Aplikasi dan Harga Sensor Ultrasonik (Semua Tipe)

Apakah Anda pernah melihat seorang dokter kandungan sedang memeriksa janin seorang perempuan memakai alat USG? Nah, alat tersebut menggunakan sensor ultrasonik, demikian pula piranti medis untuk mendeteksi penyakit dalam tubuh manusia seperti tumor, liver, hingga batu ginjal. Untuk mendapatkan sensor ini, ternyata harganya di pasaran cukup terjangkau.

USG kehamilan (sumber: halodoc.com)
USG kehamilan (sumber: halodoc.com)

Dilansir dari berbagai sumber, sensor ultrasonik dikatakan sebagai sebuah sensor yang berfungsi untuk mengubah besaran fisis (bunyi) menjadi besaran listrik dan sebaliknya. Cara kerja sensor ini didasarkan pada prinsip pantulan suatu gelombang suara sehingga dapat dipakai untuk menafsirkan eksistensi (jarak) suatu benda dengan frekuensi tertentu. Disebut sebagai sensor ultrasonik karena sensor ini memang menggunakan gelombang ultrasonik (bunyi ultrasonik).

Bacaan Lainnya

Jika Anda belum paham, gelombang ultrasonik adalah gelombang mekanik sehingga membutuhkan medium perantara untuk merambat.[1] Gelombang ini tidak dapat merambat pada ruang hampa sehingga proses transmisi pada ruang hampa tidak pernah terjadi. Medium perantara gelombang ultrasonik bisa berupa padatan, cairan, , atau semi padat-cair. Gelombang ultrasonik punya frekuensi di atas pendengaran manusia (lebih dari 20 kHz).[2]

Dikutip dari Elang Sakti, pada sensor ultrasonik, gelombang ultrasonik dibangkitkan melalui sebuah alat yang disebut dengan piezoelektrik dengan frekuensi tertentu. Piezoelektrik ini akan menghasilkan gelombang ultrasonik (umumnya berfrekuensi 40 kHz) ketika sebuah osilator diterapkan pada benda tersebut. Secara umum, alat ini akan menembakkan gelombang ultrasonik menuju suatu area atau suatu target. Setelah gelombang menyentuh permukaan target, target akan memantulkan kembali gelombang tersebut. Gelombang pantulan dari target akan ditangkap oleh sensor, kemudian sensor menghitung selisih antara waktu pengiriman gelombang dan waktu gelombang pantul diterima.

Prinsip Kerja Sensor Ultrasonik

  • Sinyal dipancarkan oleh pemancar ultrasonik dengan frekuensi tertentu dan dengan durasi waktu tertentu. Sinyal tersebut berfrekuensi di atas 20 kHz. Untuk mengukur jarak benda (sensor jarak), frekuensi yang umum digunakan adalah 40 kHz.
  • Sinyal yang dipancarkan akan merambat sebagai gelombang bunyi dengan kecepatan sekitar 340 meter per detik. Ketika menumbuk suatu benda, maka sinyal tersebut akan dipantulkan oleh benda tersebut.
  • Setelah gelombang pantulan sampai di alat penerima, maka sinyal tersebut akan diproses untuk menghitung jarak benda tersebut. Jarak benda dihitung dengan rumus S = 340.t/2, dengan S adalah jarak antara sensor ultrasonik dengan benda (bidang pantul) dan t adalah selisih antara waktu pemancaran gelombang oleh transmitter dan waktu ketika gelombang pantul diterima receiver.

Aplikasi Sensor Ultrasonik

Sensor ultrasonik (sumber: jualarduinojogja.com)
Sensor ultrasonik (sumber: jualarduinojogja.com)

Sensor ini sudah jamak dipakai dalam berbagai bidang. Untuk bidang kesehatan misalnya, alat-alat medis untuk mendeteksi adanya gangguan dalam organ manusia, termasuk tumor, liver, otak, dan batu ginjal, menggunakan gelombang ultrasonik. Demikian pula ketika dokter kandungan memeriksa kondisi janin di dalam perut calon ibu memakai USG.

Sementara, di bidang industri, sensor ultrasonik sering dimanfaatkan untuk mendeteksi keretakan pada logam, meratakan campuran besi dan timah, meratakan campuran susu agar homogen, mensterilkan makanan yang diawetkan dalam kaleng, atau membersihkan benda yang sangat halus. Jika dipakai pada microcontroller, sensor ultrasonik dikatakan dapat membantu mengukur tinggi badan seseorang dengan lebih stabil dan akurat.[3]

Ada beberapa tipe sensor ultrasonik yang telah dijual di pasaran, dan salah satu yang lumayan populer adalah HC-SR04. Model ini kerap dipilih karena diklaim punya kinerja yang stabil, pengukuran jarak yang akurat dengan ketelitian 0,3 cm, pengukuran maksimal dapat mencapai 4 meter, ukuran yang ringkas, serta dapat beroperasi pada tegangan TTL. Selain itu, ada pula HY-SRF05, yang diklaim pengembangan model SR04, dirancang meningkatkan akurasi, menaikkan jarak jangkauan, serta mengurangi biaya lebih jauh.

Harga Sensor Ultrasonik

Untuk model HR-SR04, ternyata harga piranti ini sangat terjangkau. Anda bisa mendapatkannya dengan banderol mulai Rp10 ribuan per unit, walau ada juga yang menjualnya dengan harga Rp33 ribuan. Sementara, untuk tipe HY-SRF05, saat ini ditawarkan dengan harga Rp35 ribu hingga Rp48 ribuan per unit. Ada pula model AJ-SR04M Waterproof dengan harga Rp140 ribuan, JSN-SR04T Waterproof dengan banderol Rp145 ribuan, hingga Ping Parallax dengan harga Rp360 ribuan.

[1] Juansah,Jajang, I Wayan Budiastra, Suroso. 2006. Pengembangan Sistem Pengukuran Gelombang Ultrasonik untuk Penelitian Kualitas Buah Manggis (Garcinia mangostana L.). Jurnal Keteknikan Pertanian, Vol, 20(2): 167-178.

[2] Sholihah, Mar’atus. . Aplikasi Gelombang Ultrasonik untuk Meningkatkan Rendemen Ekstraksi dan Efektivitas Antioksi dan Kulit Manggis. Jurnal Keteknikan Pertanian, Vol. 5(2): 161-168

[3] Supriyono, Ignatius Agus, dkk. 2016. Pengukur Tinggi Badan Menggunakan Sensor Ultrasonik Berbasis Mikrokontroler Atmega328 dengan Output Suara. Creative Communication and Innovative Technology Journal, Vol. 9(2): 148-156.

Pos terkait