Iklim tropis memang identik dengan suhu udara yang cukup panas, terlebih adanya isu pemanasan global yang kian meningkat dari hari ke hari, hawa panas yang ada di suatu ruangan pun semakin terasa. Masyarakat Indonesia, umumnya yang tinggal di wilayah perkotaan, kerap memanfaatkan pendingin ruangan, seperti kipas angin, AC, atau air cooler agar suhu di rumah lebih dingin, sehingga anggota keluarga akan lebih nyaman.
Meski AC (air conditioner) dinilai lebih canggih, namun perangkat lain seperti kipas angin air cooler masih tetap disukai karena dalam beberapa hal, penggunaan kipas angin dan air cooler dirasa lebih menguntungkan. Jika dibandingkan dengan AC, harga kipas angin dan air cooler jauh lebih murah, biaya pengoperasian serta perawatannya pun lebih rendah.
Kipas angin tidak memerlukan daya listrik yang besar, untuk ukuran standar biasanya tidak lebih dari 100 watt saja. Bahkan ada kipas angin listrik yang ditancapkan pada port USB komputer atau kipas angin yang menggunakan baterai. Penggunaan listrik baik itu besar atau kecil tentunya akan mempengaruhi anggaran keuangan.
Air cooler dan kipas angin juga dinilai relatif aman serta tidak menimbulkan kerugian bagi lingkungan, dengan kata lain pemakaian kipas angin lebih ramah lingkungan. Masalah portabilitas, kipas angin lebih mudah untuk dibawa atau dipindahkan. Berbeda halnya dengan AC yang harus diletakkan pada satu titik saja.
Pada dasarnya ada dua jenis kipas angin yang digunakan oleh masyarakat, yakni kipas angin tradisional dan modern. Kipas angin tradisional seperti kipas yang digerakkan sendiri dengan tangan, sedangkan yang modern adalah jenis yang digerakkan dengan tenaga listrik.
Semakin berkembang kini sangat banyak sekali model-model kipas angin dari segi bentuk, ukuran, bahkan variasi tenaga penggeraknya yang menggunakan baterai. Pada umumnya kipas angin yang sering kita gunakan adalah kipas angin listrik yang memiliki minimum 3 baling-baling pemutar. Kipas angin listrik ditemukan oleh Schuyler Skaats pada tahun 1882. Pada saat itu kipas di gunakan di langit-langit rumah.
Kipas angin yang menyala saat tidur bisa memberikan tidur yang nyenyak dan pulas. Sayangnya, menggunakan kipas angin ternyata juga bisa memberikan masalah kesehatan yang berbahaya bagi tubuh.
Kipas angin memang mampu membuat suhu ruangan menjadi dingin dan lebih nyaman. Kendati demikian, kipas angin cenderung tidak mampu membuat penyaringan udara yang cukup bagi tubuh sehingga banyak sekali kuman, virus, dan bakteri yang disalurkan kipas angin ke tubuh kita. Banyak sekali kasus infeksi saluran pernapasan yang disebabkan karena kebiasaan memakai kipas angin saat tidur. Beberapa orang bahkan berkata bahwa kebiasaan memakai kipas angin saat tidur bisa memicu masalah sesak napas, khususnya jika sirkulasi udara dalam ruangan sangat buruk dan membuat pasokan oksigen cenderung menurun.
Kipas yang dipakai sepanjang waktu tidur bisa memicu ketidakseimbangan suhu tubuh sehingga aktivitas sel imunitas tubuh pun terganggu. Keringat yang dikeluarkan saat tidur bisa jadi adalah cara di mana tubuh mengeluarkan banyak racun. Sayangnya, kipas angin justru bisa membuat pori-pori mengecil dan keringat pun tidak bisa dikeluarkan dari tubuh. Tubuh pun cenderung akan mengalami masalah kekurangan air dan membuat mulut menjadi mudah kering. Di samping itu, otot-otot yang seharusnya bisa beristirahat saat tidur pun cenderung akan mengalami kekakuan dan rasa nyeri yang bisa dirasakan saat bangun tidur karena produksi cairan yang melumasi otot-otot tersebut justru menurun.
Andai suhu ruangan sangat panas, Anda tetap masih bisa menyalakan kipas sepanjang waktu tidur, namun, pastikan bahwa kipas tidak langsung mengenai bagian tubuh sehingga bisa menyebabkan beberapa masalah kesehatan. Kipas bisa dipantulkan ke tembok kamar tidur sehingga suhu ruangan pun menjadi lebih sejuk. Di samping itu, pastikan pula bahwa sirkulasi udara kamar tidur cukup ideal sehingga udara bisa digantikan dengan yang lebih besar. Kebersihan ruangan pun harus dijaga agar Anda tidak menghirup udara yang kurang bersih dari kipas angin.
Berikut tips penggunaan kipas angin yang sehat, untuk mencegah bahaya kipas angin:
- Jangan gunakan kipas angin di dalam ruangan yang tertutup atau yang tidak memiliki sistem sirkulasi udara yang baik.
- Jangan hadapkan kipas angin tepat di wajah, karena akan sangat mempengaruhi jumlah oksigen dan karbondioksida yang ada di sekitar wajah.
- Jika menggunakan kipas saat tidur, maka setel timer untuk mematikannya setelah 30 menit. Sehingga tidak menggunakan kipas sepanjang tidur.
- Jika tidak memiliki kipas dengan fungsi timer, maka hadapkan kipas ke atas sehingga tidak terkena langsung ke tubuh, namun kecilkan power kipasnya agar anginnya tidak terlalu kencang.
Harga Kipas Angin
Harga kipas angin di pasaran bervariasi, tergantung jenis kipas angin, ukuran, dan mereknya. Kipas angin ukuran besar biasanya dijual mulai Rp100 ribuan. Sementara untuk kipas angin jenis blower kecil atau mini yang bisa dipasang baterai atau ditancapkan pada port USB harganya mulai Rp30 ribuan. Berikut daftar harga kipas blower kecil yang ada di pasaran.
Merek | Harga |
Kipas Angin Digimart USB Mini | Rp75.000 |
Gos Mini Fan USB Bladeless Portable | Rp77.500 |
Kipas Angin SOTTA Mini Power USB | Rp50.000 |
VOTRE Portable Mini Fan | Rp30.000 |
Hand Fan Mini Pocket | Rp30.000 |
Kipas Angin Mini Remax F9 | Rp150.000 |
USB Mini Fan Portable Karakter | Rp95.000 |
Daftar harga kipas angin blower ukuran kecil atau mini tersebut bisa saja berbeda dengan daerah Anda dan bisa berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.