Update Harga Kapur Dolomit (250 gr, 500 gr, 1 kg, 1 Karung)

Tanah yang tidak subur memang menjadi permasalahan yang sering dikeluhkan para petani atau mereka yang ingin bercocok tanam. Nah, jika kebetulan Anda memiliki masalah yang sama, mungkin bisa mencoba menggunakan kapur dolomit. Produk ini sendiri sudah tersedia dalam beragam kemasan dan merk, serta dijual dengan harga mulai ribuan hingga ratusan ribu rupiah.

Kapur dolomit (sumber: kompas)
Kapur dolomit (sumber: kompas)

Sebelum membahas mengenai kapur dolomit, tidak ada salahnya jika kita mengulik sedikit mengenai kesuburan tanah. Tanah yang subur adalah tanah yang mempunyai profil yang dalam (kedalaman yang sangat dalam melebihi 150 cm), strukturnya gembur, tingkat pH 6,0 hingga 6,5; kandungan unsur haranya yang tersedia bagi tanaman adalah cukup, dan tidak terdapat faktor pembatas dalam tanah untuk pertumbuhan tanaman.[1]

Bacaan Lainnya

Kesuburan tanah sendiri adalah kemampuan suatu tanah untuk menghasilkan produk tanaman yang diinginkan pada lingkungan tempat tanah itu berada. Produk tanaman tersebut dapat berupa buah, biji, daun, bunga, umbi, getah, eksudat, , trubus, batang, biomassa, naungan, atau penampilan. Tanah memiliki kesuburan yang berbeda-beda, tergantung faktor pembentuk tanah (bahan induk, relief, organisme. dan waktu) yang mendominasi di lokasi tersebut. Tanah merupakan fokus utama dalam pembahasan kesuburan tanah, sedangkan tanaman merupakan indikator utama mutu kesuburan tanah.[2]

Ciri Tanah Subur

  • Salah satu ciri tanah subur ditandai dengan adanya lapisan humus, ketebalan lapisan humus dalam tanah menandakan tingkat kesuburan tanah tersebut. Dalam lapisan humus, kaya akan bahan organik dan unsur hara. Unsur hara sangat diperlukan oleh tanaman sebagai bahan baku fotosintesis. Lapisan humus yang berongga memungkinkan untuk menyerap air dengan baik, sehingga kebutuhan tanaman akan air bisa tercukupi. Humus ini biasanya berwarna hitam kecoklatan dan memiliki tekstur yang gembur.
  • pH tanah normal atau netral pada kisaran 6 hingga 8, dan ideal pada kisaran 6,5 hingga 7,5. Jika pH tanah normal atau bahkan ideal, maka akan sangat membantu tanaman dalam menyerap ion-ion unsur hara dan mikroorganisme akan terjaga dengan baik. Karena, ph yang netral menjamin kelangsungan dan perkembangan mikroorganisme tanah dengan baik.
  • Tekstur lempung adalah salah satu ciri lainnya tanah terbilang subur, karena tekstur tanah lempung bisa untuk mengikat berbagai mineral yang dibutuhkan agar tidak mudah hanyut atau terkikis terbawa air. Meski demikian, kadar lempung harusnya normal dan biasanya terletak pada lapisan yang ada di tengah, Selain itu, kandungan pasir juga harus mencukupi, yang berfungsi untuk menangkap air dan dapat diserap oleh tanah dengan baik.
  • Biota tanah, selain bisa menyuburkan tanah, juga berfungsi sebagai indikator atau parameter yang menunjukkan bahwa tanah tersebut subur. Biota tanah tersebut bisa hidup dalam kadar pH tanah yang tidak ekstrem. Tanah yang dihuni oleh biota tanah juga menunjukkan bahwa di dalam tanah tersebut tersedia berbagai bahan organik yang dibutuhkan biota tanah termasuk, mikroorganisme dan mikroflora untuk menunjang kehidupannya. Ketika biota tanah tersebut ditemukan dalam tanah, maka bisa dikatakan tanah tersebut termasuk tanah yang subur.
  • Ketika kita menemukan banyak jenis tanaman yang tumbuh di suatu tempat, maka bisa dikatakan bahwa tanah itu subur. Pasalnya, banyaknya jenis tanaman di suatu tempat menandakan bahwa tanahnya subur. Semakin banyak dan beragam tanaman yang tumbuh, maka semakin baik kualitas kesuburan tanah tersebut.

