Info Terkini Harga Kakatua Raja Hitam

Hampir setiap orang mengenal burung kakatua. Burung yang begitu legendaris ini bahkan menjadi lagu favorit semasa kecil. Namun siapa sangka, jika ada burung kakatua raja hitam yang konon dikenal sebagai spesies dari burung kakatua terbesar di dunia. Tak heran, jika burung ini memiliki harga jual cukup tinggi.

Kakatua raja hitam merupakan hewan asli Papua dan Australia, biasanya ditemukan di Kepulauan Aru, Pulau Misool di bagian barat Papua, timur Merauke sampai Teluk Papua, selatan Papua Nugini, dan di Australia. Burung dengan nama Latin Probosciger aterrimus ini memiliki wilayah persebaran di hutan primer atau daerah perkebunan dengan ketinggian 1.300 meter di atas permukaan laut.

Burung ini memiliki panjang sekitar 60 cm dan berat sekitar 500 gram sampai 1.000 gram. Kakinya berwarna keabu-abuan atau hitam, dan hanya ada sedikit bulu di bagian pahanya. Burung ini memiliki karakteristik unik, dengan adanya hiasan berwarna merah yang berupa kulit di pipinya.

Kakatua raja hitam dibekali dengan paruh yang sangat kuat, berfungsi untuk memecahkan kulit biji-bijian atau menghancurkan kacang-kacangan. Paruhnya ini juga bisa mengupas dan memecahkan tempurung kelapa. Selain itu, ada beberapa ciri lain yang dapat Anda amati untuk membedakan jenis kakatua raja hitam dengan jenis lainnya.

Jenis Kakatua Raja Hitam

• Kakatua P. a. goliath, berasal dari Papua (kecuali Pulau Misool) dan Papua Nugini.
• Kakatua P. a. stenolophus, berasal dari Papua Nugini dan Pulau Yapen.
• Kakatua P. a. atterimus, berasal dari Pulau Misool dan Pulau Aru.
• Kakatua P. a. macgillivrayi, berasal dari dataran rendah Papua Nugini dan Australia.

Ciri Fisik Kakatua Raja Hitam

• Kakatua raja memiliki jambul yang panjang berwarna hitam
• Memiliki paruh yang kuat
• Ekor kakatua raja hitam terbilang pendek
• Warna mata burung cokelat gelap
• Dalam segi perilaku, burung tersebut lebih sering dijumpai dalam kelompok kecil atau berpasangan.
• Jika sedang terbang, satwa ini terlihat berbeda dari jenis burung lainnya, sayapnya yang tampak kuat, bentuk membulat, gerakan kepakan, dan melayang, serta suara riuh.
• Jika bertengger pada ranting terluar dari pohon yang tinggi, satwa ini akan menegakkan jambulnya.

Untuk membedakan kakatua raja hitam jenis jantan dan betina, Anda dapat melihat melalui perbedaan beratnya. Berat kakatua raja betina antara 500 gram hingga 950 gram, sedangkan jantan memiliki berat kisaran 540 gram sampai 1.100 gr. Kakatua raja hitam cukup banyak diminati masyarakat karena memiliki keunikan sebagai berikut.

Keunikan Kakatua Raja Hitam

Pipi burung ini dapat berubah warna kulit sesuai dengan tingkat kesehatan atau stres. Pada saat stres, kulit akan berubah warna ke merah muda atau berwarna krem. Sementara itu, pada saat bersemangat atau gembira, kulitnya akan berubah menjadi kuning. Burung ini juga kerap makan dalam kelompok besar. Satu burung penjaga akan mengamati predator yang ada. Apabila pemangsa atau ancaman lainnya muncul, maka burung yang bertugas berjaga memberikan alarm menangis untuk memberitahukan yang lain.

Sementara itu, saat hujan, burung ini kerap dijumpai dalam keadaan tergantung terbalik dengan sayap dan ekor terulur, seolah-olah seperti mandi. Tak heran, jika kakatua raja hitam sangat unik jika dilihat dari tingkah dan perilakunya.^[1] Nah, bagi Anda yang penasaran, berikut info terkini harga burung kakatua raja hitam di pasaran yang telah bersertifikat.

Harga Kakatua Raja Hitam

Informasi harga burung kakatua raja hitam di atas telah kami rangkum dari berbagai sumber, termasuk pedagang yang menawarkan varian ini di situs jual beli online. Perlu Anda catat bahwa harga burung tersebut tidak mengikat dan bisa berubah sewaktu-waktu. Sebagai perbandingan, tahun lalu kakatua raja hitam usia 5 bulan ditawarkan dengan harga Rp2,5 jutaan per ekor, sedangkan harga kakatua raja hitam umur 7 bulan berkisar Rp3,5 jutaan per ekor.

Selain kakatua raja hitam, Anda juga dapat membeli burung jenis lain seperti kakatua jambul putih usia dewasa dan sudah pintar bicara yang dijual dengan harga mulai Rp3,5 jutaan per ekor. Burung tersebut telah memiliki sertifikat serta surat Izin Kepemilikan dari BKSDA Karantina, sehingga terjamin aman.

[Update: Panca]

^[1] Ika dan Mukhsin. 2019. Ensiklopedia: Satwa Negeriku. Jakarta: K-Media, hlm. 99.