Update Harga Retainer Gigi (Fixed & Removable)

Anda pasti sudah tidak asing lagi dengan kawat gigi atau behel gigi. Lalu, bagaimana dengan retainer gigi? Ini adalah alat yang dianjurkan untuk dipasang oleh mereka yang baru saja melepas behel atau kawat gigi. Di pasaran sendiri, sudah banyak klinik gigi maupun situs jual beli online yang menyediakan retainer, dengan harga ratusan ribu rupiah hingga jutaan rupiah.

Setelah selesai perawatan kawat gigi, posisi gigi yang benar harus dipertahankan menggunakan suatu alat yang namanya retainer. Alat ini akan terus mempertahankan posisi gigi-gigi sampai jaringan pendukung di sekitarnya bisa beradaptasi dengan perubahan yang ada, sekaligus menyangga gigi dengan stabil. Retainer bisa berupa alat cekat atau lepasan yang lama pemakaiannya tergantung dari berat ringannya kasus maloklusi.^[1]

Dilansir dari berbagai sumber, retainer adalah sebuah alat ortodonti yang dapat dilepas dan dipasang sendiri oleh pasien. Retainer dapat berupa kawat yang terdapat lapisan akrilik untuk menyambungkan kawat-kawat tersebut. Retainer juga dapat berupa lapisan plastik transparan yang bentuknya sudah sesuai dengan posisi gigi geligi.

Menurut Hellosehat.com, alasan paling umum kenapa Anda perlu memakai retainer gigi adalah untuk menjaga posisi gigi Anda yang baru saja diperbaiki dengan behel agar tetap pada posisi seharusnya. Retainer sangat penting, sebab jika tidak dilakukan, gigi yang sudah dirapikan dengan behel bisa bergeser lagi. Ini bisa membuat penggunaan behel Anda sebelumnya menjadi sia-sia. Kondisi ini disebut kondisi relapse.

Jenis retainer apa yang harus Anda gunakan, sebaiknya diskusikan dahulu ke dokter gigi. Setiap orang memerlukan retainer yang berbeda-beda, dari jenisnya, lama pemakaiannya, dan posisi pemakaian retainer yang bersangkutan. Untuk posisi, ada yang digunakan di depan, ada juga retainer yang digunakan di belakang gigi sehingga tidak terlalu terlihat.

Secara umum, ada dua jenis atau tipe dasar dari retainer, yaitu retainer lepasan atau removable dan retainer permanen atau fixed. Dokter gigi atau ahli ortodonti akan membantu memilih jenis retainer yang tepat sesuai perawatan dan kondisi pasien. Pasien mungkin hanya diberi satu jenis, atau bisa saja membutuhkan kedua jenis retainer untuk menjaga stabilitas giginya dengan maksimal.

Retainer Removable (Lepasan)

Retainer removable terdiri dari retainer Hawley dan retainer clear-plastic. Secara umum, keuntungan retainer lepasan ini adalah mudah dilepas ketika anda ingin makan, berolahraga, atau menyikat gigi. Selain itu, retainer ini juga relatif mudah dan nyaman untuk didapatkan. Meski demikian, kekurangannya adalah dapat hilang atau terbuang saat sedang tidak digunakan, terutama jika tidak disimpan pada tempat khusus.

Jika Anda tidak rajin membersihkan, retainer dapat menjadi tempat bakteri berkembang biak. Kemudian, masalah yang sering terjadi adalah retainer removable perlu kesadaran dan kerajinan pasien untuk keberhasilannya menjaga hasil perawatan ortodonti. Pasien harus menggunakan retainer sesuai instruksi ortodonti. Jika retainer hilang, harus segera dibuatkan yang baru. Jika tidak, gigi akan relapse dan berubah posisi.

Seperti diuraikan di atas, retainer lepasan dapat dibagi menjadi dua, salah satunya retainer Hawley. Ini diklaim sebagai “kakek” dari para retainer, karena sudah diperkenalkan pada tahun 1920-an silam. Retainer Hawley memiliki desain yang melibatkan kabel dan jepitan yang berlabuh dalam tubuh plastik yang relatif tebal. Aspek plastik menutupi atap mulut pasien atau bertumpu di sepanjang sisi lidah gigi bawah mereka. Jepitan menggenggam gigi yang dipilih, sehingga retainer dapat dilekatkan dengan aman. Kabel “busur” penahan berjalan melintasi sisi depan gigi dan mempertahankan kesejajaran mereka.

Kelebihan retainer Hawley adalah kawatnya dapat disesuaikan saat pemasangan sehingga lebih pas. Selain itu, retainer ini juga diklaim tahan lama dan dapat bertahan bertahun-tahun jika digunakan dan dirawat dengan benar. Sementara, kekurangan retainer Hawley adalah dapat memengaruhi bicara, kawat terlihat jelas saat bicara atau tersenyum, dan dapat membuat bibir atau pipi iritasi saat pemakaian awal.

Jenis yang kedua adalah retainer clear-plastic, yang dicetak agar sesuai dengan posisi dan lengkung gigi pasien. Untuk membuat retainer jenis ini, perlu dilakukan pencetakan gigi. Setelah itu, plastik atau poliuretan yang sangat tipis dipanaskan dan di-vakum pada cetakan. Retainer ini diklaim hampir tidak terlihat, tipis sehingga lebih nyaman, dan tidak memengaruhi cara berbicara. Meski begitu, juga tersimpan kekurangan, seperti tidak dapat disesuaikan jika Anda perlu memperbaiki lengkung gigi, tidak dapat diperbaiki jika retak atau pecah, dan dapat berubah warna seiring waktu.

Retainer Permanen

Retainer permanen terdiri dari sebuah kawat tebal atau lebih dari satu kawat yang disatukan, kemudian dilengkungkan dan disesuaikan dengan bentuk gigi yang sudah rapi pasca-perawatan ortodonti. Kawat disemen pada bagian dalam gigi depan pasien agar tidak bergerak. Retainer ini paling sering digunakan pada gigi rahang bawah. Retainer permanen tidak dapat dilepas pasang oleh pasien sendiri, tetapi harus dilakukan oleh ortodontis.

Model ini memiliki beberapa kelebihan, antara lain pasien tidak perlu melepas pasang retainer sendiri, retainer tidak terlihat, tidak memengaruhi cara berbicara, tidak dapat hilang, dan tahan lama. Sementara, kekurangan retainer ini antara lain pasien butuh usaha lebih untuk membersihkan retainer dan kawat logam dapat membuat lidah iritasi.

Harga Retainer Gigi

Informasi harga retainer di atas kami rangkum dari berbagai klinik gigi dan berlaku untuk satu rahang. Perlu Anda catat bahwa biayanya tidak terikat dan bisa berubah sewaktu-waktu. Sebagai perbandingan, tahun lalu harga hawley retainer berkisar Rp750 ribu per rahang, sedangkan tarif fixed retainer kawat rata-rata Rp1,5 juta per rahang. Tentunya, jika ingin lebih aman dan sehat, Anda sebaiknya langsung mendatangi klinik gigi terpercaya untuk membeli dan memasang retainer agar lebih cocok untuk Anda.

(Panca)

^[1] Rahmadhan, Ardyan Gilang. 2010. Serba Serbi Kesehatan Gigi & Mulut. Jakarta: Penerbit Agromedia Pustaka, hlm 166.