Update Standar Tarif Upah Tukang Bangunan (Harian dan Borongan)

Anda saat ini sedang berencana membangun sebuah rumah atau gedung perkantoran? Selain harga bahan material, upah atau ongkos tukang bangunan juga menjadi salah satu hal yang wajib diperhitungkan terkait dengan rencana anggaran biaya (RAB). Tarif atau upah tukang bangunan sendiri bisa dihitung per hari atau secara borongan, tergantung kesepakatan antara kedua belah pihak. Selain itu, pemerintah pun sudah menetapkan standar sebagai patokan ongkos tukang bangunan.

Jika Anda menggunakan sistem pembayaran harian, ada beberapa keuntungan yang bisa Anda dapatkan, salah satunya adalah tukang bangunan harus bekerja terus tanpa ada kesempatan menganggur. Karena itu, pekerjaan bangunan otomatis bakal selesai dalam waktu yang relatif cepat. Namun, untuk mengefisienkan pekerjaan tukang, Anda sebaiknya mempersiapkan terlebih dulu material serta gambar teknik yang menerangkan apa saja yang perlu diganti, dirobohkan, dan dibangun.

Keuntungan lain apabila menggunakan sistem harian ini adalah jika pekerjaan tukang dalam dua hari tidak memuaskan, Anda bisa langsung menghentikan pekerjaannya dan mengganti dengan tukang bangunan yang lain. Kebijakan tersebut bahkan bisa langsung Anda lakukan tanpa harus menunggu hingga pekerjaan selesai.

Namun, pembayaran dengan sistem harian juga tidak luput dari kekurangan. Anda harus terus-menerus mengawasi kerja tukang. Pasalnya, jika tidak diawasi, bukan tidak mungkin tukang bangunan tidak bekerja. Pasalnya, semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek, maka semakin banyak juga upah yang akan mereka terima.

Untuk upah pekerja per hari, angkanya bervariasi, tergantung tingkat keahlian yang dimiliki serta lokasi pembangunan. Pada tahun 2019 lalu, tarif atau upah harian tukang bangunan berada di kisaran Rp90 ribu sampai ratusan ribu rupiah per hari, tergantung keahlian dan tugas masing-masing. Namun, pada tahun 2022, ongkos harian tukang bangunan bisa mencapai lebih dari Rp100 ribu. Lalu, berapa standar upah tukang bangunan menurut pemerintah?

Standar Upah Tukang Bangunan Harian

Berdasarkan rilis resmi Badan Pusat Statistik (BPS), upah nominal buruh bangunan (tukang bukan mandor) pada awal tahun 2023 berada di angka Rp94.074. Jumlah ini terpantau naik tipis 0,04% dibandingkan November 2022 yang berada di kisaran Rp94.0343 per hari. Namun, upah riil mengalami penurunan sebesar 0,62%.

Upah Tukang Bangunan Harian

Selain membayar dengan upah harian, kini banyak pengembang yang memilih membayar upah pekerja bangunan secara borongan. Pada sistem borongan ini, setidaknya terdapat dua pola, yaitu borongan upah tenaga dan borongan secara keseluruhan. Perbedaannya, pada sistem borongan upah tenaga, Anda hanya membayar upah tukang saja, sedangkan material tetap Anda persiapkan secara mandiri. Hal ini berbeda dengan pola borongan keseluruhan, karena biaya atau upah tenaga dan bahan (material) diserahkan kepada tukang atau mandor.

Jika Anda memutuskan untuk menggunakan sistem borongan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar kerja tukang bisa lebih efisien. Untuk memakai sistem ini, ada baiknya Anda menyiapkan gambar kerja berikut spesifikasi pekerjaan yang direncanakan. Meski menyerahkan pekerjaan kepada tukang, Anda harus turut mengawasi hasil pekerjaannya. Hal ini mengingat tukang yang dibayar borongan biasanya ingin buru-buru selesai tanpa memperhatikan kualitas pekerjaannya.

Upah Tukang Bangunan Borongan

Informasi ongkos borongan di atas sudah kami rangkum dari berbagai sumber. Jika dibandingkan tahun sebelumnya, ada beberapa pekerjaan yang ongkosnya mengalami kenaikan. Upah cat list jendela misalnya, semula Rp52 ribu dan sekarang naik menjadi Rp95 ribu per m, sedangkan tarif bongkaran dinding naik dari Rp38 ribu menjadi Rp50 ribuan per m2.

(Panca)