
- Di belakang jengger, jambul tersebut tumbuh dengan mengarah ke belakang.
- Bobot ayam kapas jantan sekitar 0,8 kg per ekor, sedangkan ayam kapas betina hanya 0,6 kg per ekor.
Cara membedakan antara ayam kapas jantan dengan ayam kapas betina dapat dilihat melalui jengger pada kepala ayam kapas. Jika ayam tersebut tidak memiliki jengger, maka dapat dikatakan ayam tersebut merupakan ayam betina. Begitu juga sebaliknya, apabila terdapat jengger yang menyerupai bunga mawar, maka dapat dikatakan bahwa ayam tersebut merupakan ayam kapas jantan.
Kelebihan Ayam Kapas
- Mempunyai daya tahan tubuh yang tinggi sehingga tahan terhadap penyakit.
- Mudah beradaptasi dengan lingkungan baru.
- Mempunyai warna bulu putih halus seperti kapas.
- Mempunyai jambul yang terletak di kepalanya, baik jantan maupun betina.
- Konsumsi pakan relatif sedikit antara 80-90 gram.
- Daya tetas telurnya lumayan baik.
Saat ini, ayam kapas sudah mempunyai kedudukan tersendiri bagi kalangan penghobi dan kolektor. Ayam kapas dipelihara sebagai ayam hias karena performancenya yang unik, apalagi bobot badannya relatif kecil, sehingga konsumsi pakan lebih sedikit. Lalu, bagaimana cara membudidayakan ayam tersebut?
Cara Budidaya Ayam Kapas
- Persiapan kandang ternak ayam kapas. Kandang tersebut dianjurkan dibuat dengan ukuran yang luas agar ayam kapas dapat bergerak dengan bebas. Selain itu, pastikan kandang menghadap ke arah matahari terbit.
- Pemilihan induk ayam kapas. Pilihlah bibit indukan ayam kapas dengan kualitas unggulan, pastikan ayam dalam keadaan sehat sehingga nantinya menghasilkan telur dan ayam yang unggul pula.
- Pemberian pakan ayam kapas. Makanan untuk ayam kapas tidak ada bedanya dengan ayam kampung lain, yakni butiran (voer) yang diberikan pada masa anakan (fase starter) sampai umur 2 bulan. Selanjutnya, ayam diberi pakan dengan kombinasi dedak, nasi, biji-bijian seperti jagung, beras, gabah, dan kedelai. Ada baiknya jika zat yang terkandung dalam pakan mempunyai vitamin yang seimbang, karbohidrat dan juga mengandung protein maupun lemak.
- Kebersihan kandang menjadi hal penting yang perlu diperhatikan. Anda pun harus segera memisahkan ayam kapas yang mulai terserang penyakit dengan yang sehat agar penyakit tidak segera tersebar.
Cara Budidaya Ayam Kapas – (YouTube: Mza 89)
Harga Ayam Kapas
Usia Ayam Kapas | Harga per Ekor |
Ayam Kapas Anakan | Rp85.000 |
Ayam Kapas Hitam dan Coklat 1 bulan | Rp200.000 |
Ayam Kapas Silkie umur 2 bulan | Rp210.000 |
Ayam Kapas usia 3 bulan | Rp240.000 |
Ayam Kapas usia 4 bulan | Rp280.000 |
Ayam Kapas Hitam dan Coklat 4 bulan | Rp500.000 |
Ayam Kapas Indukan Putih | Rp500.000 |
Ayam Kapas Jantan Coklat | Rp550.000 |
Ayam Kapas Jantan Hitam | Rp650.000 |
Ayam Kapas Indukan Cokelat/Hitam | Rp700.000 |
Ayam Kapas Poland (leher gundul) | Rp1.000.000 |
Ayam Kapas Sepasang | Rp1.500.000 |
Jika dibandingkan penawaran sebelumnya, harga ayam kapas di pasaran saat ini cenderung naik. Misalnya, ayam kapas anakan yang semula dijual seharga Rp75 ribu per ekor, sekarang menjadi Rp85 ribu per ekor. Begitu pula harga ayam kapas silkie umur 2 bulan yang naik dari Rp110 ribu menjadi Rp210 ribu per ekor. Perlu diingat, harga ayam kapas tersebut dapat mengalami perubahan sewaktu-waktu.
[Update: Ditta]