Info Pengertian, Jenis, Cara Menghitung, dan Contoh Biaya Produksi

Di dalam perhitungan proyeksi , ada satu jenis yang harus dihitung, yaitu . Menurut teorinya, biaya produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh suatu entitas (misalnya perusahaan) untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang akan digunakan untuk menciptakan barang-barang yang diproduksi perusahaan tersebut.

Ilustrasi: Kegiatan di Sebuah Perusahaan Manufaktur (credit: qualitymag)
Ilustrasi: Kegiatan di Sebuah Perusahaan Manufaktur (credit: qualitymag)

Pengertian Biaya

Sebelum membahas mengenai biaya produksi, tentu saja kita perlu mengetahui definisi biaya terlebih dahulu. Biaya dapat didefinisikan berdasarkan beberapa pendapat. Salah satu pendapat mengatakan bahwa biaya merupakan nilai moneter yang sekarang dan sumber ekonomi yang dikorbankan atau yang harus dikorbankan untuk memperoleh barang dan jasa.

Bacaan Lainnya

Ada pula yang mendefinisikan biaya berdasarkan dua pengertian berbeda, yaitu biaya dalam artian cost dan biaya dalam artian expense. Biaya atau cost adalah pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu. Sementara, beban atau expense adalah biaya yang telah memberikan manfaat dan sekarang telah habis.

Objek dari sebuah biaya juga dapat dipecah lagi berdasarkan beberapa unsur, salah satunya adalah produksi. Objek biaya tersebut dapat digunakan untuk menelusuri biaya dan menentukan seberapa objektif biaya tersebut dapat diandalkan dan seberapa berartinya ukuran biaya yang dihasilkan. Pengukuran biaya tergantung kemampuan untuk menelusuri biaya tersebut ke objek biaya. Penelusuran biaya ke objek biaya akan dapat membedakan biaya menjadi biaya langsung dan tidak langsung.

Misalnya, jika objek biaya yang digunakan adalah produksi, maka biaya bahan langsung dan biaya tenaga kerja langsung merupakan biaya langsung, sedangkan biaya overhead merupakan biaya tidak langsung. Jika objek biaya yang digunakan adalah produk, maka setiap bahan yang menyusun produk tersebut serta biaya paten dan royalti merupakan biaya langsung. Demikian juga dengan tenaga kerja langsung yang mengubah bahan baku menjadi produk jadi, juga merupakan biaya langsung. Biaya tidak langsung seperti asuransi, sewa pabrik, dan lain sebagainya yang tidak dapat ditelusuri secara langsung ke produk.

Selain itu, ada pula yang namanya klasifikasi biaya. Klasifikasi biaya atau penggolongan biaya adalah suatu proses pengelompokan biaya secara sistematis atas keseluruhan elemen biaya yang ada ke dalam golongan-golongan tertentu yang lebih ringkas untuk dapat memberikan informasi yang lebih ringkas dan penting.

Salah satu klasifikasi biaya yang umum digunakan adalah biaya dalam hubungan dengan produk. Biaya dalam hubungannya dengan produk dapat dikelompokkan menjadi biaya produksi dan non-produksi. Pada bahasan kali ini, akan dibahas mengenai biaya produksi. Di dalam definisi biaya produksi, terdapat empat unsur yang perlu diperhatikan, seperti berikut.

Definisi Biaya Produksi

Ilustrasi: Kegiatan di Sebuah Perusahaan Manufaktur (credit: qualitymag)
Ilustrasi: Kegiatan di Sebuah Perusahaan Manufaktur (credit: qualitymag)
  • Pengorbanan, adalah pemakaian faktor-faktor produksi atau sumber-sumber ekonomis bahan yang harus dipakai, waktu, dan tenaga yang digunakan, peralatan, dan mesin yang terpakai, upah karyawan yang harus dibayarkan, dan lainnya.
  • Hal yang perlu dihitung sebagai biaya adalah pengorbanan yang perlu saja. Artinya, tidak dapat dihindarkan, sehingga pemborosan bahan atau waktu yang sebenarnya tidak perlu itu tidak ikut dihitung sebagai biaya.
  • Semua biaya produksi dinilai dalam uang. Pengeluaran yang memang harus dibayarkan dengan uang, seperti harga beli bahan-bahan atau gaji pegawai. Tetapi, ada pula hal-hal yang mungkin bisa digolongkan ke dalam biaya produksi, tetapi tidak dibayar dengan uang. Misalnya, tenaga sendiri atau bahan-bahan yang diambil dari kebun sendiri. Dikarenakan tidak dikeluarkan sejumlah uang, maka sering tidak dihitung sebagai biaya. Contoh lainnya adalah penyusutan gedung dan alat-alat produksi, yang benar-benar termasuk biaya, walaupun mungkin tidak ada sejumlah uang yang dikeluarkan.
  • Menurut bahasa pasar yang berlaku. Jika biaya dinyatakan dalam uang, maka yang dipakai adalah harga pasar yang berlaku. Sebagian besar orang memperhitungkan nilai bahan atau barang sama dengan harga yang telah dibayar untuk membeli barang atau bahan tersebut atau disebut dengan harga perolehan. Namun, mengikuti ketentuan, itu bisa jadi tidak berlaku lagi, terlebih dalam keadaan inflasi.

