Update Biaya Tambal Gigi Geraham di Puskesmas dan Rumah Sakit

Tambal adalah salah satu perawatan yang sering dilakukan apabila pasien mengalami gigi berlubang. Umumnya, gigi yang bermasalah ini adalah gigi geraham. Untuk menambal gigi, Anda bisa melakukannya di berbagai pusat kesehatan, seperti , puskesmas, maupun klinik gigi. Biaya tambal gigi sendiri bervariasi, tergantung kebijakan masing-masing pusat kesehatan, jenis tambalan, dan berapa banyak gigi yang harus ditambal.

Ilustrasi: Biaya Tambal Gigi (credit: vitahealthclinic)
Ilustrasi: Biaya Tambal Gigi (: vitahealthclinic)

Penambalan gigi adalah salah satu prosedur pengobatan (kuratif) gigi yang paling sering dilakukan oleh seorang dokter gigi, selain pencabutan gigi dan perawatan saluran akar. Jaringan gigi merupakan jaringan yang tidak dapat memperbaiki dirinya sendiri (irreversible). Karena itu, jika gigi mengalami penyakit karies yang membuat gigi menjadi berlubang, gigi tersebut perlu direstorasi.

Bacaan Lainnya

Gigi yang terserang karies akan tampak cokelat kehitaman yang merupakan jaringan gigi yang melunak akibat penyakit karies tersebut. Sebelum dilakukan penambalan gigi, maka bagian gigi yang terserang karies perlu dibersihkan. Umumnya, dokter gigi menggunakan alat bor untuk membersihkan bagian yang kotor tersebut.

Pengambilan bagian gigi yang sakit memang sedikit banyak menimbulkan rasa ngilu. Hal tersebut bukan dikarenakan ‘bor gigi yang jahat’, melainkan penyakit karies tersebutlah yang membuat lapisan gigi menipis sehingga gigi rentan terhadap perubahan suhu akibat gigi yang diakibatkan oleh karies tadi telah mendekati saraf gigi yang ada di bagian dalam gigi. Lubang gigi yang kecil jarang mengakibatkan rasa sensitif pada gigi, sedangkan lubang gigi yang besar dan dalam dapat meningkatkan rasa ngilu pada gigi.[1]

Prosedur tambal gigi sendiri harus dilakukan jika satu dari gigi Anda patah, bolong, ataupun rusak. Pasalnya, gigi yang memiliki masalah demikian biasanya akan menimbulkan rasa sakit dan tidak nyaman jika dibiarkan terlalu lama. Material yang digunakan untuk mengisi gigi yang berongga ini bisa berupa resin komposit, emas, atau perak.

Jenis Tambalan Gigi

Secara umum, ada empat jenis tambal gigi yang banyak dilakukan dokter gigi maupun klinik kesehatan. Jenis yang pertama adalah amalgam, yang merupakan campuran perak, timah, seng, tembaga, dan merkuri. Hampir 50 persen bahan yang digunakan adalah merkuri, dan biasanya tambalan ini digunakan untuk memperbaiki gigi geraham bagian belakang.

Sayangnya, meski penggunaan jenis tambalan ini diklaim mampu bertahan hingga jangka waktu 10 tahun, tetapi banyak dokter yang tidak merekomendasikan perawatan ini. Pasalnya, amalgam merupakan salah satu logam yang mengandung zat merkuri, yang bisa berbahaya bagi . Jika tertelan, zat ini dapat melukai organ pencernaan Anda.

Jenis lainnya adalah komposit resin, yang terbuat dari campuran partikel plastik dan kaca halus. Proses penambalan gigi jenis ini akan menggunakan sinar biru terang yang berguna mengeraskan partikel kaca pada gigi. Proses ini tergolong membutuhkan waktu yang sedikit lama karena dokter akan mengirim hasil cetakan kerangka gigi ke laboratorium terlebih dahulu untuk membuat isi cetakan gigi yang berlubang atau rusak.

