Harga Keranjang Bambu Melonjak Saat Panen Tembakau

Salah satu dampak tidak langsung dari panen raya tembakau adalah kerajinan keranjang pembungkus. keranjang dalam kurun waktu beberapa bulan terakhir mengalami peningkatan pesat dengan penyesuaian harga yang variatif.

Kendati panen belum usai, namun harga keranjang sudah mencapai Rp 80 ribu perunitnya. Suroso, 50, perajin keranjang tembakau di Dusun Kelingan, Desa Caruban, Kecamatan Kandangan, Kabupaten Temanggung mengatakan, harga tersebut sudah naik lumayan tinggi dibanding beberapa bulan sebelumnya. ”Saat petani tembakau belum panen, bahkan belum tanam sekitar bulan April 2014 sudah ada orang membeli keranjang. Waktu itu harga awalan ditingkat perajin Rp 25 ribu per keranjang. Lalu bulan berikutnya naik menjadi Rp 30 ribu per keranjang,” katanya.

Dani, 24, perajin keranjang lainnya menuturkan, harga Rp 75 ribu-Rp 80 ribu merupakan harga di tingkat perajin yang dibeli pedagang keranjang, sehingga harga di pasar bisa jadi lebih tinggi lagi. Diperkirakan, harga keranjang tembakau masih akan naik lagi mengingat harga awalan tembakau tahun 2014 lebih baik dibanding tahun 2013.

ABAZ ZAHROTIEN/RADAR KEDU
ABAZ ZAHROTIEN/RADAR KEDU

Harga tembakau di tingkat petani Lamuk, Kecamatan Tlogomulyo saat ini sudah mencapai Rp 125 ribu perkilogram untuk grade E.

Di Dusun Kelingan ada sekitar 100 perajin keranjang tembakau. Mereka membuat keranjang bambu apus yang dibeli dari petani bambu dari daerah Kaloran. Untuk pemasaran, para perajin tidak mengalami kesulitan sebab para pembeli sudah datang ke dusun ini.

Harga keranjang mengikuti dinamika hasil panen tembakau. Jika panen membaik dengan harga tinggi maka secara otomatis harga keranjang akan terangkat. Sebagai contoh, ujar Dani, pada 2011 saat tembakau mahal, harga keranjang bisa mencapai Rp 100 ribu perunitnya.
Namun, sebaliknya jika panen buruk, perajin keranjang pun terkena imbasnya. (zah/ton/jpnn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *