Untuk mengendalikan gas buang yang dihasilkan dari pembakaran mesin kendaraan bermotor yang bisa berdampak negatif terhadap lingkungan, saat ini marak dilakukan uji emisi gas buang. Uji emisi ini menggunakan sebuah alat pengukur yang harga jualnya bisa mencapai angka ratusan juta rupiah, namun dilakukan hanya dalam waktu yang tidak lebih dari satu menit.

Emisi gas buang sendiri bisa dikatakan sebagai sisa hasil pembakaran bahan bakar di dalam mesin pembakaran dalam, mesin pembakaran luar, atau mesin jet yang dikeluarkan melalui sistem pembuangan mesin. Sisa hasil pembakaran ini berupa air, gas CO atau disebut juga karbonmonoksida yang merupakan gas beracun, CO2 atau karbondioksida (gas rumah kaca), senyawa nitrogen oksida (NOx), dan HC berupa senyawa hidrat arang sebagai akibat proses pembakaran yang tidak sempurna.
Emisi gas buang telah menjadi isu global dalam beberapa tahun belakangan karena memiliki dampak negatif terhadap lingkungan, yang akibatnya bisa merugikan makhluk hidup di dunia. Beberapa dampak negatif dari emisi gas buang ini terhadap manusia adalah memicu hipertensi atau tekanan darah tinggi, menyebabkan iritasi pada mata, mengakibatkan penurunan kecerdasan otak, mengganggu perkembangan mental anak, membuat tenggorokan gatal dan batuk-batuk, serta mengurangi fungsi reproduksi laki-laki.
Salah satu penyebab emisi gas buang adalah kendaraan bermotor, baik itu kendaraan roda empat atau mobil, kendaraan roda dua atau sepeda motor, bus, hingga truk. Nah, untuk mengurangi dampak negatif emisi gas buang ini, banyak negara yang rutin melakukan uji emisi gas buang, tidak terkecuali di Indonesia, yang biasanya dilakukan setiap enam bulan sekali atau setahun sekali.
Pengukuran emisi gas buang ini dilakukan menggunakan sebuah alat atau instrumen gas detector. Alat tersebut memang dapat membantu untuk mendapatkan pengukuran berbagai macam senyawa. Bisa dikatakan bahwa gas detector merupakan salah satu instrumen terbaik untuk melaksanakan pengukuran emisi gas buang guna mengendalikan lingkungan demi keselamatan kehidupan manusia di dunia.
Sekadar contoh, beberapa waktu lalu, Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Pusat menggelar uji emisi gas buang secara gratis untuk kendaraan pribadi di kawasan Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat. Uji emisi gas buang tersebut dilakukan dalam waktu tidak lebih dari satu menit sejak kendaraan diberhentikan. Ketika diuji knalpot gas buangnya, kemudian akan keluar jumlah hydrocarbon dan kadar CO-nya.
Di pasaran sendiri, sudah tersedia beragam merek alat uji emisi gas buang yang telah dijual bebas. Anda bisa membeli peralatan ini di beberapa toko teknik, bahkan situs jual beli online. Harga alat uji emisi gas buang memang relatif mahal, berada di angka puluhan juta rupiah. Nah, berikut informasi terbaru perbandingan kisaran harga alat uji emisi gas buang di pasaran dalam negeri pada tahun 2021 dengan tahun 2022.
Harga Alat Uji Emisi Gas Buang
Merek Alat Uji Emisi Gas Buang | Harga Sebelumnya | Harga Sekarang |
HG-510 HESHBON Engine Gas Analyzer | Rp24.599.000 | Rp25.799.000 |
QROTECH QRO 402 | Rp36.500.000 | Rp40.000.000 |
HESHBON HG-520 | – | Rp40.672.500 |
OPABOX Texa Solar | Rp40.000.000 | Rp48.708.00 |
NHA 502EN | Rp50.000.000 | Rp50.000.000 |
NEOMOTECH CG450 | Rp39.000.000 | Rp58.500.000 |
KRISBOW 10174177 | – | Rp39.750.000 |
GASBOX Texa Bensin | Rp53.680.000 | Rp61.504.000 |
Stargas 898 | Rp50.000.000 | Rp65.000.000 |
KRISBOW 10174176 | Rp53.210.000 | Rp66.495.000 |
NANHUA NHA 506EN | Rp68.000.000 | Rp68.000.000 |
Brain Bee Gas Analyzer AGS-688 | Rp68.899.000 | Rp68.899.000 – Rp80.899.000 |
Bacharach PCA 400 – 12″ Probe | Rp150.300.000 | Rp150.300.000 |
Daftar harga alat pengukur emisi gas buang di atas kami rangkum dari berbagai sumber, termasuk situs jual beli online. Sebagai perbandingan, pada tahun 2019 harga alat uji emisi gas buang dipatok antara Rp29 juta sampai Rp68 juta, naik menjadi Rp24 juta hingga Rp150 juta di tahun 2021, berubah menjadi Rp25,7 jutaan hingga Rp150 juta di tahun 2022.
Harga alat pengukur emisi gas buang tersebut tidak mengikat dan bisa berbeda-beda di masing-masing tempat. Untuk informasi lebih lengkap, Anda bisa langsung datang mengunjungi toko terdekat yang menjual alat tersebut.
[Update: Almas]