Info Terbaru Harga Burung Perkutut Bangkok (Gacor, Ring, Anakan, Sepasang)

Anda pasti sudah tidak asing lagi dengan perkutut. Ini adalah jenis burung yang sudah dibudidayakan oleh banyak orang. Varian perkutut sendiri sangat beragam, dan salah satu yang menjadi incaran penggemar burung adalah perkutut Bangkok. Pasalnya, burung ini punya suara yang diklaim unik, meski harga jualnya bisa mencapai jutaan rupiah per ekor.

Ilustrasi: Geopelia Striata (credit: Flickr/Kevin Agar)
Ilustrasi: Geopelia Striata (credit: Flickr/Kevin Agar)

Wikipedia menerangkan, perkutut adalah spesies burung dalam suku Columbidae dari genus Geopelia. Memiliki nama Latin Geopelia striata, ini merupakan jenis burung pemakan biji-bijian saja, akan tetapi tidak tertutup kemungkinan jika burung ini juga memakan serangga-serangga kecil seperti nyamuk dan lalat di habitat aslinya.

Bacaan Lainnya

Perkutut secara umum memiliki tubuh berukuran kecil, sekitar 22 cm, dengan bodi yang ramping dan ekor yang panjang. Burung ini punya kepala yang juga kecil dan bulat serta umumnya berwarna . Paruh perkutut umumnya runcing dan panjang, berwarna biru keabu-abuan, sedangkan bentuk mata bulat dengan iris berwarna keabu-abuan atau kebiru-biruan, dan leher agak panjang ditumbuhi bulu yang halus.[1]

Burung ini termasuk jinak sehingga manusia bisa mendekatinya dengan mudah. Karena itu, tidak mengherankan jika kemudian banyak orang yang menjadikannya sebagai salah satu hewan peliharaan. Meski demikian, jika perkutut merasa terancam, ia akan langsung terbang ke pohon yang tidak jauh dari tempat asalnya.[2]

Pada umumnya, burung perkutut yang dipelihara sebagai klangenan (peliharaan) oleh kebanyakan penggemar akan diberi makan hanya berupa biji-bijian, seperti milet putih, milet merah, jawawut, gabah berukuran kecil, dan sedikit ketan hitam. Terkadang, ada juga pemilik yang memberi tambahan berupa canary seed, biji godem, dan biji sawi, serta pakan ekstra untuk kebutuhan mineral berupa sotong.

Di dalam budaya Jawa, burung perkutut adalah salah satu hewan dengan kasta tertinggi sehingga banyak orang yang tertarik memeliharanya. Orang Jawa kuno percaya jika seseorang tidak bisa dikatakan sebagai pria sejati jika belum memiliki burung perkutut. Ini berhubungan dengan kelengkapan prinsip seorang pria Jawa sejati yang disebut “limo wasto”, yakni wisma (rumah), garwa (istri), curigo (keris atau senjata andalan), turonggo (), dan serat (burung) yang diwakili oleh perkutut.

Tidak hanya sebatas itu, burung perkutut juga dipercaya dapat membawa keberuntungan bagi orang yang memeliharanya. Jenis yang membawa tuah adalah yang membuat sang tuan tenang dan senang. Orang Jawa percaya bahwa perkutut jenis songgo ratu, lurah, perkutut hitam, perkutut putih, dan daringan adalah yang bisa membuat beruntung, entah itu dalam hal kesehatan, kekayaan, bahkan menjadi penangkal listrik.

Burung Perkutut Bangkok - (YouTube: NET. BIRO YOGYAKARTA)
Burung Perkutut Bangkok – (YouTube: NET. BIRO YOGYAKARTA)

Perkutut songgo ratu misalnya, dipercaya sebagai titisan seorang putra raja Bali di zaman Majapahit yang dikejar-kejar musuhnya dan melarikan diri ke Desa Tutul di Blambangan, Banyuwangi dan mati terbunuh. Kemudian, ia berubah menjadi perkutut dan diberi nama perkutut songgo ratu, dengan ciri-ciri ada jambul di kepala mirip mahkota berwarna putih.[3]

Mitos lainnya yang berkenaan dengan perkutut adalah burung ini dikatakan bisa menjadi media pesugihan. Jenis pesugihan ini disebut sebagai “Kutut Manggung” atau “Perkutut Bernyanyi”. Kutut Manggung dikatakan bisa melancarkan rezeki dan karir, membantu mendapatkan jabatan, bahkan memperoleh kekayaan secara gaib. Hanya, untuk menjadikan ia pesugihan, harus mencari perkutut berjambul karena jambul itulah yang diyakini sebagai penghubung dunia manusia dan dunia gaib.

Jenis Burung Perkutut

  • Geopelia Striata, yakni perkutut belang asli yang terdiri dari burung perkutut lokal dan burung perkutut Bangkok yang paling banyak ditemukan di Indonesia. Sub-jenis ini berasal dari Jawa, Lombok, Bali, dan Sumatera.
  • Geopelia Striata Maungeus, yaitu perkutut belang atau biasa disebut dengan nama perkutut Sumba. Sub-jenis burung perkutut ini berasal dari Sumba, Pulau Timor, dan .
  • Geopelia Striata Audacis, yakni perkutut belang yang berasal dari Tanimbar dan Kepulauan Kei.
  • Geopelia Striata Papua, yakni perkutut belang yang berasal dari Papua Nugini dan Papua.
  • Geopelia Striata Placida, adalah perkutut belang yang berasal dari Australia Utara dan Papua.
  • Geopelia Striata Tranquila, yakni perkutut belang yang berasal dari Australia Tengah.
  • Geopelia Striata Clelaudi, yakni perkutut belang yang berasal dari Australia Barat.
  • Perkutut Hawaii, adalah jenis perkutut yang hidup bebas berkeliaran di hutan dan bahkan kota dekat dengan penduduk, seperti burung gereja yang ada di Indonesia.
Burung Perkutut Bangkok - omkicau.com
Burung Perkutut Bangkok – omkicau.com

Ciri Perkutut Bangkok

Selain subjenis di atas, ada pula perkutut Bangkok. Varian ini sangat populer di masyarakat karena punya suara yang cenderung ngebas dan besar. Meski namanya Bangkok, jenis ini ternyata asalnya dari Jawa yang dibawa ke luar negeri, kemudian didatangkan lagi ke Indonesia. Hampir seluruh penghuni kandang ternak burung perkutut di dalam negeri merupakan keturunan dari jenis ini.

Dilansir dari beragam sumber, perkutut Bangkok konon dibawa oleh pekerja Romusha ke Thailand yang diangkut oleh tentara Jepang pada dekade 1940-an silam. Tujuan utama para pekerja itu membawa perkutut ini adalah sebagai hiburan karena suaranya memang merdu. Nah, ketika warga setempat mendengar suara burung ini, mereka tertarik dan lantas mencoba memeliharanya. Akhirnya, perkutut Bangkok menjadi primadona dengan suara yang tinggi plus besar.

Secara fisik, bentuk perkutut Bangkok memang sulit dibedakan dengan perkutut lokal. Ciri utama burung ini adalah terdapat gelang pengenal yang terbuat dari aluminium di kakinya yang berwarna cokelat kemerahan, agak putih, dan merah Fanta. Di permukaan gelang, tercetak kode angka dan huruf yang menunjukkan perkutut lahir dan singkatan nama dari peternaknya. Pemasangan gelang pengenal dilakukan pada perkutut hasil silangan antara induk jantan lokal dan induk betina Bangkok, sehingga sekarang banyak orang mengatakan bahwa perkutut Bangkok adalah perkutut hasil ternakan.[4]

Ada cara mudah untuk menentukan apakah burung perkutut Bangkok itu asli atau silangan. Anda cukup memperhatikan gelang pengenal pada kaki burung perkutut Bangkok. Jika gelang yang dipakainya berbentuk sempurna, tanpa sambungan atau patri, maka perkutut Bangkok itu asli atau silangan. Sebaliknya, jika ada bekas sambungan atau bekas patri, maka keaslian perkutut Bangkok patut diragukan.[5]

Seperti disampaikan di atas, hampir semua hasil ternak perkutut di Indonesia adalah jenis perkutut Bangkok atau silangan. Jadi, mencari burung inipun tidak susah. Anda bisa membelinya di pasar burung terdekat. Bahkan, tidak sedikit penjual yang menawarkan via situs jual beli online. Berikut kami sajikan kisaran harga burung perkutut Bangkok di pasaran.

Burung Perkutut Bangkok (sumber: )birdwalkermonday.blogspot.com
Burung Perkutut Bangkok (sumber: )birdwalkermonday.blogspot.com

Harga Perkutut Bangkok

Jenis Perkutut BangkokHarga
Perkutut Bangkok Silangan LokalRp250.000 per ekor
Perkutut Bangkok Ring Double JantanRp500.000 per ekor
Perkutut Bangkok Suara BesarRp500.000 per ekor
Perkutut Bangkok Silangan Lokal SepasangRp750.000 sepasang
Perkutut Bangkok Ring TGMRp1.250.000 per ekor
Perkutut Bangkok Ring Kythavin Betina DewasaRp2.120.000 per ekor
Perkutut Bangkok Ring Kythavin 90Rp3.100.000 per ekor
Perkutut Bangkok Jantan Ring Kythavin 14Rp4.500.000 per ekor

Harga burung perkutut Bangkok di atas kami rangkum dari sejumlah sumber, termasuk pasar burung dan situs jual beli online. Jika dibandingkan dengan tahun 2020, harga perkutut Bangkok tahun 2021 mengalami penurunan, tetapi naik di tahun 2022. Sebagai contoh, perkutut Bangkok ring TGM yang dibanderol Rp1,5 juta tahun 2020, turun menjadi Rp1 juta tahun 2021, tetapi naik menjadi Rp1,2 jutaan tahun 2022 per ekor. Untuk informasi lebih detail, Anda bisa langsung datang ke pasar burung terdekat di kota Anda.

[Update: Almas]

[1] Sanjaya, Abda Lucky, Agus Purwantoro, Novita Wahyuningsih. 2017. Katurangganing Perkutut. Jurnal Ekspresi Seni, Vol. 19(2): 174-192.

[2] Ibid.

[3] Ibid.

[4] Agromedia. 2005. Petunjuk Pemeliharaan Perkutut. Jakarta: Agromedia Pustaka, hlm. 16.

[5] Ibid.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *