
Proses Pengolahan Abon
Berbagai jenis bumbu yang digunakan dalam pengolahan abon dapat memberi variasi cita rasa abon, dari rasa abon asin sampai rasa abon manis, rasa abon agak pedas sampai sangat pedas, dan berbagai rasa rempah-rempah yang khas. Abon diolah dari jenis daging seperti pada pembuatan dendeng, namun variasi daging yang digunakan asal hewannya lebih luas, termasuk daging dari hewan liar buruan, dari hewan ternak kecil, dan juga daging unggas.[2] Peralatan yang digunakan dalam proses pengolahan abon adalah peralatan sederhana berupa peralatan dapur, terutama peralatan perebusan dan pengirisan daging. Bentuk daging mentah yang digunakan ialah daging pembelian dari pasar atau daging gelondong hasil proses pemisahan karkas dari pemotongan sendiri. Daging dipotong ukuran besar direbus tanpa bumbu sampai matang, namun ada pula yang direbus beserta bumbu. Hasil proses rebusan daging berupa potongan daging matang yang padat kompak dan lunak. Potongan daging matang dicacah dengan cara diiris tipis memanjang urat dagingnya agar serat-serat daging masih tampak, dan pemotongan diteruskan dengan arah melintang dengan panjang sekitar 5 cm. Hasil pencacahan daging matang dicampur merata dengan bumbu-bumbu yang telah dihaluskan. Bahan-bahan tambahan berupa daging jenis lain atau bahan non daging dicampurkan pada tahap pengolahan ini. Bahan tambahan lain itu juga sudah disiapkan dalam keadaan sudah matang dan sudah dicincang atau dicacah sesuai ukuran. Campuran formulasi bumbu yang digunakan digiling halus dengan waring blender atau kalau jumlah kecil dengan diuleg halus. Campuran potongan daging halus dengan gilingan bumbu dan bahan tambahan lain menghasilkan campuran daging siap dimasak lebih lanjut. Pemasakan campuran lengkap itu dilanjutkan dengan cara proses sangrai di wajan besar, yang didahului dengan proses menumis irisan bawang merah. Proses menumis dilakukan dengan sedikit minyak goreng untuk menghasilkan flavour abon dan mempertahankan rasa khas bumbu agar tidak berkurang. Campuran daging lalu dimasukkan dalam wajan isi tumis bawang dan campuran diaduk merata, serta pemanasan wajan terus berlangsung. Sementara itu, pengadukan campuran daging juga terus dilakukan agar pemanasan merata dan proses pengeringan atau penguapan air berlangsung cepat. Proses sangrai ini dimaksudkan untuk menghasilkan cita rasa atau flavour abon dan sekaligus mengeringkan campuran daging menjadi abon kering yang gurih.[3] Sebagai gambaran, berikut harga abon sapi 1 kg di pasaran.
Harga Abon Sapi 1 Kg
Merk Abon Sapi | Harga (Rp) |
Abon Sapi Podo Roso 1 kg | 40.000 |
Abon Sapi Cap Cendrawasih 1 kg | 45.000 |
Abon Sapi Burung Kakatua 1 kg | 45.000 |
Abon Sapi Cap Mawar 1 kg | 50.500 |
Abon Sapi Cap Karapan Sapi 1 kg | 51.000 |
Abon Sapi Cap Manggis 1 kg | 55.000 |
Abon Sapi Cap Jambu Boyolali 1 kg | 67.000 |
Abon Sapi Echo 1 kilo | 75.000 |
Abon Sapi Cap Sentosa Boyolali 1 kg | 76.000 |
Abon Sapi Cap Piala 1 kg | 83.500 |
Abon Sapi Merek Kupu 1 kg | 91.000 |
Abon Sapi Cap Putri Bali 1 kg | 107.000 |
Abon Sapi Pronas Original 1kg | 120.000 |
Abon Sapi Utama Grade A 1kg | 125.000 |
Abon Sapi Yu Sri 1 kg | 129.000 |
Abon Sapi Cap Arwana 1 kg | 136.250 |
Abon Sapi Super 99 1 kg | 145.000 |
Abon Sapi Cap Margasatwa 1 kg | 150.000 |
Abon Sapi Cap Elang 1000 gram (1 kg) | 184.000 |
Abon Sapi Cap Jeruk Boyolali 1 kg | 224.000 |
Abon Sapi Patma 1 kg | 268.000 |
Kategori: Kuliner
Tag: abon, daging sapi, kemasan, kilogram, lauk, makanan, produk, resep