Jenis yang ketiga adalah menggunakan bahan emas. Tambal gigi jenis ini terbuat dari paduan emas yang dicampur dengan logam. Beberapa orang lebih menyukai warna emas ini dibanding warna perak bahan amalgam, salah satunya karena bahan emas juga tidak menimbulkan korosi pada gigi. Kelebihan lainnya, tambal emas bisa menahan kekuatan mengunyah makanan dengan tekstur yang keras dan tebal.

Sementara itu, jenis yang terakhir, dan yang umum digunakan, adalah porselen dan logam. Biasanya, kedua bahan tersebut bisa digunakan untuk memperbaiki semua bagian gigi, untuk veneer gigi, implan, bahkan membuat kawat gigi. Meski demikian, harga pemasangan tambal logam jauh lebih murah daripada bahan porselen, dan bisa bertahan lebih dari 7 tahun.

Tambal Gigi Geraham di Puskesmas - (www.auroradentist.com)
Tambal Gigi Geraham di Puskesmas – (www.auroradentist.com)

Biaya Tambal Gigi Geraham

Nama PuskesmasBiaya Tambal Gigi
Puskesmas Buduran SidoarjoTumpatan Sementara : Rp20.000
Tumpatan GIC : Rp40.000
Tumpatan Tetap Komposit : Rp70.000
Puskesmas Dinoyo MalangTambalan Tetap Amalgam : Rp50.000
Tambalan Tetap Komposit : Rp70.000
Puskesmas Bareng MalangTumpatan Sementara : Rp15.000
Tambalan Tetap (Composite/Lonomer) : Rp70.000
Cabut Gigi Susu Tanpa Suntik : Rp15.000
Cabut Gigi Susu Suntik : Rp20.000
Cabut Gigi Tetap : Rp30.000
Cabut Gigi Komplikasi : Rp100.000
Pembersihan Karang Gigi : Rp50.000
Puskesmas BantulTumpatan Amalgam : Rp46.000
Tumpatan GIC 1 Permukaan : Rp49.500
Tumpatan GIC 2 Permukaan : Rp64.500
Tumpatan GIC > 2 Permukaan : Rp70.000
Tumpatan Komposit Kecil : Rp52.000
Tumpatan Komposit Sedang : Rp73.500
Tumpatan Komposit Besar : Rp86.500
Puskesmas Mbrebet PurbalinggaTambalan Sementara : Rp15.000
Tambalan Tetap : Rp35.000
Puskesmas BloraTumpatan Sementara : Rp40.000
Tumpatan Permanen : Rp60.000
Tumpatan Amalgam : Rp80.000
Puskesmas Jebed Kabupaten MalangTambalan Sementara : Rp10.000
Tambalan Glass Lonomeer : Rp20.000
Tambahan Sinar/Komposit : Rp50.000
FNM Dental CareTambal Sementara : Rp250.000
Tambal GIC Anak : Rp250.000 – Rp350.000
Tambal GIC Dewasa : Rp350.000 – Rp650.000
Tambal Komposit : Rp400.000 – Rp500.000
Tambal Komposit Kompleks : Rp500.000 – Rp850.000
RS Sumber Kasih CirebonRp100.000
RS EMC SentulRp150.000
RS EMC TangerangRp182.000
RS Humana PrimaRp242.000
Siloam Hospitals BogorRp250.000
RS Brawijaya SaharjoRp300.000
MRCCC Siloam Hospitals SemanggiRp321.000
RS Hermina PekanbaruRp391.000

Informasi biaya tambal gigi geraham di atas kami rangkum dari berbagai sumber, termasuk situs resmi masing-masing institusi kesehatan yang bersangkutan. Perlu dicatat bahwa tarif tambal gigi tersebut tidak mengikat dan dapat berubah sewaktu-waktu. Sebagai perbandingan, tahun lalu biaya tambal gigi geraham di puskesmas mulai Rp15 ribuan saja, sedangkan biaya di rumah sakit mulai Rp62 ribuan.

(Panca)

[1] Gracia, M. . Hypnosis in Dentistry. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, hlm 59.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *