Hamil tentunya menjadi idaman bagi setiap perempuan yang sudah memiliki pasangan dan menikah. Namun, ada beberapa hal yang dapat membuat seorang perempuan harus mengurungkan niat untuk bisa hamil. Salah satunya jika saluran telur tersumbat yang membuat sel telur tersebut tidak akan pernah bisa bertemu dengan sel sperma.
Jika Anda, para perempuan, mengalami hal ini, maka Anda disarankan untuk segera melakukan tes atau pemeriksaan Histerosalpingografi atau biasa disingkat dengan HSG. Pemeriksaan HSG atau uterosalpingografi adalah pemeriksaan tuba falopi dengan sinar X yang dibantu dengan cairan kontras yang dimasukkan ke rongga rahim dan saluran telur (tuba falopi).

Biaya Tes HSG di Rumah Sakit - www.parents.com
Ada dua komponen utama yang digunakan dalam pemeriksaan HSG, yaitu cairan atau zat kontras dan kamera rontgen. Zat kontras adalah bahan cair yang akan dimasukkan ke dalam rahim dan tuba perempuan dengan tujuan agar bentuk, besar, struktur, serta kelainan pada rahim dan tuba dapat diperlihatkan dalam foto rontgen. Jenis zat kontras yang biasa digunakan untuk pemeriksaan tuba dan rahim adalah Urografin 60 persen, yang telah digunakan bertahun-tahun dalam dunia medis serta telah dibuktikan keamanannya.
Pemeriksaan HSG bertujuan mendiagnosis ada tidaknya sumbatan dan lokasinya pada salah satu atau kedua saluran telur yang dapat menghambat bertemunya sel sperma dan sel telur. Tes ini juga untuk melihat bentuk dan struktur rahim perempuan, dan mendeteksi ketidaknormalan pada rahim, misalnya kelainan bentuk rahim, polip, mioma, atau jaringan parut yang dapat menyebabkan infertilitas atau keguguran berulang.
Pemeriksaan HSG biasanya dilakukan pada hari kesembilan hingga kedua belas setelah hari pertama menstruasi, dikarenakan rentang waktu tersebut belum terjadi pembuahan atau dilepaskannya sel telur dari indung telur, selain juga biasanya haid telah selesai pada hari kesembilan. Namun, untuk melakukan tes HSG, terdapat sejumlah syarat yang harus diperhatikan oleh pasien.
Syarat Tes HSG
- Perempuan tidak boleh melakukan hubungan intim minimal 2 hari sebelum melakukan tes.
- Pemeriksaan HSG tidak boleh dilakukan ketika seorang perempuan sedang menstruasi, karena pembuluh darah sedang dalam keadaan terbuka sehingga dikhawatirkan menyebabkan penyumbatan di pembuluh darah.
- HSG juga sebaiknya tidak dilakukan ketika seorang perempuan mengalami infeksi di saluran reproduksi atau di daerah panggul (pelvis) yang kronis, penyakit seksual menular, serta bila perempuan itu baru menjalani operasi rahim atau operasi saluran telur.
Pemeriksaan HSG bisa dilakukan di rumah sakit, klinik kesehatan, atau rumah sakit khusus ibu dan anak. Biaya melakukan pemeriksaan ini bervariasi, tergantung kebijakan masing-masing rumah sakit yang bersangkutan, rata-rata berkisar ratusan ribu rupiah hingga jutaan rupiah, termasuk obat-obatan. Berikut kami sajikan informasi terbaru kisaran biaya tes HSG.
Biaya Tes HSG
Nama Rumah Sakit/Klinik Kesehatan | Biaya Tes HSG |
Hi-Lab Yogyakarta | Rp800.000 |
RS Yadika Pondok Bambu | Rp884.947 |
RSIA Asih | Rp900.000 |
RS Permata Bekasi | Rp1.040.000 |
RSU Bunda Menteng | Rp1.240.000 – Rp2.000.000 |
Lab. Klinik Pramita | Rp1.340.000 |
Lab. Klinik Prodia | Rp1.500.000 |
RS Awal Bros Makassar | Rp1.600.000 |
Klinik Teratai Gading Pluit | Rp1.700.000 |
RSPI Pondok Indah | Rp1.900.000 |
Tarif tes HSG di atas tidak mengalami perubahan dibandingkan tahun lalu. Pemeriksaan HSG dilakukan dengan memasukkan kateter atau cairan ke dalam rongga rahim dan sel telur, maka perempuan yang melakukan tes HSG ini mungkin merasa tidak nyaman. Nyeri perut juga bisa terjadi usai pemeriksaan, namun tidak dalam waktu yang lama. Untuk kasus tertentu, akan terjadi bercak darah pada vagina selama beberapa hari, juga kemungkinan alergi terhadap bahan cairan yang dimasukkan.
[Update: Ditta]