Setiap wanita memiliki perjalanan persalinan yang berbeda-beda. Ada yang cukup beruntung karena bisa melakukan persalinan secara normal tanpa kendala, ada yang harus melalui proses operasi caesar, dan ada juga yang perlu menjalani induksi melahirkan terlebih dahulu. Dibandingkan proses persalinan normal, kabarnya induksi persalinan lebih โmenyakitkanโ karena ditujukan untuk kehamilan yang telah atau bahkan lebih dari temponya. Biaya induksi melahirkan ini beragam, tergantung di rumah sakit mana Anda melakukan proses persalinan.
Apa Itu Induksi Persalinan?
Induksi persalinan adalah salah satu langkah medis untuk menginisiasi persalinan. Menginisiasi persalinan adalah memunculkan terjadinya proses persalinan. Menginduksi atau secara awam lebih dikenal dengan memacu proses persalinan, didasarkan atas banyak indikasi dan pertimbangan medis.
Ada beberapa kasus kehamilan yang perlu untuk segera diakhiri masa kehamilannya. Induksi persalinan perlu dilakukan dengan harapan segera terjadi persalinan. Namun, akhir-akhir ini mulai berkembang induksi persalinan yang didasari faktor kepentingan non-medis atau sosial. Misalnya, pertimbangan waktu cuti persalinan atau bahkan permintaan tanggal tertentu kelahiran bayi.
Alasan Medis Induksi Persalinan
Beberapa kasus komplikasi kehamilan memerlukan induksi persalinan, seperti hipertensi dalam kehamilan, preeklamsia, ibu hamil berpenyakit jantung, atau yang sering terjadi kehamilan lewat waktu (posterm). Induksi juga diperlukan pada kasus gawat janin, yaitu janin dalam kondisi gawat yang harus segera dilahirkan dengan pertimbangan kondisinya bayi akan lebih baik jika lahir daripada tetap di dalam kandungan. Seperti pada kasus bayi dengan plasenta yang sudah tidak baik dan tidak lagi cukup memberikan nutrisi dan oksigen. Pada kehamilan ketuban pecah dini sementara kencang-kencang persalinan belum ada, yang berpotensi menyebabkan infeksi pada janin, juga memerlukan tindakan induksi.
Alasan Nonmedis Induksi Persalinan
Alasan induksi persalinan yang didasari faktor sosial memang masih kontroversi. Permintaan tanggal kelahiran tertentu dari pasien adalah alasan nonmedis yang paling banyak terjadi. Alasan seperti ini di dalam dunia medis disebut alasan atas permintaan sendiri (APS). Sebaiknya sebelum Anda mengambil keputusan melakukan induksi persalinan atas permintaan sendiri, diskusikan dulu dengan dokter Anda mengenai keuntungan dan kerugiannya.[1]
Jika induksi disarankan bagi Anda, pastikan untuk mengajukan beberapa pertanyaan kunci tentang prosedurnya sehingga Anda mengetahui jika induksi menjadi keharusan bagi Anda, baik karena alasan medis maupun elektif. Pertimbangkan semua faktor sehingga Anda dapat membuat keputusan yang tepat.
Saat mendapat tawaran induksi demi kenyamanan dan telah memiliki informasi lengkap tentang risiko dan manfaat prosedur ini, beberapa wanita memilih untuk menunda atau menunggu sampai dimulainya persalinan spontan. Lainnya menjadwalkan induksi sesudah memutuskan bahwa alasan melakukan induksi lebih berguna daripada kekurangan yang mungkin terjadi.[2]
Saat ini, memang tidak sulit melakukan induksi persalinan. Pasalnya, sudah banyak rumah sakit di dalam negeri yang menyediakan layanan tersebut. Biayanya tentu saja bervariasi, tergantung kebijakan masing-masing institusi kesehatan. Sebagai referensi, berikut informasi terbaru kisaran biaya induksi melahirkan di rumah sakit untuk saat ini.
Biaya Induksi Persalinan
Nama Rumah Sakit/Klinik Kesehatan | Kisaran Biaya |
RS Siloam Putera Bahagia Cirebon | Mulai Rp315.000 |
RSIA Milano Riau | Mulai Rp600.000 |
RS Islam Bontang | Mulai Rp1.484.600 |
Klinik Annasr I Tangerang | Mulai Rp2.000.000 |
Klinik Annasr III Tangerang | Mulai Rp2.000.000 |
RSIA Annisa Pekanbaru | Mulai Rp3.600.000 |
RSU Wonolangan, Probolinggo | Mulai Rp4.000.000 |
RS PKU Muhammadiyah Mamajang, Makassar | Mulai Rp5.900.000 |
RSAB Harapan Kita | Kelas III : Rp8.000.000 |
Kelas II : Rp11.000.000 | |
Kelas I : Rp13.000.000 | |
VIP B : Rp17.000.000 | |
VIP A : Rp20.500.000 | |
RS Juwita Bekasi Timur | Mulai Rp8.709.114 |
Informasi biaya induksi persalinan di atas kami rangkum dari berbagai sumber, termasuk website rumah sakit yang bersangkutan. Sekali lagi, biaya induksi persalinan memang sangat variatif, tergantung kebijakan masing-masing rumah sakit. Sebagai perbandingan, pada tahun sebelumnya, biaya induksi melahirkan ini berkisar Rp225 ribu sampai Rp8 jutaan.
Apabila Anda membutuhkan keringanan biaya, Anda dapat memanfaatkan status kepesertaan BPJS Kesehatan. Dalam peraturan BPJS Kesehatan Nomor 2 tahun 2018, bayi baru lahir dengan kondisi sehat pasca operasi caesar maupun pervaginam dengan atau tanpa penyulit, dibayar dalam 1 paket persalinan. Dengan demikian, pihak BPJS Kesehatan menanggung biaya persalinan normal atau dengan operasi caesar, termasuk menanggung pelayanan perawatan ibu dan bayi pasca persalinan.
Meski demikian, terdapat pengecualian, yakni bila bayi lahir dengan membutuhkan perawatan atau sumber daya khusus (bayi lahir cacat), maka fasilitas kesehatan dapat menagihkan klaim di luar paket persalinan. Supaya biaya persalinan Anda ditanggung oleh BPJS, maka proses persalinan dilakukan di fasilitas kesehatan (faskes) tingkat 1 yang tercantum di kartu BPJS. Untuk operasi sesar dan perawatan darurat, harus memperoleh surat rujukan terlebih dahulu agar ditanggung biayanya oleh BPJS.
(Panca)
[1] Rahmatullah, I., dkk. 2019. Menjalani Kehamilan & Persalinan yang Sehat (Ed. Murbawono S). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
[2] Simkin, P., dkk. 2007. Panduan Lengkap Kehamilan, Melahirkan, & Bayi. Jakarta: Arcan.