Setelah mengetahui apa saja unsur-unsur dalam biaya produksi, maka biaya produksi dapat didefinisikan sebagai biaya yang harus dikeluarkan pengusaha atau produsen untuk membeli faktor-faktor produksi dengan tujuan menghasilkan output atau produk. Faktor-faktor produksi itu sendiri adalah barang ekonomis (barang yang harus dibeli karena memiliki harga), dan termasuk barang langka (scarce), sehingga untuk mendapatkannya membutuhkan pengorbanan berupa pembelian dengan uang.

Dalam kegiatan produksi untuk mengubah input menjadi output, perusahaan tidak hanya menentukan input apa saja yang diperlukan, tetapi juga harus mempertimbangkan harga dari input-input tersebut yang merupakan biaya produksi dari output. Biaya produksi sebenarnya cerminan dari produksi. Bila produksi merujuk kepada jumlah input yang dipakai dan jumlah fisik output yang dihasilkan, biaya produksi merujuk kepada biaya perolehan input tersebut (nilai uangnya).

Biaya produksi sangat penting peranannya bagi perusahaan dalam menentukan jumlah output, sehingga pemahaman tentang konsep dan definisi biaya produksi, bagaimana biaya bervariasi dengan berubahnya output dan bagaimana biaya produksi diestimasi secara empiris harus benar-benar dipahami.[1]

Jenis Biaya Produksi

pengertian, biaya, produksi, contoh, tenaga, kerja, langsung, gudang, pabrik, pegawai, tidak, overhead, non, bagian, persediaan, pengolahan, produk, gaji, manajemen, akuntansi
Ilustrasi: diskusi manajemen perusahaan
  • Biaya Tetap (Fixed Cost atau FC), yaitu biaya pada periode tertentu dengan jumlah yang tetap dan tidak tergantung pada hasil produksi. Contoh, sewa gedung, pajak perusahaan, biaya administrasi, dan lain-lain.
  • Biaya Variabel (Variable Cost atau VC), yaitu biaya dengan besaran yang dapat berubah-ubah sesuai dengan hasil produksi. Artinya, semakin besar hasil produksi, maka semakin besar biaya variabelnya. Contoh, biaya upaya pekerja dan biaya bahan baku yang dikeluarkan berdasarkan jumlah produksi.
  • Biaya Total (Total Cost atau TC), yaitu total seluruh biaya tetap dan biaya variabel yang digunakan suatu perusahaan untuk menghasilkan barang jadi dalam satu periode tertentu.
  • Biaya Rata-Rata (Average Cost atau AC), yaitu besarnya biaya produksi per unit yang dihasilkan. Besar biaya rata-rata ini dihitung dengan cara membagikan total biaya dengan jumlah produk yang dihasilkan.
  • Biaya Marjinal (Marginal Cost atau MC), yaitu biaya tambahan yang dibutuhkan untuk menghasilkan satu unit barang jadi. Biaya ini muncul ketika dilakukan perluasan produksi dalam rangka menambah jumlah barang yang dihasilkannya.

Contoh Biaya Produksi

  • Biaya bahan baku langsung, bahan baku langsung adalah bahan baku yang merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari produk selesai dan dapat ditelusuri langsung kepada produk selesai. Contoh dari bahan baku langsung adalah dalam pembuatan mebel, kain dalam pembuatan pakaian, dalam pembuatan ban, tepung dalam pembuatan kue, minyak mentah dalam pembuatan bensin, kulit dalam pembuatan sepatu, dan lain-lain.
  • Biaya tenaga kerja langsung, biaya ini merupakan tenaga kerja yang digunakan dalam mengubah atau mengonversi bahan baku menjadi produk selesai dan dapat ditelusuri secara langsung kepada produk selesai. Contoh dari biaya tenaga kerja langsung adalah upah tukang serut dan potong kayu dalam pembuatan mebel, tukang jahit, bordir, pembuatan pola dalam pembuatan pakaian, operator mesin jika menggunakan mesin, dan lain-lain.
  • Biaya overhead pabrik, adalah biaya selain bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung, tetapi membantu dalam mengubah bahan menjadi produk selesai. Biaya ini tidak dapat ditelusuri secara langsung hingga produk selesai. Biaya overhead dapat dikelompokkan menjadi elemen bahan tidak langsung (bahan pembantu atau penolong), tenaga kerja tidak langsung, dan biaya tidak langsung lainnya).
  • Biaya bahan baku tidak langsung, adalah bahan yang digunakan dalam penyelesaian produk tetapi pemakaiannya relatif lebih kecil, dan biaya ini tidak dapat ditelusuri secara langsung kepada produk selesai. Contoh biaya bahan tidak langsung adalah amplas, pola kertas, oli dan minyak pelumas, paku, sekrup, mur, dan lain-lain.
  • Biaya tenaga kerja tidak langsung, merupakan biaya tenaga kerja yang membantu dalam pengolahan produk selesai, tetapi tidak dapat ditelusuri langsung kepada produk selesai. Contoh biaya tenaga kerja tidak langsung adalah gaji satpam pabrik, gaji pengawas pabrik, pekerja bagian pemeliharaan, penyimpanan dokumen pabrik, gaji operator telepon pabrik, pegawai pabrik, pegawai bagian gudang pabrik, pegawai yang menangani barang, dan lain-lain.
  • Biaya tidak langsung lainnya, adalah biaya selain bahan tidak langsung dan tenaga kerja langsung yang membantu dalam pengolahan produk selesai, tetapi tidak dapat ditelusuri langsung kepada produk selesai. Contoh biaya tidak langsung lainnya adalah pajak bumi dan bangunan pabrik, listrik pabrik, air dan telepon pabrik, sewa pabrik, asuransi pabrik, serta penyusutan pabrik dan peralatan pabrik.

