Harga & Keadaan Pasar Tuna Kaleng di Dalam Dan Luar Negeri

Produk makanan kalengan tentu tidak sulit Anda temukan lagi sekarang. Sebagian besar masyarakat menyukainya karena dinilai praktis, Anda tinggal menuangkan isi produk ke wajan untuk dihangatkan, atau diolah lagi menjadi masakan, tidak perlu menunggu waktu lama, sudah bisa dinikmati.

Salah satu produk tuna kaleng yang bisa Anda temukan di pasar yaitu buatan PT Pratama Abadi Nusa Industri Tbk (PANI). Perusahaan terbilang baru dalam usahanya mengeluarkan produk tuna kaleng dalam ukuran kecil pada kuartal keempat di tahun 2018.

Bacaan Lainnya
Tuna Kaleng - www.distributortunakaleng.com
Tuna Kaleng – www.distributortunakaleng.com

Presiden Direktur perusahaan, Prilli Soetantyo mengatakan ekspansi itu untuk mendongkrak penjualan perusahaan yang selama ini hanya memproduksi tuna kaleng ukuran besar. Selain itu, agar bisa digunakan langsung oleh anak usahanya yang bergerak di bidang prosesing kalengan. Untuk penambangan bisnis baru itu, Prilli menyebutkan perusahaan harus menyiapkan produksi baru yang diperkirakan akan memakan dana sebesar Rp 2 miliar.

Harga Tuna Kaleng

Di Indomaret, Alfamart, atau tempat belanja yang lebih besar seperti Giant, Superindo, atau Carrefour, Anda bisa menemukan tuna kaleng dengan harga bervariasi. Misalnya tuna kaleng merek Sun Bell Tuna Rica-Rica, harga jualnya sekitar Rp 15.000. Tentunya, Anda masih bisa menemukan produk tuna kaleng lainnya. Informasi lengkap bisa dilihat dari tabel berikut ini.

Daftar Nama & Harga Tuna Kaleng

Nama ProdukHarga (Rp)
Tobafish Sandwich Tuna Kaleng (small) 185 gr9.500
Sun Bell Tuna Rica Rica15.000
Sun Bell Tuna Sambal Goreng15.000
Sun Bell Tuna Bumbu Nasi Goreng15.000
Sun Bell Tuna Flakes in Chili Sauce15.000
Christa Tuna Merah Dalam Minyak Sayur Makanan Kaleng 185 gr15.000
Tobafish Tuna Chunk In Brine Makanan Kaleng 185 gr15.900
Sun Bell Tuna Chunk in Vegetable16.500
Tobafish Tuna In Red Chili Makanan Kaleng 140 gr16.900
Tobafish Tuna In Green Chili Makanan Kaleng 140 gr16.900
Christa Tuna Nasi Goreng Kampoeng Makanan Kaleng 160 gr22.000
Christa Tuna Padang Cabai Hijau Makanan Kaleng 160 gr22.000
Wilmond Tuna in Oil Tuna Kaleng 185 gr22.500
King’s Fisher Tuna Canned In Brine Daging Tuna Makanan Kaleng 170 gr22.500
Christa Tuna Chunk Dalam Minyak Sayur Makanan Kaleng 185 gr24.000
Christa Tuna Tongol Chunk In Oil Makanan Kaleng 185 gr26.000
Ayam Brand Tuna Mayonaise 185 gr28.000
Ayam Brand Tuna Chunk Oil 185 gr28.000
Ayam Brand Tuna Chunk Brine 185 gr28.000
Empress Tuna Chunk In Oil Makanan Kaleng (2 pcs x 185 gr)35.000
Chilli Tuna Makanan Kaleng 3 pcsx 185 gr36.000
Tobafish Sandwich Tuna Kaleng (medium) 850 gr50.000
Christa Tuna Paket Seasonal Makanan Kaleng70.000

Meskipun masih kontroversi, tetapi peminat makanan ikan kaleng masih ada. Peminat makanan kaleng terutama ikan tuna, biasanya adalah orang-orang yang tidak memiliki banyak waktu untuk memasak. Dengan mengonsumsi tuna kalengan, dinilai lebih praktis.

Menurut The Wall Journal, konsumsi tuna kalengan telah menurun hingga 42 persen. Dilaporkan juga produsen ikan kalengan tengah berjuang keras untuk mempertahankan relevansi di era modern seperti saat ini.

Hanya ada sekitar 32 persen yang berusia 17-34 tahun yang sampai saat ini masih rutin membeli ikan kalengan, sementara 45 persen lainnya berusia di atas 55 tahun. Dari data tersebut bisa ditarik sebuah kesimpulan bahwa orang-orang yang lebih muda cenderung menyukai makanan yang segar, dibandingkan makanan kalengan (processed-).

Beberapa perusahaan mengklaim generasi milenial kesulitan atau tidak dapat membuka sendiri makanan kalengan. Namun faktor lain yang membuat popularitas tuna kaleng menurun adalah aroma menyengat yang disajikan oleh makanan itu sendiri.

Tuna Kaleng - www.bisnistunakaleng.com
Tuna Kaleng – www.bisnistunakaleng.com

Dalam beberapa kebudayaan, menyajikan sandwich tuna sebagai menu makan siang dianggap bukan pilihan yang bijaksana. Hal ini ternyata juga tidak terlepas dari kemajuan teknologi yang begitu pesat. Munculnya platform media sosial seperti Instagram, membuat banyak orang ingin mengabadikan makanan yang cantik dan menggugah selera.

Dengan fenomena seperti itu, generasi milenial dianggap telah mematikan industri tuna kalengan secara perlahan. Beberapa orang berasumsi bahwa ini juga berkaitan dengan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap polusi laut dan penerapan pola hidup sehat.

Namun, itu tidak lantas menjadikan industri tuna kalengan berdiam diri. Buktinya, beberapa perusahaan ternyata sudah memiliki beragam strategi untuk mempertahankan industri tersebut. Seperti yang dilakukan oleh perusahaan manufaktur, StarKist. Mereka berhasil menciptakan kreasi tuna olahan seperti spicy Korean style dan hot buffalo. Kemasannya pun didesain agar menarik perhatian para generasi milenial. Ada juga perusahaan yang mulai membuat camilan kering seperti cracker, cereal bar hingga keripik yang terbuat dari daging tuna.

Bagi pasar dalam negeri sendiri, kondisinya tidak jauh berbeda dengan pasar luar negeri. Pelaku industri telah menyiapkan kampanye untuk memulihkan permintaan ikan kalengan. Pasar komoditas itu diperkirakan pulih pertengahan tahun 2019.

Ketua Asosiasi Pengalengan Ikan Indonesia (Apiki) Ady Surya mengatakan pihaknya akan melakukan kampanye yang menyasar para generasi milenial, lembaga pendidikan, para , dan ibu-ibu rumah tangga. Kampanye yang dimaksud itu memiliki tema ‘Dengan Ikan Kaleng Kita Bangun Keluarga Indonesia Bebas Stunting’ yang diharapkan membantu memulihkan pasar tuna kalengan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *