Jika Anda menemukan benjolan di salah satu bagian tubuh Anda yang sebelumnya tidak ada, maka apa yang Anda lakukan? Mungkin kebanyakan dari Anda akan menunggu kalau-kalau benjolan tersebut hilang sendiri. Namun, jika benjolan ini tidak kunjung hilang dalam jangka waktu tertentu, Anda sebaiknya segera pergi ke dokter untuk memeriksakan diri melalui tes FNAB. Bisa digunakan untuk mendeteksi kanker dan tumor, biaya tes FNAB ditaksir biaya ratusan ribu rupiah.
Dokter biasanya akan memeriksa dan memberikan obat kepada Anda terkait benjolan tersebut. Namun, jika benjolan tersebut tidak kunjung hilang meski Anda sudah mengonsumsi obat-obatan, dokter mungkin akan menganjurkan Anda untuk melakukan biopsi aspirasi jarum halus atau populer disebut dengan tes FNAB.
Biopsi aspirasi jarum halus atau Fine Needle Aspiration Biopsy (FNAB) merupakan suatu tindakan memeriksa suatu bagian tubuh dengan cara menyuntikkan sebuah jarum yang halus (lebih kecil dari jarum suntik biasa) ke bagian yang benjol, lalu melakukan aspirasi (penyedotan) untuk mengambil isi benjolan itu. Jarum halus yang biasanya digunakan berukuran 22 atau 25 G.
Tindakan biopsi aspirasi umumnya ditujukan pada tumor yang letaknya superfisial dan papable, misalnya tumor kelenjar getah bening, tiroid, kelenjar liur, payudara, dan lain-lain. Sementara, untuk tumor pada organ dalam, misalnya tumor pada paru, ginjal, hati, limpa, dan lain-lain, dilakukan dengan bantuan CT Guided.
Dengan metode FNAB, diharapkan hasil pemeriksaan patologis seorang pasien dapat segera ditegakkan sehingga pengobatan ataupun tindakan operatif tidak membutuhkan waktu tunggu yang terlalu lama. Tindakan FNAB ini dapat dilakukan oleh seorang dokter terlatih dan dapat dilakukan di ruang praktik sehingga ini sangat bermanfaat bagi pasien rawat jalan.
Kondisi dari sampel FNAB memiliki makna yang sangat penting untuk menentukan apakah hasil tersebut mengandung sel kanker atau tidak. Apabila sampel yang dihasilkan dari benjolan tersebut tampak bersih, sedikit berwarna, kehijauan atau kecokelatan, putih, kuning, atau pada kasus yang sangat jarang mengandung darah, kemungkinan besar ini berasal dari tumor yang jinak atau bukan kanker. Sementara, sampel yang mengandung darah mengindikasikan sampel tersebut mengandung sel kanker dan akan dianalisis lebih lanjut.
Saat ini, sudah banyak rumah sakit di Indonesia yang melayani tes FNAB ini. Biaya yang dibutuhkan untuk melakukan tes FNAB bervariasi, tergantung kebijakan masing-masing rumah sakit. Jika diambil rata-rata, biaya yang diperlukan pasien untuk tes FNAB tergolong murah. Berikut informasi terbaru kisaran biaya tes FNAB di beberapa rumah sakit lokal.
Biaya Tes FNAB
Nama Rumah Sakit/Klinik | Biaya Tes FNAB |
RSUP H. Adam Malik | FNAB Biasa : Rp300.000 |
FNAB Lebih dari 1 : Rp375.000 | |
RSU Haji Surabaya | Rp350.000 |
RSUD Kota Banjar, Jawa Barat | Tes FNAB : Rp450.000 |
Tes FNAB Tindakan Khusus : Rp750.000 | |
RS Dharmais | Rp900.000 |
RS Al Islam Bandung | Rp1.076.000 |
RS Mitra Sejati Medan | Rp1.100.000 |
Informasi tarif tes FNAB di atas kami rangkum dari berbagai sumber, termasuk keterangan resmi pihak rumah sakit yang bersangkutan. Apabila dibandingkan ketentuan sebelumnya, besaran biaya tes FNAB saat ini terpantau belum mengalami perubahan. Namun, untuk informasi lebih detail, Anda dapat mendatangi langsung rumah sakit atau klinik kesehatan terdekat.