Sangat penting bagi setiap perusahaan untuk menetapkan production cost secara tepat. Hal ini dapat dilakukan dengan mengumpulkan dan mencatat semua bukti transaksi terkait pengeluaran biaya. Melalui pengumpulan bukti transaksi, pencatatan, dan penentuan atas terjadinya transaksi dengan baik, akan menghasilkan penetapan biaya produksi yang tepat. Untuk lebih detail, berikut rumus penghitungan biaya produksi.

Rumus Biaya Produksi

ilustrasi menghitung biaya produksi perusahaan (sumber: Info, Pengertian, Jenis, Contoh, Biaya, Produksi, Terbaru, pengeluaran, entitas, perusahaan, mentah, barang, definisi, objek, tetap, variabel, total, marjinal, rumus, menghitung, pabrik)
ilustrasi menghitung biaya produksi perusahaan (sumber: Info, Pengertian, Jenis, Contoh, Biaya, Produksi, Terbaru, pengeluaran, entitas, perusahaan, mentah, barang, definisi, objek, tetap, variabel, total, marjinal, rumus, menghitung, pabrik)
Jenis Biaya Produksi Rumus Penghitungan
Total Cost TC = Total Fixed Cost + Total Variable Cost
Average Fixed Cost AFC = Total Fixed Cost : Tingkat Output (Q)
Average Variable Cost AVC = Total Variable Cost : Tingkat Output (Q)

Untuk menghitung biaya produksi, metode yang sering digunakan adalah metode full costing. Metode ini sudah memasukkan semua biaya yang harus diperhitungkan dalam proses produksi, sehingga tidak membedakan antara biaya produksi variabel dan biaya produksi tetap. Namun, dengan metode ini, masih tetap ada biaya tetap pada produk yang belum terjual.

Contoh Menghitung Biaya Produksi

Sebagai contoh untuk menghitung biaya produksi, ada sebuah perusahaan laptop sedang memperhitungkan biaya produksi per unit laptop dari total produksi sebulan. Biaya bahan langsung dan biaya tenaga kerja langsung yang dikeluarkannya adalah masing-masing sebesar Rp40 miliar dan Rp200 juta. Biaya overhead pabrik adalah sebesar Rp150 juta. Jumlah unit yang telah diproduksi adalah 10.000 unit. Lalu berapa biaya produksi per unit laptop?

Diketahui:

Biaya Bahan Langsung = Rp40.000.000.000

Biaya Tenaga Kerja Langsung = Rp200.000.000

Biaya Overhead Pabrik = Rp150.000.000

Jumlah Unit yang diproduksi = 10.000 unit

Cara Mengerjakan:

Biaya Produksi per unit = (Biaya Bahan Langsung + Biaya Tenaga Kerja Langsung + Biaya Overhead Pabrik) : Jumlah Unit yang diproduksi

Biaya Produksi per unit = (Rp40.000.000.000 + Rp200.000.000 + Rp150.000.000) : 10.000

Biaya Produksi per unit = Rp40.350.000.000 : 10.000

Biaya Produksi per Unit = Rpp4.035.000

Jadi, biaya produksi pada bulan yang bersangkutan adalah sebesar Rp40.350.000.000 dan apabila dihitung menjadi per unit, maka biaya produksi per unit sebesar Rp4.035.000. Jika perusahaan tersebut menjual laptop tersebut dengan harga Rp4.500.000 per unit, maka margin keuntungannya adalah Rp465.000.

 

 

[Almas]

 

 

[1] Sugiarto, dkk. 2002. Ekonomi Mikro: Sebuah Kajian Komprehensif. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, hlm 248.

 

Pos terkait