Update Biaya Rontgen Tulang Belakang untuk Nyeri Punggung

Nyeri yang dirasakan di punggung merupakan keluhan yang sering terjadi. Untuk mengetahui penyebab pastinya, biasanya Anda akan diminta melakukan tindakan radiologi, seperti X-ray atau foto rontgen, Magnetic Resonance Imaging (MRI), atau Computerized Tomography (CT) scan. Bisa dilakukan di berbagai rumah sakit maupun laboratorium kesehatan, biaya untuk melakukan pemeriksaan tulang belakang ini bervariasi.

Alat rontgen
Alat rontgen

Fungsi Rontgen

Untuk sebagian orang, nyeri pada punggung dirasa akan sembuh dengan sendirinya. Mereka dengan nyeri punggung akut akan mulai merasa lebih baik dalam jangka waktu satu bulan. Meski ada beberapa yang merasa perlu melakukan tes diagnostik. Ini adalah salah satu hal yang mendorong tenaga kesehatan untuk melakukan tes radiologi.

Bacaan Lainnya

Pemeriksaan radiologi tulang belakang sendiri dianggap dapat membantu memprediksi gejala skoliosis, terutama pada anak. Gejala ini sering terdeteksi secara tidak sengaja, misalnya saat diukur badannya oleh penjahit. Penyebab terbesar adanya kelainan tulang tersebut memang idiopatik atau belum diketahui. Namun, ada beberapa teori yang muncul, di antaranya kelainan hormon melatonin, lurik, jaringan lunak, trombosit, maupun faktor biokimia lain.

Pemeriksaan sederhana untuk mengetahui gejala skoliosis juga dapat dilakukan di rumah, menggunakan metode Adam’s Bending Test. Metode ini dapat dilakukan dengan cara anak membungkuk ke depan dengan posisi 90 derajat. Kemudian, kaki rapat, dan lutut harus lurus. Lengan biarkan tergantung di sisi kiri dan kanan badan. Orang tua atau anggota keluarga lain disarankan berdiri di belakang anak, kemudian lihat apakah tulang rusuknya sama tinggi, pinggul sama rata, atau ada bentuk yang berbeda.

Jika tidak terdeteksi adanya kelainan, penampakan tulang punggung anak akan terlihat normal sama rata. Sementara, apabila terlihat gejala skoliosis, dapat dilihat dari belakang akan tampak salah satu sisi tulang menonjol.

Namun, untuk lebih memastikan apakah anak menderita skoliosis atau tidak, alangkah lebih baik untuk melakukan tes rontgen atau X-ray menggunakan sinar X. Sinar-X adalah pancaran gelombang elektromagnetik yang sejenis dengan gelombang radio, panas, cahaya sinar ultraviolet, tetapi mempunyai panjang gelombang yang sangat pendek sehingga dapat menembus benda-benda.

Untuk menjalani pemeriksaan menggunakan rontgen, ada beberapa prosedur yang perlu Anda lalui. Misalnya saja, dengan berpuasa atau tak makan dan minum selama beberapa sebelum menjalani pemeriksaan rontgen, kemudian memakai baju atau seragam berukuran longgar, melepas segala macam aksesoris logam yang menempel di tubuh, dan juga memberitahukan petugas mengenai obat-obatan yang biasa dikonsumsi dan riwayat kesehatan.

Di beberapa rumah sakit, juga disediakan tombol panggilan dan interkom yang kegunaannya harus diketahui pasien. Anda perlu menanyakan hal tersebut sebelum prosedur pemeriksaan dimulai. Tombol panggilan ini biasanya terletak di dinding dekat tempat berbaring pasien.

Fitur ini berfungsi untuk memberikan informasi kepada operator atau perawat bahwa pasien memerlukan bantuan selama pemeriksaan. Intercom juga biasa diletakkan di meja dekat tempat berbaring pasien. Alat ini berfungsi untuk memberikan arahan dan memantau jalannya proses rontgen. Ada interkom yang dijadikan alat komunikasi antara operator dengan pasien.

