Anda pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah buta warna. Buta warna merupakan suatu kelainan yang disebabkan ketidakmampuan sel-sel kerucut mata untuk menangkap suatu spektrum warna tertentu yang disebabkan faktor genetis. Kelainan genetika yang dapat diturunkan dari orang tua kepada anaknya, buta warna sering juga disebut sex linked karena kelainan ini dibawa oleh kromosom X. Pemeriksaan buta warna dapat dilakukan dengan sejumlah tes yang membutuhkan biaya berkisar puluhan ribu rupiah dan bisa Anda lakukan di puskesmas atau rumah sakit terdekat.
Jenis Buta Mata
- Trikomasi, adalah perubahan sensitivitas warna dari satu jenis atau lebih sel kerucut. Jenis buta warna ini paling sering dialami dibandingkan jenis buta warna lainnya. Ada tiga macam trikomasi, yaitu protanomali (kelemahan warna merah), deuteromali (kelemahan warna hijau), dan tritanomali (kelemahan warna biru).
- Dikromasi, merupakan tidak adanya satu dari tiga jenis sel kerucut. Buta warna ini terdiri dari protanopia (tidak adanya sel kerucut warna merah sehingga kecerahan warna merah dan perpaduannya berkurang), deuteranopia (tidak adanya sel kerucut yang peka terhadap warna hijau), dan tritanopia (tidak adanya sel kerucut yang peka untuk warna biru).
- Monokromasi, ditandai dengan hilangnya atau berkurangnya semua penglihatan warna, sehingga yang terlihat hanya putih dan hitam pada jenis tipikal dan sedikit warna pada jenis atipikal. Jenis buta warna ini prevalensinya sangat jarang.
Untuk mengetahui apakah seseorang mengalami buta warna atau tidak, bisa dilakukan dengan tes Ishihara, menggunakan lingkaran-lingkaran berwarna yang dibuat dengan tulisan tertentu, yang hanya dapat dilihat atau tidak dapat dilihat oleh penderita buta warna. Tes ini pertama kali dipublikasikan pada tahun 1917 di Jepang dan terus digunakan di seluruh dunia hingga sekarang.
Tes buta warna Ishihara sendiri terdiri dari plat atau lembaran yang di dalamnya terdapat titik-titik dengan berbagai warna dan ukuran. Titik-titik tersebut membentuk lingkaran, dan warna titik itu dibuat sedemikian rupa sehingga orang buta warna tidak akan melihat perbedaan warna seperti yang dilihat orang normal.
Prosedur Tes Buta Warna
- Tes Warna Cambridge. Tes ini dilakukan dengan menggunakan layar komputer. Mereka akan diminta untuk mengidentifikasi huruf โCโ yang warnanya berbeda dengan warna di sekitarnya.
- Tes Ishihara. Tes ini merupakan tes yang paling umum dilakukan untuk mendeteksi buta warna merah-hijau. Tes buta warna ini dilakukan dengan menggunakan lingkaran yang terdiri dari banyak titik dengan warna dan ukuran yang berbeda. Beberapa titik akan membentuk angka yang harus ditebak.
- Tes Penyusunan. Tes ini dilakukan dengan menyusun objek berdasarkan gradasi warna. Contohnya, peserta akan diminta untuk menyusun balok-balok dari gradasi warna biru tua-biru-biru muda.
- Tes Farnsworth-Munsell. Tes ini dilakukan dengan menggunakan banyak lingkaran dengan berbagai gradasi dari warna yang sama, mirip tes penyusunan. Tes ini dilakukan untuk memeriksa apakah peserta dapat membedakan perubahan warna yang tipis.
- Anomaloscope. Tes ini dilakukan dengan alat mirip mikroskop. Melalui lensa alat tersebut, peserta akan diminta untuk melihat lingkaran yang dibagi menjadi dua warna. Setengah berwarna kuning terang, dan setengah warna merah dan hijau. Peserta akan diminta menekan tombol pada alat sampai seluruh warna dalam lingkaran berubah menjadi sama. Tes yang satu ini akan dilakukan untuk mengetahui buta warna merah-hijau.
Jika Anda pernah mengurus pembuatan SIM, Anda pasti juga pernah melakukan tes buta warna. Beberapa institusi juga memberlakukan tes ini sebelum merekrut pegawai atau karyawan baru. Terkadang, syarat tidak atau bebas buta warna juga diberlakukan perguruan tinggi bagi para calon mahasiswa baru. Selain di institusi tertentu, tes buta warna ini bisa dilakukan di rumah sakit atau puskesmas terdekat dari tempat tinggal Anda. Biaya tes buta warna tentu saja bervariasi, tergantung kebijakan masing-masing lembaga.
Biaya Tes Buta Warna
Nama Lembaga | Biaya Tes Buta Warna |
Puskesmas Kretek Bantul | Rp7.500 |
Puskesmas Ngegong Madiun | Rp15.000 |
Puskesmas Gamping 1 Sleman | Rp20.000 |
Puskesmas Sukodono Sidoarjo | Rp20.000 |
Klinik UNPAD | Rp30.000 |
RS Rafflesia Bengkulu | Rp30.000 |
Klinik Mitra Sehat Tangerang | Rp63.600 |
Biomedilab Cikupa Tangerang | Rp75.000 |
RS Edelweiss Bandung | Rp100.000 |
RSU Zahirah Jakarta | Rp111.000 |
Laboratorium Klinik CITO Bogor | Rp120.000 |
RS UMMI Bogor | Rp125.000 |
RSUD dr. Mohammad Soewandhie | Rp150.000 |
Klinik Mata KMU gresik | Umum : Rp150.000 |
VIP : Rp300.000 | |
Vio Optical Clinic Harapan Indah Bekasi | Rp180.000 |
RS Mitra Keluarga Bintaro | Rp237.000 |
Informasi tarif tes buta warna di atas kami rangkum dari berbagai sumber, termasuk keterangan resmi masing-masing penyedia layanan. Perlu Anda catat bahwa biaya tersebut tidak mengikat dan bisa berubah sewaktu-waktu. Pada tahun lalu, harga tes buta warna di rumah sakit berkisar Rp20 ribu sampai Rp213 ribuan, tergantung kebijakan masing-masing lembaga.
(Panca)