Info Terbaru Harga Malang Trifle Cake (All Varian)

Kuliner di Malang bukan sekadar bakso, pangsit, atau keripik. Dessert-nya juga membuat ketagihan. Menjamurnya kafe-kafe membuat hidangan penutup sering ditemui dan salah satu yang cukup populer adalah Malang Trifle cake. Semua dessertnya pun dibanderol dengan harga yang relatif murah.

Sejarah Dessert atau Makanan Penutup

Desert Malang Trifle Cake (facebook: @malangtrifle)
Desert Malang Trifle Cake (facebook: @malangtrifle)

Secara umum dessert dibuat dalam jumlah besar, sehingga menghemat ongkos produksi. Dessert juga dibuat beberapa hari sebelumnya sehingga menghemat waktu. Beberapa juga menambahkan bahwa banyak restoran membuat dessert dengan harga yang murah lalu dijual dengan harga jauh lebih tinggi. Padahal tak jarang pengunjung tak habiskan dessert karena kekenyangan.

Bacaan Lainnya

Makanan penutup atau dessert seperti trifle cake ini jadi salah satu menu yang tak tergantikan. Ternyata hidangan penutup ini memiliki sejarah yang panjang di masa lalu. Makanan penutup atau makanan manis telah ada sejak abad ke-17, menurut sejarawan makanan Deborah Krohn dam Yotam Ottolenghi. Dilansir Food and Wine, melalui acara Feast of Versailles, Ottolenghi dan Krohn menyebutkan lima hal tentang makanan penutup yang mungkin belum banyak orang ketahui sebelumnya.

Fakta Dessert atau Makanan Penutup

Makanan yang Dihindari

Pada abad ke-16, makanan penutup sejenis kue dianggap sebagai makanan yang sering dihindari banyak orang. Menurut Krohn, pada abad itu banyak buku resep yang menjadikan pastry sebagai penutup makanan lainnya. Sering digunakan sebagai pengawet. Meski rasanya mungkin enak, tapi kue-kue dan pastry ini bukan sesuatu yang orang ingin makan.

Tidak Populer

Berbeda dengan jaman sekarang, dulu makanan penutup tidaklah populer dan diminati orang-orang hingga abad ke-17. Menurut Krohn, buku resep pertama untuk makanan penutup baru hadir di abad ke-17, dengan gagasan yang muncul untuk memiliki makanan manis terpisah dari makanan utama.

Transisi ini juga dibantu dengan adanya New World Plantations. Di mana perkebunan ini menurunkan harga gula, dan memungkinkannya untuk menjadi bahan utama. Bukan hanya rempah-rempah saja yang membawa cita rasa dari makanan, tapi gula juga mulai dilirik.

Disajikan ketika Makan

Biasanya makanan penutup, disajikan setelah makanan utama. Namun dulu, ada yang namanya ‘entremet’ (disajikan) di mana banyak restoran mewah, menyajikan sorbet di tengah-tengah makanan. Tapi semakin berkembangnya waktu, makanan penutup ini mulai disajikan setelah makanan habis. Baru di abad 17 muncul buku resep tentang dessert, yaitu hidangan manis untuk menutup makanan.

Buah

Pada masa Versailles, Raja Louis XIV pernah menanam buah-buahan di musim dingin untuk sajian dessertnya. Menurut Ottolenghi, buah menjadi bagian terpenting dari hidangan manis. Buah jadi lebih berharga, dan mulai disajikan dalam piramida. Pada saat itu Raja Louis XIV menanam semua jenis buah, mulai dari strawberry hingga nanas yang dulu belum dibudidayakan di Eropa.

Gula sebagai Pahat

Dulu gula dipahami sebagai media dari seni pahat, mirip dengan porselen dan perunggu. Gula dipandang lebih dari sekadar bahan untuk membuat kue dan manisan. Bahkan seniman Bernini pernah menggunakan gula untuk memahat. Pada abad 17, seniman seperti Bernini terkadang mendesain sebuah patung gula dari metode yang ia gunakan ketika memahat patung marmer atau perunggu.

Malang Trifle Cake - medium.com
Malang Trifle Cake – medium.com

Keunggulan Menu Malang Trifle Cake

Memanjakan lidah dengan yang kudapan manis-manis kini tidak perlu bingung. Pasalnya banyak kudapan manis di Kota Malang yang bisa dijadikan pilihan. Salah satunya Trifle Malang, kue lembut dengan berbagai pilihan rasa dengan siraman saus keju dingin di atasnya ini sangat cocok dinikmati kapan saja.

