Harga Terbaru Minyak Goreng per Liter di Pasaran (All Merek)

goreng termasuk salah satu komoditas utama di Indonesia selain beras, gula, dan bahan-bahan pokok lainnya. Minyak goreng yang beredar di pasaran biasanya terbagi ke dalam dua jenis, yakni minyak goreng curah atau tanpa merek yang kerap dijual dalam 1/4 liter (250 ml), 1/2 liter (500 ml), hingga 1 liter. Kemudian, ada pula minyak goreng dalam kemasan yang biasanya dikemas dalam kemasan pouch isi 1 liter dan 2 liter serta kemasan jerigen isi 5 liter.

harga, minyak goreng, cooking oil, per liter, sawit, curah, fortune, murah, termurah, 1, 2, 5, jerigen, jeriken, hari ini, saat, sekarang, 500 ml, 1/2, 1/4, 250, kemasan, di, indomaret, supermarket, diskon, promo, alfamart
Ilustrasi: penggunaan minyak goreng (sumber: uk.businessinsider.com)

Harga minyak goreng di pasaran cukup variatif, tergantung ukuran dan mereknya. Pada dasarnya, pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) telah mengatur Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk minyak goreng di Indonesia. Meski begitu, pada praktiknya, harga minyak goreng kemasan per liter di pasaran hingga hari ini tetap belum seragam. Bagaimanapun juga, kita selaku konsumen pun tetap diberikan kebebasan memilih, apakah membeli minyak goreng dengan harga yang mahal atau minyak goreng termurah. Sebagai gambaran, berikut informasi harga minyak goreng per liter di pasaran saat ini.

Bacaan Lainnya

Harga Minyak Goreng di & Alfamart

Merek Minyak GorengHarga
Resto minyak goreng 1 LRp11.000
Delima minyak goreng ekonomis pouch 1 literRp11.000
Alfa Minyak Goreng Pouch 1 LRp11.900
Sania minyak goreng refill 1000 mlRp12.900 – Rp16.200
Bimoli minyak goreng 1 LRp13.500 – Rp15.200
Tropical minyak goreng refill 1 literRp13.500 – Rp15.900
Bimoli Special minyak goreng  pouch 1 literRp14.900
Sunco minyak goreng refill 1 literRp15.000
Filma minyak goreng pouch 1 literRp15.500
Tropical minyak goreng botol 1 literRp15.800
Bimoli Spesial minyak goreng botol 1 literRp19.000

Informasi daftar harga minyak goreng per liter, baik dalam kemasan pouch dan botol di atas, didapatkan dari situs resmi Indomaret dan Alfamart. Namun, perlu diketahui bahwa harga minyak goreng per liter bisa mengalami perubahan sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya. Selain itu, harga minyak goreng per liter yang berlaku di setiap tempat bisa saja berbeda-beda, tergantung dari penawaran pihak penjual.

Pemerintah sendiri pada tahun 2018 kemarin sudah menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk minyak goreng. Adapun harga eceran tertinggi untuk minyak goreng kemasan sederhana berada di angka Rp11.000 per liter, sedangkan HET minyak goreng curah ditetapkan sebesar Rp10.500 per liter.  Meski pemerintah sudah berupaya menjaga harga minyak goreng curah dan minyak goreng kemasan di pasaran dengan penerapan HET, nyatanya banyak pihak yang menilai langkah ini hanya berhasil diterapkan di pasar eceran modern dan kurang begitu efektif diberlakukan di pasar eceran tradisional.

Berdasarkan laporan dari berbagai sumber, pelaku pasar eceran tradisional masih banyak yang menentukan harga minyak goreng curah dan kemasan sederhana sesukanya. Minyak goreng kemasan sederhana biasanya lebih banyak disuplai ke pasar modern agar menjadi benchmark atau tolok ukur bagi pasar tradisional. Dengan demikian, harapannya harga minyak goreng kemasan sederhana di pasar tradisional pun akan mengikuti.

Ilustrasi: memilih minyak goreng di supermarket (sumber: mediamarkspotlight.com)
Ilustrasi: memilih minyak goreng di supermarket (sumber: mediamarkspotlight.com)

Hingga kini, masih banyak pedagang yang menjual minyak goreng kemasan dengan harga yang lebih murah, dan ada juga yang membanderol minyak goreng curah dengan harga yang lebih tinggi dari ketentuan harga eceran tertinggi. Bahkan, kabarnya hampir sekitar 90% pasar tidak mengikuti aturan HET yang berlaku. Di salah satu pasar tradisional di Jakarta misalnya, harga minyak goreng curah masih dipatok antara kisaran Rp12 ribu hingga Rp13 ribu per liter.

Beberapa pihak berpendapat bahwa penerapan aturan HET untuk minyak goreng ini memang sulit lantaran pemerintah pun kesulitan mengontrol pasar tradisional dan belum adanya mekanisme sanksi atau hukuman bagi para pedagang di pasar tradisional yang melanggar aturan HET.

Menurut Direktur Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI), Sahat Sinaga, harga minyak goreng yang tinggi tersebut dikarenakan tidak adanya pengawasan, terutama dari pihak pemerintah. Sahat juga berpendapat bahwa diberlakukannya HET tidak dapat serta-merta menekan harga minyak di pasaran. Pasalnya, harga eceran tertinggi dari pemerintah ini sifatnya hanya sebuah imbauan, bukan bersifat memaksa.

Meski demikian, aturan mengenai Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk minyak goreng sebenarnya sudah berjalan cukup lancar di pasar retail modern. Penerapan HET di retail modern menurut Sahat menjadi semacam instrumen agar para pedagang tidak menjual minyak goreng dengan harga tinggi. Pasalnya, banyak orang yang membeli minyak goreng di retail modern, sehingga pasar tradisional pun mau tidak mau akan mengikuti harga yang berlaku di retail modern.

Karena minyak goreng termasuk kebutuhan pokok rumah tangga, mencari minyak goreng di pasaran pun tidak sulit. Anda bisa menemukan berbagai minyak goreng curah atau minyak goreng kemasan dalam berbagai merek di pasar tradisional, supermarket seperti Giant, Hypermart, dan Superindo, hingga minimarket layaknya Indomaret, Alfamart, dan Alfamidi. Di minimarket maupun supermarket, biasanya kerap mengadakan diskon kebutuhan pokok seperti minyak goreng dengan harga yang relatif lebih terjangkau.

Bahkan, kini juga sudah banyak pedagang yang menjual minyak goreng kemasan di situs-situs e-commerce. Beberapa e-commerce besar kerap mengadakan promo flash sale yang menjual minyak goreng dengan harga relatif murah dari harga normal. Anda bisa memanfaatkan momen-momen langka seperti flash sale untuk mendapatkan minyak goreng dengan harga yang murah.

[Update: Almasshabur]

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *