Apabila Anda membudidayakan ikan, pasti sudah tidak asing lagi dengan Artemia. Ini adalah udang berukuran kecil yang memang sering digunakan sebagai pakan ikan karena diklaim kaya akan nutrisi. Saat ini, sudah banyak produsen yang menawarkan Artemia kemasan dalam berbagai merk dan dijual dengan harga yang memang lebih mahal dibandingkan pakan seperti kutu.air.
Jika Anda berniat memelihara binatang, termasuk budidaya ikan, salah satu kebutuhan penting yang wajib terpenuhi adalah pakan. Pakan merupakan sumber materi dan energi untuk menopang kelangsungan hidup dan pertumbuhan ikan, walau juga menjadi komponen terbesar dari biaya produksi.[1] Untuk jenis ikan budidaya komersial yang dipelihara secara semi-intensif, pakan sepenuhnya mengandalkan suplai yang diberikan pembudidaya.[2]
Kelebihan Artemia
Memang ada banyak zat atau bahan yang dapat dijadikan sebagai pakan untuk ikan. Namun, umumnya pakan ikan yang baik adalah yang mengandung kadar protein yang tinggi, salah satunya Artemia sp. yang sering diberikan pada larva ikan gurami. Artemia sp. konon memiliki kadar protein mencapai 52,19 persen, lemak sebesar 14,75 persen, abu sebanyak 11,2 persen, dan serat kasar sebesar 1,73 persen.
Lalu, apa itu Artemia? Dilansir dari berbagai sumber, Artemia adalah jenis udang primitif berukuran kecil (renik) yang memang telah lama digunakan masyarakat sebagai pakan alami untuk ikan. Pasalnya, seperti disinggung di atas, Artemia kaya nutrisi yang dibutuhkan ikan untuk bertahan hidup dan berkembang biak.
Artemia sp. kabarnya mulai terkenal pada awal tahun 1930 silam ketika beberapa peneliti menjadikannya sebagai pengganti nutrisi untuk larva ikan.[3] Benih Artemia lantas diproduksi oleh dua perusahaan, yakni The Coastal Saltwork di San Francisco Bay dan The Great Salt Lake, Utah. Produksi artemia yang dilakukan berdasarkan pengaruh faktor musim dalam bentuk produksi cyst dan dalam jumlah terbatas.
Saat ini, sebenarnya tidak sulit mendapatkan Artemia sebagai pakan ikan. Pasalnya, Anda sudah bisa membelinya di berbagai toko khusus pakan ikan atau memesan lewat sejumlah situs jual beli online. Tersedia dalam berbagai merk dan kemasan, berikut informasi terbaru kisaran harga Artemia di pasaran saat ini.
Harga Artemia
Merk dan Kemasan Artemia | Harga |
Artemia Polar Red Instan 10 gr | Rp14.000 |
Artemia Supreme Plus Golden West 10 gr | Rp14.000 โ Rp17.000 |
Artemia Supreme Plus Golden West 20 gr | Rp24.500 |
Artemia Polar Red Instan 25 gr | Rp25.000 |
Artemia Decapsul 50 gr | Rp28.860 |
Artemia Polar Red Instan 100 gr | Rp44.000 |
Artemia Supreme Plus Golden West 30 gr | Rp60.000 |
Artemia Optimus Prime 50 gr | Rp65.475 |
Artemia Sienna by Fishowner Big Red 50 gr | Rp65.660 |
Artemia EG 30 gr | Rp68.000 |
Artemia Supreme Plus Golden West 40 gr | Rp70.000 |
Artemia Sienna by Fishowner Brine Shrimp Eggs 50 gr | Rp74.000 |
Artemia Sienna by Fishowner Magnet 50 gr | Rp76.000 |
Artemia Supreme Plus Golden West 60 gr | Rp110.000 |
Artemia Optimus Prime 100 gr | Rp139.680 |
Artemia EG 425 gr | Rp699.000 |
Artemia Sanders 425 gr | Rp710.000 |
Artemia Supreme Plus Golden West 425 gr | Rp725.000 |
Artemia Mackay Marine 425 gr | Rp915.000 |
Informasi harga Artemia di atas sudah kami rangkum dari berbagai sumber, termasuk toko bahan pakan ikan dan sejumlah platform jual beli online. Perlu Anda catat bahwa harga artemia tersebut tidak mengikat dan dapat berubah sewaktu-waktu. Selain itu, harga di masing-masing tempat bisa saja berbeda meski produk yang ditawarkan sama. Apabila Anda membutuhkan referensi brand lainnya, Anda dapat mengunjungi toko pakan ikan terdekat di daerah Anda.
Berdasarkan tabel di atas, harga Artemia memang relatif mahal. Karena itu, mungkin tidak semua peternak ikan mampu membelinya. Karena itu, sekarang pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya menggenjot produksi artemia di dalam negeri, sehingga dapat mengurangi ketergantungan pada produk impor.
Selain itu, sebagai alternatif, banyak yang akhirnya menggunakan kutu air (Daphnia sp. dan Moina sp.) sebagai pakan pengganti. Kutu air ini kerap dipakai sebagai pakan untuk larva ikan karena diklaim punya kandungan protein yang cukup tinggi. Moina sp. disebut-sebut mengandung protein hingga 60,36 persen, sedangkan kadar protein Daphnia sp. sekitar 50 persen,[4][5] sehingga sangat dibutuhkan untuk larva ikan dengan biaya produksi lebih rendah dibandingkan Artemia sp.
[1] Yanuar, Vita. 2017. Pengaruh Pemberian Jenis Pakan yang Berbeda terhadap Laju Pertumbuhan Benih Ikan Nila (Oreochiomis niloticus) dan Kualitas Air di Akuarium Pemeliharaan. Ziraa’ah, Vol. 42(2): 91-99.
[2] Wahyuningsih, S. 2009. Pengaruh Komposisi Pakan terhadap Laju Pertumbuhan Ikan Nila (Skripsi). Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam IKIP PGRI Semarang.
[3] Akhsin, Muhammad Hifny, et al. 2014. Pengaruh Aplikasi Perbedaan Pemberian Jenis Pakan terhadap Kelulushidupan dan Pertumbuhan Artemia sp. Journal of Marine Research, Vol. 3(4): 456-461.
[4] Priyadi, A., E. Kusrini, T. Megawati. 2010. Perlakuan Berbagai Jenis Pakan Alami untuk Meningkatkan Pertumbuhan dan Sintasan Larva Ikan Upside Down (Synodontis nigriventris). Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur, hlm. 749-754.
[5] Pangkey, H. 2009. Daphnia dan Kegunaannya. Jurnal Perikanan dan Kelautan, Vol. 5(3): 33-36.