Apakah Anda saat ini sudah mengetahui golongan darah Anda? Jika belum, ada banyak cara yang bisa Anda lakukan untuk mengecek golongan darah. Selain pergi ke puskesmas atau rumah sakit, Anda pun bisa mengecek golongan darah secara mandiri melalui reagen. Di pasaran, sudah tersedia banyak merk reagen golongan darah dengan harga yang bisa dibilang terjangkau.
Dilansir dari Wikipedia, golongan darah dapat dikatakan sebagai pengklasifikasian darah dari suatu kelompok berdasarkan ada atau tidaknya adanya zat antigen warisan pada permukaan membran sel darah merah. Hal ini disebabkan adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah tersebut.
Golongan darah tiap individu memang tidak sama. Perbedaan golongan darah sendiri dikelompokkan dalam tipe A, B, AB, atau O. Status rhesus (Rh) darah pun dibagi menjadi negatif dan positif. Perbedaan-perbedaan tersebut perlu diperhatikan dalam penggunaan darah di dunia medis. Baik bagi Anda untuk mengetahui karakteristik tersebut, mengingat darah memiliki peranan yang sangat penting bagi tubuh.
Menurut Alodokter.com, ada dua teknik yang dipakai untuk mengelompokkan darah, yaitu menggunakan sistem ABO dan rhesus (Rh). Kedua sistem ini bisa sangat membantu jika Anda ingin melakukan transfusi darah. Melalui sistem ABO, golongan darah dapat dibagi menjadi 4 tipe, yaitu A, B, AB, dan O.
Pengelompokan Golongan Darah
- Jika Anda memiliki golongan darah A, maka Anda memiliki antigen A pada sel darah merah dan memproduksi antibodi untuk melawan sel darah merah dengan antigen.
- Jika Anda memiliki golongan darah B, maka Anda memiliki antigen B pada sel darah merah dan memproduksi antibodi A untuk melawan sel darah merah dengan antigen A.
- Jika Anda memiliki golongan darah AB, maka Anda memiliki antigen A dan B pada sel darah merah. Ini juga berarti Anda tidak memiliki antibodi A dan B pada plasma darah.
- Jika Anda memiliki golongan darah O, maka Anda tidak memiliki antigen A atau B pada sel darah merah. Orang bergolongan darah O memproduksi antibodi A dan B di plasma darah.
Pemeriksaan golongan darah ABO umumnya mudah dilakukan dan dapat dilakukan di berbagai tempat pelayanan kesehatan seperti puskesmas, laboratorium klinik, hingga di rumah sakit. Pemeriksaan golongan darah ABO dan Rhesus merupakan pemeriksaan rutin terutama di bank darah dan unit transfusi darah.
Prinsip pemeriksaan golongan darah ini adalah dengan hemaglutinasi antara antigen dan antibodi yang terdapat pada sel darah merah. Adanya reaksi antigen dan antibodi yang sesuai dapat dilihat dengan adanya aglutinasi dari campuran darah dan reagen golongan darah.
Metode reaksi antigen-antibodi pada tes golongan darah secara umum terdiri atas metode pemeriksaan aglutinin direk dan metode pemeriksaan aglutinin indirek. Pemeriksaan sehari-hari di laboratorium dan bank darah umumnya menggunakan metode pemeriksaan aglutinin direk dengan uji ABO forward atau forward grouping. Kit reagen pemeriksaan mengandung sera anti A, sera anti B, sera anti AB, dan sera anti D/Rhesus.
Metode selain pemeriksaan aglutinin direk yaitu pemeriksaan aglutinin indirek lebih jarang dilakukan dan hanya dipakai pada keadaan tertentu. Pada metode ini antibodi tidak dapat melakukan reaksi secara langsung dengan antigen yang ada pada membran sel darah merah namun harus digunakan penambahan berupa enzim atau tes antiglobulin. Teknik enzim ini digunakan untuk mendeteksi antibodi.
Terdapat beberapa enzim yang dapat digunakan untuk pemeriksaan golongan darah, yaitu protease, tripsin, neuramidase, fisin, dan papain. Tes antiglobulin antara lain indirect antiglobuline test (IAT), direct antiglobuline test (DAT), spin tube dan gel.[1]
Dulu, pemilik golongan darah O bisa mendonorkan darahnya kepada siapa saja, tetapi kini tidak lagi dianjurkan. Golongan darah O negatif kemungkinan memiliki antibodi yang bisa menyebabkan reaksi serius selama transfusi darah berlangsung. Sementara, golongan darah O positif hanya boleh diberikan dalam situasi darurat, yaitu jika pasien sedang terancam jiwanya atau persediaan tipe darah yang sesuai tidak mencukupi.
Jenis penggolongan darah lain yang cukup dikenal adalah dengan memanfaatkan faktor Rhesus atau faktor Rh. Nama ini diperoleh dari monyet jenis Rhesus yang diketahui memiliki faktor ini pada tahun 1940 oleh Karl Landsteiner. Seseorang yang tidak memiliki faktor Rh di permukaan sel darah merahnya memiliki golongan darah Rh-. Sementara, mereka yang memiliki faktor Rh pada permukaan sel darah merahnya disebut memiliki golongan darah Rh+.
Kecocokan faktor Rhesus amat penting karena ketidakcocokan golongan. Misalnya donor dengan Rh+ sedangkan resipien Rh-, dapat menyebabkan produksi antibodi terhadap antigen Rh(D) yang mengakibatkan hemolisis. Hal ini terutama terjadi pada perempuan yang pada atau di bawah usia melahirkan karena faktor Rh dapat memengaruhi janin pada saat kehamilan.
Untuk mengetahui golongan darah, diperlukan sampel darah. Tenaga medis akan menggunakan jarum untuk mengambil sampel darah, biasanya dari ujung jari. Setelah darah diambil, bekas tusukan jarum ditutup dengan plester. Selanjutnya, sampel darah dicampur dengan antigen tipe A dan B. Sampel diperiksa untuk melihat apakah sel-sel darah menggumpal. Jika sel darah saling menempel atau menggumpal, ini artinya darah bereaksi dengan salah satu antigen.
Kemudian, bagian cair dan tanpa sel (plasma) dari darah dicampurkan dengan golongan darah A dan B. Golongan darah A memiliki antibodi anti-B. Orang dengan golongan darah B memiliki antibodi anti-A. Golongan darah O mengandung kedua jenis antibodi, sedangkan golongan darah AB tidak memiliki keduanya.
Selain memeriksakan diri ke rumah sakit, puskesmas, atau PMI, Anda pun bisa mengecek atau mengetahui golongan darah Anda secara mandiri menggunakan reagen. Reagen menjadi sejenis alat tes golongan darah yang dapat membantu Anda untuk mengetahui golongan darah Anda dengan cara yang sangat mudah.
Sementara itu, pemeriksaan Widal umumnya menggunakan sederet reagen atau pereaksi yang biasanya disebut reagen Widal atau Salmonella. Reagen ini merupakan bagian prosedur uji serologi untuk mendeteksi bakteri Salmonella enterica yang mengakibatkan penyakit Typhoid.Reagen Widal Test Sumitadalah suspensi bakteri patogen yang sudah diwarnai dan dimatikan, juga terstandardisasi yang tersedia di dalam dropper untuk memudahkan penggunaannya.
Cara Penggunaan Reagen
- Pertama-tama, siapkan alat dan bahan yang akan Anda gunakan untuk tes golongan darah, yang terdiri dari pipet, bahan pengaduk, slide atau keramik, dan tentunya reagen golongan darah.
- Teteskan satu drop (kurang lebih 40 ml) masing-masing reagen golongan darah pada slide yang sudah tersedia.
- Kemudian, teteskan sampel darah Anda di samping masing-masing reagen golongan darah tersebut.
- Aduk dengan menggunakan batang pengaduk atau pipet sehingga dua bahan tersebut tercampur.
- Kemudian, goyang-goyangkan slide selama kurang lebih satu menit dan setelah itu Anda dapat membaca hasil yang terbentuk.
- Jika tidak terjadi aglutinasi pada campuran, maka golongan darah adalah O.
- Jika terjadi aglutinasi pada reagen golongan darah AB, sedangkan reagen golongan B tidak terjadi aglutinasi, maka golongan darah adalah A.
- Jika terjadi aglutinasi pada reagen golongan darah AB dan B, sedangkan tidak terjadi aglutinasi pada golongan darah A, maka golongan darah adalah B.
- Jika terjadi aglutinasi pada semua campuran reagen, maka golongan darah adalah AB.
Harga Reagen Golongan Darah
Merk Reagen Golongan Darah | Harga |
ERYCLONE Anti AB 10 ml | Rp75.000 |
Fortress Anti B 10 ml | Rp85.000 |
Delta Anti D | Rp205.000 |
Fast 10 ml (1 Set) | Rp205.000 |
B-JES | Rp255.000 |
Delta 1 Set | Rp300.000 |
WidalTulip Diagnostic | Rp750.000 |
WidalFortress 1 Set | Rp680.000 |
Harga reagen golongan darah di atas kami rangkum dari berbagai sumber, termasuk toko perlengkapan medis dan situs jual beli online. Jika dibandingkan dengan tahun 2020 lalu, harga reagen golongan darah tahun 2021 dan 2022 ada yang naik dan turun.
Sebagai contoh, Fortress Anti B 10 ml yang awalnya dijual dengan harga Rp156 ribuan, naik menjadi Rp174 ribuan pada 2021, kemudian tahun 2022 turun jadi Rp85 ribu. Sementara itu, Fast 10 ml (1 set) yang semula dibanderol Rp235 ribu, turun menjadi Rp190 ribu tahun lalu, dan sekarang naik jadi Rp205 ribu. Untuk informasi lebih detail, silakan mengunjungi toko peralatan medis atau apotek terdekat di kota Anda.
[Update: Dian]
[1]Yunus, R dkk. 2022. Imunohematologi dan Bank Darah. Padang: PT Global Eksekutif Teknologi, hlm 41.