Rontgen sendiri memiliki banyak jenis dan biasanya digunakan untuk memeriksa bagian dada seperti tulang dada, tulang rusuk, atau tulang selangka. Sementara, rontgen untuk tulang belakang dipakai untuk menemukan penyakit atau cedera pada tulang belakang, sendi, dan sebagainya. Selain itu, ada pula rontgen untuk anggota gerak seperti tangan, pergelangan tangan, kaki, lutut, tungkai, pergelangan kaki, pinggul, dan lain-lain.

Sudah ada banyak rumah sakit maupun klinik kesehatan yang menyediakan layanan rontgen untuk tulang belakang. Biaya melakukan tes ini bervariasi, tetapi relatif terjangkau. Pada tahun 2020 dan , Di RSUD Wangaya, Kota Denpasar, Bali misalnya, biaya untuk sekali X-ray tulang belakang berkisar Rp83.000.

Jika diperlukan pemeriksaan dari arah yang berlawanan, Anda membutuhkan biaya tambahan sekitar Rp57.000. Sementara itu, di RS Al Islam Bandung, biaya rontgen tulang belakang berkisar Rp145.000 hingga Rp345.000. Sebagai perbandingan, berikut biaya rontgen tulang belakang tahun 2023.

Foto rontgen tulang belakang (sumber: adobe stock)
Foto rontgen tulang belakang (sumber: adobe stock)

Biaya Rontgen Tulang Belakang

Nama Fasilitas Kesehatan Alamat Biaya Rontgen Tulang Belakang
Charitas Hospital Jl. Jend. Sudirman No. 1054, Palembang, Sumatera Selatan Rp185.000
Laboratorium Klinik Prodia Jl. Kapten Sudibyo No. 136, Tegal, Jawa Tengah Rp248.000
Laboratorium Klinik Prodia Jl. Kertabumi No. 40, , Jawa Barat Rp301.000
Laboratorium Klinik Prodia Jl. S. Parman, Medan, Sumatera Utara

 

Rp305.000
Laboratorium Klinik Prodia Jl. Jakarta No.60, Sumbersari, Kec. Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur Rontgen lumbosacral: Rp389.000
Rontgen Thoracal: Rp389.000
Rontgen Sella: Rp386.000
Rontgen Cervical: Rp391.000
Rontgen Sacrum: Rp386.000
Laboratorium Pramita Jl. Matraman Raya No.24, RW.1, Kb. Manggis, Kec. Matraman, Kota Jakarta Timur Rp461.000 / Rp1.437.000 (paket lengkap Thoracal)
RSUP Fatmawati

 

Jl. RS. Fatmawati Raya No. 4, Cilandak, Jakarta Selatan Rp548.100 (Paket lengkap)

Selain rontgen khusus tulang belakang, dilansir dari situs resmi milik Charitas Hospital, rontgen thorax, yang biasanya ditujukan untuk dada, paru-paru, saluran pernapasan, dan nodus limfa, juga dikatakan dapat menunjukkan kondisi tulang belakang, termasuk tulang rusuk, tulang selangka, dan bagian atas tulang belakang. Biaya sekali rontgen thorax tahun 2023 di Charitas Hospital masih sama seperti tahun 2021 dan 2022, yakni Rp185 ribuan, berbeda dengan tahun 2019 yang berkisar Rp100 ribu hingga Rp300 ribuan.

Meski menjadi metode yang sudah cukup umum digunakan di Indonesia, ternyata tidak semua pasien perlu melakukan foto X-ray. Biasanya, pemeriksaan X-ray baru dapat dilakukan setelah ada rujukan atau rekomendasi dari dokter. Sebab, metode ini sedikit banyak juga cukup berisiko karena Anda akan terpapar sinar radiasi yang kemungkinan memiliki buruk pada tubuh atau kesehatan Anda. Karena itu, pasien seperti anak-anak atau ibu hamil biasanya tidak dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan X-ray semacam ini.

[Update: Dian]

Pos terkait