Pengertian dan Manfaat Kapur Dolomit

Apabila tanah yang Anda miliki tidak begitu subur, terutama karena terlalu asam, salah satu cara yang dapat Anda gunakan adalah memberikan kapur dolomit. Ini adalah mineral yang mengandung unsur hara kalsium oksida (CaO) dan juga magnesium oksida (MgO) dengan kadar yang cukup sehingga dapat menetralkan pH tanah. Jika tanah kekurangan hara kalsium dan magnesium, maka otomatis tanaman menjadi kurang maksimal dalam berproduksi.

Pemberian kapur dolomit untuk tanaman diklaim dapat sangat membantu produktivitas tanaman tersebut, dan inilah yang diharapkan oleh semua petani. Sayangnya, terkadang banyak di antara para petani yang tidak tahu apa fungsi dari kapur dolomit ini. Banyak di antara mereka yang hanya mengetahui kalau kapur dolomit ini untuk menetralkan pH tanah saja, padahal masih banyak lagi kegunaan dari kapur dolomit ini.

Selain dapat membantu menetralkan pH, kapur dolomit juga dikatakan bisa memberikan nutrisi yang berharga bagi tanaman, menetralkan kejenuhan zat-zat yang berlebihan dan bisa meracuni tanah dan tanaman, meningkatkan efektivitas dan efisiensi tanah terhadap zat-zat hara di dalamnya, menjaga ketersediaan unsur hara di dalam tanah, merangsang pembentukan zat lemak dan karbohidrat, hingga membantu unsur pembentuk warna daun menjadi lebih baik.

Tidak sulit menemukan kapur dolomit, karena Anda bisa membeli bahan ini di berbagai toko pertanian maupun situs online. Harga kapur dolomit sendiri bervariasi, mulai ribuan hingga ratusan ribu rupiah, tergantung merk dan kemasan. Berikut kami sajikan informasi terbaru kisaran harga kapur dolomit di pasaran.

Kapur Dolomit - www.bukalapak.com
Kapur Dolomit – www.bukalapak.com

Harga Kapur Dolomit

Merk & Kemasan Kapur DolomitHarga
Kapur Dolomit Ecer 500 grRp3.000
Kapur Dolomit Ecer 1 kgRp5.000 – Rp9.000
Kapur Dolomit Trubus Mitra Swadaya 2 kgRp10.000
Kapur Dolomit Super 2 kgRp10.000
Kapur Dolomit Kebomas Repack 250 grRp27.600
Dolomit Cair Mikro & Makro 500 mlRp45.000
Kapur Dolomit ADB (Akar Daun Buah) 50 kgRp65.000
Kapur Dolomit Kebomas Petrokimia Gresik 50 kgRp75.000
Super Sulfat Ekstrak Dolomit 250 grRp100.000
Kapur Dolomit Super 50 kgRp169.100
Kapur Dolomit Premium 100 50 kgRp231.000

Harga kapur dolomit di atas kami rangkum dari berbagai sumber, termasuk toko bahan pertanian dan situs jual beli online. Jika dibandingkan tahun sebelumnya, harganya cenderung stabil. Harga kapur dolomit eceran 500 gram misalnya, masih Rp3.000, sedangkan harga dolomit cair mikro & makro 500 ml sedikit naik dari Rp44 ribu menjadi Rp45 ribuan.

[1] Sutedjo, M. M. 2002. Pupuk dan Cara Pemupukan. Jakarta: Rineka Cipta.

[2] Yuwono, D. 2007. Kompos. Jakarta: Penebar Swadaya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *