Ciri dan Harga Kucing Pallas

Anda mungkin sudah sering mendengar kucing Anggora, Persia, atau Shorthair. Lalu, bagaimana dengan kucing Pallas? Ini adalah kucing yang sempat menjadi perbincangan warganet di media sosial pada akhir tahun 2022 kemarin karena punya bentuk agak berbeda dengan kucing lainnya, mirip keluarga macan, tetapi mukanya seperti kera. Dengan keunikannya tersebut, plus dikatakan sudah hampir punah, kucing ini memang terpantau cukup mahal.

Kucing Pallas (Pinterest)
Kucing Pallas (Pinterest)

Kucing, seperti anjing, adalah satu salah hewan yang telah menjadi favorit banyak orang untuk dipelihara. Pasalnya, kucing merupakan hewan yang mudah beradaptasi dan dapat menjadi teman baik bagi manusia, serta telah berbaur cukup lama dengan kehidupan manusia.[1] Konon, hubungan antara manusia dan kucing sudah berlangsung sejak tahun 8000 SM ketika hidup manusia masih mengembara (berpindah-pindah), mulai menetap, dan bertani.[2]

Bacaan Lainnya

Banyak orang yang sadar bahwa memelihara kucing dapat dipakai sebagai cara efektif untuk mengurangi ketegangan saraf atau stres.[3] Dengan melihat polah dan tingkahnya, orang akan merasa terhibur, puas, dan terpukau, sehingga memberikan pengaruh pada kejiwaannya. Karena itu, tidak heran jika ada beberapa orang yang menganggap kucing sebagai sahabat atau pacar di rumah, bahkan ada yang menganggapnya sebagai ‘anak’ sendiri yang memperoleh curahan kasih sayang.

Ciri Kucing Pallas

Ada banyak jenis kucing yang dapat dipelihara. Anda mungkin sudah sangat familiar dengan Persia dan Anggora karena jumlahnya di Indonesia cukup banyak. Demikian juga kucing Shorthair, yang meski punya harga cukup mahal, tetapi telah menjadi peliharaan banyak orang yang berkantong tebal. Lalu, bagaimana dengan kucing Pallas?

Kucing Pallas, seperti dilansir dari website Gramedia, adalah kucing dengan nama ilmiah Otocolobus manul syn. Felis manul. Kucing liar kecil yang populer karena penampilannya yang tidak biasa dan menggemaskan itu menerima nama dari seorang naturalis Jerman bernama Peter Simon Pallas yang kabarnya pertama kali mendeskripsikan spesies ini pada tahun 1776 silam. Sementara itu, nama manul berasal dari bahasa Mongolia, sedangkan nama ilmiahnya berarti telinga jelek.

Secara umum, ukuran kucing Pallas tidak jauh dari kucing domestik pada umumnya, dengan panjang tubuh antara 46 cm sampai 65 cm dan panjang ekor 21 cm sampai 31 cm, dengan berat sekitar 2,5 kg sampai 4,5 kg. Meski demikian, kucing yang satu ini terlihat lebih kekar dibandingkan dengan kucing rumahan, karena mempunyai bulu yang lebat. Ukuran badannya juga relatif besar dari kucing-kucing pada umumnya. Hal itulah yang membuat kucing ini terlihat mirip dengan tokoh binatang fantasi Ghibli yakni Cat di anime My Neighbor Totoro.

Dibandingkan semua spesies kucing yang ada di dunia, kucing Pallas disebut-sebut memiliki bulu terpanjang. Bulu varian ini hampir dua kali lebih panjang di bagian perut dan ekor dibandingkan di bagian atas dan samping. Hal tersebut dapat membantu menjaga mereka agar tetap hangat ketika sedang berburu di salju atau tanah beku.

Panjang dan kerapatan bulu kucing Pallas ini juga akan berubah secara musiman. Bulu tersebut dapat tumbuh lebih panjang dan lebat saat dingin. Selain itu, mereka juga akan melewati dua fase warna tubuh. Di musim dingin, bulu mereka akan berwarna abu-abu, sedangkan di musim panas, bulunya akan berubah menjadi bergaris dan berwarna kuning tua.

Ciri lainnya kucing Pallas terletak di sekitar mata mereka yang terlihat lebih menonjol dengan bentuk bulat dengan warna pipi putih bergaris tipis warna hitam di bagian sudut mata. Warna lainnya yang terlihat adalah dagu dan juga organ pencernaan yang cenderung putih dan semakin keabu-abuan di bagian bawah.

Kucing Pallas umumnya hidup di seluruh Asia Tengah, yakni dari Iran barat hingga China bagian barat. Dalam rentang area tersebut, kucing ini lebih menyukai lingkungan yang dingin dan gersang dari stepa berbatu dan padang rumput, pada ketinggian hingga sekitar 15.000 kaki dan paling tinggi mencapai 16.570 kaki.

Seperti kucing umumnya, Pallas juga soliter dan teritorial. Baik jantan maupun betina, akan menandai wilayah sekitar dua hingga tiga mil. Kucing tersebut menghabiskan hari-harinya di gua-gua, celah-celah, dan liang yang dibuat oleh hewan lain. Mereka kerap muncul menjelang senja untuk berburu. Saat bersemangat, mereka berteriak atau menggeram, dan bahkan bisa mengeluarkan suara mirip anjing kecil.

Sayangnya, pada tahun 2002 lalu, IUCN (The International Union for Conservation of Nature’s) mengklasifikasikan kucing Pallas hampir punah karena penyebaran luas, tetapi tidak merata di padang rumput dan stepa Asia Tengah. Tim konservasi internasional menyediakan tanah seluas 12 mil di Taman Alam Sailyugemsky, Pegunungan Altai antara Kazakhstan dan Mongolia sebagai tempat perlindungan bagi kucing langka. Di sana para peneliti berharap bisa lebih memantau populasi, mempelajari habitat, dan membangun database informasi yang rinci mengenai perkembangan kucing Pallas ini.

Kucing Pallas Anakan (sumber: sib.fm)
Kucing Pallas Anakan (sumber: sib.fm)

Harga Kucing Pallas

Karena hampir punah, keberadaan kucing Pallas memang sangat susah ditemukan, terutama di Indonesia. Anda mungkin akan kesulitan menemukan pedagang yang menawarkan kucing tersebut. Namun, menurut penelusuran redaksi, di salah satu situs penjualan hewan-hewan eksotis, kucing Pallas yang masih anakan atau kitten ditawarkan dengan harga 1.500 dolar AS atau sekitar Rp23,4 jutaan ekor (kurs 1 dolar AS = Rp15.600).

[1] Kurniati, Nia, dkk. 2017. Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit Kulit pada Kucing Menggunakan Certainty Factor. ILKOM Jurnal Ilmiah, Vol. 9(1): 34-41.

[2] Susanty, Yulian. 2004. Memilih dan Merawat Kucing Kesayangan. : PT AgroMedia Pustaka, hlm. 1.

[3] Suwed, Muhammad Ali dan N. S. Budiana. 2008. Membiakkan Kucing Ras. Jakarta: Penebar Swadaya, hlm. 5.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *