Fungsi & Harga Tabung Reaksi Pyrex

Apabila Anda pergi ke ruang laboratorium, akan terpajang berbagai benda yang biasa digunakan untuk melakukan suatu penelitian. Salah satunya adalah tabung reaksi. Tabung tersebut berbentuk seperti namanya yaitu tabung, biasanya berukuran kecil dengan panjang tertentu. Tabung tersebut biasanya akan diisi cairan dengan tujuan penelitian tertentu.

harga, tabung, reaksi, pyrex, contoh, laboratorium, kecil, panjang, cairan, kimia, proses, sumbat, rak, khusus, pengujian, mampu, suhu, virus, berbahaya, kaca, kimia, fisika, biologi, penelitian, fungsi
Penggunaan tabung reaksi di laboratorium

Di toko penyedia peralatan dan perlengkapan kesehatan, mungkin Anda akan menemukan tabung reaksi Pyrex. Harga yang ditawarkan pun bervariasi, mulai dari Rp 3.500 (16×150), Rp 7.500 (150×16), Rp 11.000 (tabung Pyrex Iwaki 15cm), Rp 34.000, hingga Rp 525.000 (12×75). Selain membeli langsung di toko, Anda bisa membeli secara online.

Bacaan Lainnya

Apa sebenarnya tabung reaksi itu?

Tabung reaksi merupakan peralatan gelas yang lazim tersedia di laboratorium berupa tabung sebesar lebih kurang jari tangan manusia dewasa, terbuat dari kaca atau plastik, terbuka di bagian atasnya, biasanya alasnya berupa huruf-U dan tabung reaksi biasanya berpasangan dengan kondensor-tabung reaksi.

Tabung reaksi tersedia di dalam bermacam ukuran panjang dan diameter, biasanya dari diameter 10 sampai 20 mm dan panjang 50 sampai 200 mm. Bagian atasnya seringkali dilengkapi bersama dengan bibir yang melebar untuk membantu menuang isinya, sebagian besar ada bibir tabung, yang membedakan tabung reaksi dari tabung biasa. Tabung reaksi tersedia dalam bentuk rata, bulat, atau mengerucut. Beberapa tabung reaksi dibuat supaya mampu dipasangi sumbat kaca atau tutup berulir. Ada pula yang dilengkapi bersama dengan kaca kasar (ground glass) atau tempat berbahan glazur di bagian atas.

Fungsi Tabung Reaksi

Tabung reaksi banyak digunakan oleh kimiawan untuk menampung, mencampur, atau memanaskan sejumlah kecil bahan kimia padat atau cair, lebih-lebih untuk uji kualitatif. Bagian dasarnya yang bulat dan dindingnya yang lurus berguna supaya lebih minim kehilangan kala penuangan, enteng dibersihkan, dan enteng melihat isinya. Lehernya yang panjang dan sempit memperlambat penyebaran uap dan gas ke lingkungan.

Ilmuwan menuangkan cairan kimia dalam tabung reaksi

Tabung reaksi yang diisi air dan ditempatkan terbalik di dalam gelas beker memuat air sering digunakan untuk menangkap gas di dalam demonstrasi elektrolisis. Selain itu, ada pula tabung reaksi tanpa bibir yang biasanya digunakan di dalam bidang biologi untuk menangani dan membiakkan bermacam organisme hidup, seperti kapang, bakteri, kecambah, potongan tumbuhan, dan lainnya, serta di dalam bidang kedokteran dan juga forensik digunakan untuk menyimpan sampel darah atau cairan lainnya. Sementara, ada pula tabung reaksi bersama dengan sumbat. Tabung ini sering digunakan untuk penyimpanan kala sampel kimia atau biologi.

Tabung reaksi biasanya ditempatkan di rak khusus, klem, atau tang. Beberapa rak untuk tabung reaksi dirancang untuk menempatkan tabung dalam posisi horizontal, untuk memaksimalkan permukaan sarana pembiak di dalamnya.

Tabung reaksi untuk fisika dan kimia biasanya terbuat dari kaca supaya lebih awet karena kaca merupakan penahan panas yang baik dan tidak terkorosi oleh bahan kimia. Tabung tersebut dibuat dari kaca tahan-muai, biasanya kaca borosilikat (atau leburan kuarsa), mampu dipanaskan segera di atas pembakar Bunsen.

Tabung reaksi untuk biologi biasanya terbuat dari plastik bening (seperti polistirena atau polipropilena) yang diproses bersama dengan cara injection molding dan biasanya dibuang sesudah pemakaian.

Terdapat pula di pasaran, tabung reaksi yang sudah tersedia isinya. Sebagai contoh, blue top tube adalah tabung reaksi 5 ml yang mengandung natrium sitrat sebagai antikoagulan, digunakan untuk menghimpun spesimen untuk pengujian koagulasi dan pengujian glukosa-6-fosfat dehidrogenase. Sebuah tabung reaksi sangat kuat dan biasanya mampu bertahan terhadap temperatur di atas 300°C.

Tabung reaksi sudah banyak digunakan di beberapa penelitian. Sebut saja yang dilakukan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto. Rumah sakit tersebut siap mengantisipasi dan menangani penyakit pandemi dalam keadaan darurat serta bencana darurat.

Menurut Kepala RSPAD Gatot Soebroto, Mayjen TNI Dr. dr. Terawan Agus Putranto, Sp. Rad (K) RI mengatakan bahwa rumah sakit tersebut secara maksimal memiliki fasilitas penanganan bencana darurat. Fasilitas yang dimiliki antara lain ruang pandemi dengan tekanan kamar negatif untuk penanganan pasien pengidap virus H1N1 flu burung dan MersCov, Chamber CBRN (Chemical, Biology, Radiation, dan Nuclear).

harga, tabung, reaksi, pyrex, contoh, laboratorium, kecil, panjang, cairan, kimia, proses, sumbat, rak, khusus, pengujian, mampu, suhu, virus, berbahaya, kaca, kimia, fisika, biologi, penelitian, fungsi
Tabung reaksi dalam beraneka jenis & ukuran (sumber: corning.com)

Kepala RSPAD mengatakan bahwa ada atau tidak adanya virus, harus dilakukan pencegahan dan deteksi dengan prosedur panjang untuk mengidentifikasi virus pandemi buatan. Caranya adalah dengan melakukan simulasi bahwa ancaman kesehatan seperti virus, dimasukkan ke dalam sebuah tabung reaksi, lalu virus dimasukkan ke dalam wadah es krim, dan dipecahkan di dalam tempat menonton film, sehingga akan menyebar ke segala arah.

Contoh lainnya yaitu penelitian dengan menggunakan bahan minyak esens atau essential oil yang dianggap alami dan aman. Biasanya, minyak tersebut ditemukan pada sabun, lotion, deterjen, dan produk pembersih lainnya. Minyak esens juga biasa digunakan oleh penyuka aromaterapi.

Namun sebuah studi baru yang dilakukan oleh para peneliti dari National Institute of Environmental Health Sciences (NIEHS) menemukan bahwa minyak tea tree maupun lavender mengandung bahan kimia yang mengganggu hormon anak laki-laki.

Penelitian tersebut mengungkap bahwa keduanya bisa jadi penyebab meningkatnya jumlah kasus ginekomastia di kalangan anak laki-laki. Ginekomastia prapubertas adalah pertumbuhan payudara abnormal.

Para peneliti memusatkan perhatian pada delapan senyawa kimia yang dikenal sebagai komponen minyak esens lavender dan minyak tea tree. Mereka kemudian mengaplikasikan bahan kimia ini pada sel kanker manusia dengan menggunakan in vitro dalam tabung reaksi, untuk melihat bagaimana setiap zat kimia terdampak atau dipengaruhi sel pada tingkat hormonal.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa meskipun minyak esens diklaim aman, belum ada aturan resmi dari Food and Drug Administration (FDA)–BPOM Amerika Serikat. Sementara kandungannya bukan tak mungkin mengandung bahan kimia yang berbahaya bagi proses endokrin alami tubuh.

Pos terkait