Penyakit jantung dan stroke adalah penyakit pembunuh nomor dua di Indonesia. Jantung menjadi organ sangat vital yang dapat mengalami kelainan dalam memompa darah. Gangguan pada jantung tersebut tentu dapat mengakibatkan seluruh tubuh terganggu. Untung saja, saat ini teknologi untuk mengatasi permasalahan jantung semakin berkembang pesat, salah satunya menggunakan alat EKG.[1] Alat uji jantung tersebut memang dijual dengan harga cukup mahal.
Alat EKG dikenal sebagai alat yang digunakan untuk mendeteksi kondisi jantung dengan cara memantau irama dan frekuensi detak jantung. Hasil pengukuran dengan menggunakan alat tersebut disebut elektrokardiogram. Pada jantung normal dan sehat, menunjukkan hasil elektrokardiogram dengan grafik berulang yang teratur. Pada beberapa kasus, alat EKG juga dikombinasikan dengan teknologi lainnya seperti alat pacu jantung dan kateter balon.
Kegunaan Alat EKG
- Mengevaluasi kesehatan jantung seseorang, baik sebelum maupun sesudah menjalani operasi jantung.
- Mendeteksi gejala masalah jantung seperti nyeri dada, jantung berdebar, napas pendek, sesak napas, cepat lelah, pusing, dan pingsan.
- Mencari tahu penyakit yang mungkin saja menyerang jantung seperti aritmia, serangan jantung, penyakit jantung koroner, dan kardiomiopati.
- Mendeteksi kondisi lain yang bisa memengaruhi organ jantung, misalnya saja gangguan keseimbangan elektrolit dan penyakit paru.
- Memantau fungsi alat pacu jantung yang dipasangkan ke tubuh, apakah bekerja secara optimal atau tidak.
Tes Elektrokardiogram (EKG) terbagi menjadi beberapa jenis dan yang paling umum adalah EKG standar. Namun terkadang, EKG standar tidak cukup efektif dalam mendeteksi kelainan jantung sehingga diperlukan tes elektrokardiogram lain untuk memastikan diagnosisnya. Berikut beberapa jenis tes selain standar EKG.
Jenis Tes Setelah EKG
- Stress Test. Perekaman aktivitas kelistrikan di jantung menggunakan stress test dilakukan ketika pasien sedang beraktivitas.
- Holter monitor. Dikenal sebagai perangkat kecil atau portable yang digunakan untuk merekam aktivitas kelistrikan di jantung selama periode 24 atau 48 jam penuh. Alat ini biasanya disarankan untuk mereka yang mengalami kondisi seperti aritmia (gangguan irama jantung).
- Event monitor. Pada dasarnya alat ini serupa dengan holter monitor. Bedanya, event monitor hanya dipakai ketika waktu-waktu tertentu saja, misalnya saat merasakan gejala gangguan jantung.
Harga Alat EKG
Tipe Alat EKG | Spesifikasi | Harga |
ECG Portable Electrode Cable | Berat 0,3 kg, ukuran alat 124 x 18 x 60 mm, memori 12 hasil pengukuran selama 24 detik, suhu operasional 0 – 40 derajat celcius, output impedance dibawah 100 ohm, sumber daya internal DC | Rp897.000 |
ECG Portable Parama Tech EP 201 C | Berat 1,6 kg, dapat menyimpan 100x pengukuran secara berturut-turut, baterai AAA x 2, suhu operasional 0 – 46 derajat celcius, output impedance dibawah 100 ohm, ukuran 124 mm x 18mm x 60 mm | Rp3.289.000 |
EDAN ECG SE 1 | Channel 1, berat 5,6 kg, LCD lipat, resolusi tinggi thermal printer, baterai lithium built-in dapat diisi ulang, keyboard membran dengan input dan output port, digital penyaringan, auto atau manual operasi | Rp10.560.000 |
EDAN ECG SE 3A | 3 Channel + Narrow screen, Berat 5,9 kg, desain kompak dan ringan, baterai lithium built-in dapat diisi ulang, port Ethernet, USB interface, multi bahasa, lead off deteksi, layar LCD lipat | Rp13.300.000 |
EDAN ECG SE 3A | 3 Channel + Narrow Screen, Berat 5,9 kg, layar LCD lipat, USB Interface, Lead Off deteksi dan peringatan, multi bahasa, modus copy salinan, printer thermal resolusi tinggi, port Ethernet RS232, baterai lithium built-in dapat diisi ulang | |
EDAN ECG SE 1515 | PC ECG Wireless, Berat 4,5 kg, kotak sampel nirkabel DX12, perangkat lunak komprehensif, software interpretatif algoritma SEMIP, Aritmia deteksi otomatis, software kompatibel dengan Windows XP, Windows Vista, Windows 7 | Rp22.000.000 |
EDAN ECG SE 601B | 6 Channel + 5,7” color screen, berat 7,6 kg, portable dan desain ringan, analisis otomatis, baterai lithium built-in dapat diisi ulang, deteksi alat pacu jantung yang telah memenuhi persyaratan ANSI atau AAMI EC11 | |
Medi ECG 1106L | Berat 3,4 kg, 6” LCD screen, ukuran 345 x 300 x 80 mm, print paper IMO-GRAPH 112, ECG file dapat ditransfer ke SD Card, desain dan software paten | Rp31.472.100 |
Mesin EKG merk Aspel | 3, 6, 12 Channel, Memiliki sistem komputer untuk merekam Lead, dilengkapi monitor | Rp44.975.700 |
ECG 12 Channel EDAN SE 12 | Berat 8 kg, Koneksi LAN dan Wifi, VCG, Barcode scanner support, external USB Printer support | Rp55.000.000 |
Carewell Medi ECG 12 Channel | Berat 7 kg, 6” LCD screen, Dapat menyimpan 1000 file ECG, Komunikasi menggunakan PC, 3 Jenis filter HUM, EMG, dan ADS, deteksi dan peringatan | Rp58.261.500 |
Carewell Medi ECG 12 Channel (Stress ECG) | 12 Channel, teknologi digital, berat 7,5 kg, 6” LCD screen, 3 jenis operasi melalui AUTO, MAN, ANA, 3 jenis filter HUM, EMG, dan ADS, baterai lithium built-in dapat diisi ulang | Rp85.595.400 |
Jika dibandingkan penawaran sebelumnya, harga alat EKG di pasaran saat ini terpantau fluktuatif. Misalnya, ECG 12 Channel EDAN SE 12 yang semula dijual seharga Rp30,8 juta, sekarang menjadi Rp55 juta per unit. Berbeda dengan harga EDAN ECG SE 1515 yang justru turun dari Rp29,04 juta menjadi Rp22 juta per unit.
Harga di atas kami rangkum dari situs online khusus alat medis. Sebelum memesan online, Anda perlu memperhatikan barang yang dibeli agar tidak tertipu dengan produk palsu. Ada baiknya Anda konsultasikan dengan dokter untuk dapat menentukan alat yang tepat sesuai kebutuhan.
[Update: Ditta]
[1] Ferdinand, Fiktor. 2007. Praktis Belajar Biologi. Bandung: PT Grafindo Media Pratama, hlm. 87.