Trifle adalah dessert klasik dari Inggris. Terdiri dari susunan sponge cake, custard, buah, , dan krim kocok, trifle memang biasanya ditempatkan di mangkuk kaca besar. Lapisan dessert warna-warni terlihat jelas. Trifle lalu disendok untuk disajikan di wadah-wadah individual.

Trifle Malang yang dijual secara online ini hadir dengan beragam varian rasa, mulai dari vanila, madness, coklat, tiramisu, strawberry, red choco dan lemon curd. Meski masih tergolong baru, Trifle Malang telah memiliki banyak customer dari Malang Raya hingga beberapa kota di Indonesia. Bahkan reseller Trifle Malang sudah tersebar di beberapa kota seperti Sidoarjo, Surabaya, Semarang, dan Tangerang. Pihak Trifle Cake Malang mengatakan, rata-rata produksinya mencapai 200 box trifle dalam satu hari, itu pun sudah pesanan semua. Sebaiknya Anda memesan terlebih dulu jika tidak ingin kehabisan produk. 

Selain itu, bahan-bahan yang digunakan untuk membuat Trifle Cake merupakan kualitas premium, sehingga rasanya tidak perlu diragukan lagi. Trifle Malang dibuat homemade dan menggunakan bahan-bahan tanpa pengawet sedikitpun sehingga cocok untuk semua kalangan usia. Dalam suhu ruangan, Trifle Malang tahan sekitar 5 jam sedangkan bisa tahan hingga dua bulan apabila disimpan di dalam freezer. Keunggulan Trifle Malang terletak pada rasanya yang tidak bikin eneg, kuenya lembut, dan saus keju-nya bikin lumer di mulut. Selain itu harga yang ditawarkan cukup terjangkau hanya mulai Rp40 ribu per box ukuran 250 gram. 

Untuk menjawab permintaan customer yang semakin banyak dan terus meningkat setiap harinya. Trifle Cake Malang berencana untuk menambah varian trifle. Sebagian besar customer Trifle Malang juga sering melakukan repeat order. Bahkan, ada beberapa review dari customer yang mengungkapkan penyesalannya karena hanya beli satu box. 

Trifle Malang juga membuka kesempatan bagi umum untuk menjadi reseller dengan pembelian minimal 10 box. Di Malang sendiri telah ada lebih dari 20 reseller dan bisa menghubungi akun Instagram @triflemalang untuk mengetahui informasi lebih lengkapnya. 

Bagi warga yang tinggal di Kota Malang pun bisa berkunjung langsung ke alamat Trifle Cake Malang yang ada di Jalan Margo Basuki No.52 A Mulyoagung Kecamatan Dau Malang yang buka setiap hari, dari jam 8 pagi sampai jam setengah 9 malam. Bagi Anda yang penasaran dengan harga Trifle Malang, berikut ulasan lengkapnya.

Harga Menu Malang Trifle Cake

Varian Malang Trifle Cake (facebook: @malangtrifle)
Varian Malang Trifle Cake (facebook: @malangtrifle)
Varian Rasa Menu Malang Trifle CakeHarga
Bold Choco BoosterRp35.000
ChocolateRp45.000
VanillaRp45.000
StrawberryRp46.000
Lemon CurdRp46.000
TiramisuRp55.000
King KurmaRp55.000
Red ChocoRp55.000
MatchaRp60.000

Dibandingkan dengan harga tahun 2018, 2019, 2020, dan 2021, harga Malang Trifle Cake pada tahun 2022 mengalami kenaikan rata-rata sekitar Rp1.000 hingga Rp5.000 untuk tiap varian. Selain itu, pihak Malang Trifle Cake tampaknya sudah menghapus varian Banana Nutella.

Pada penjualan 2022, Malang Trifle Cake terpantau stabil dan tidak mengalami kenaikan harga yang signifikan. Sebagai contoh, varian rasa Matcha yang dibanderol Rp50 ribu tahun 2020, naik menjadi Rp55 ribu tahun 2021, dan Rp60 ribu tahun 2022. Tahun 2021 juga ada varian trifle cup yang lebih kecil seperti Trifle Bold atau Kue Tjangkir dengan harga relatif lebih terjangkau, mulai Rp19 ribuan, sayangnya, tahun 2022, menu tersebut belum diproduksi lagi. 

Dibanderol dengan harga mulai Rp35 ribu per box, bisa dikatakan Trifle Cake Malang dijual dengan harga yang sangat terjangkau. Berbeda halnya jika Anda menikmati sajian dessert yang ada di restoran atau hotel. Selama ini restoran dikenal mengambil untung besar dari menu minuman beralkohol, hingga jenis minuman lainnya. Namun nyatanya menu anak dan dessert juga menjadi sumber utama keuntungan.

[Update: Almas]

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *