Update Lengkap Harga Bibit Porang

Tanaman porang telah lama dikenal oleh masyarakat Indonesia. Pada zaman penjajahan Jepang, umbi tanaman ini berjasa dalam mendukung ketahanan pangan, terutama bagi masyarakat yang terkendala untuk menyediakan beras atau bahan pangan karbohidrat lainnya. Porang pun kini tetap eksis dibudidayakan dengan harga bibit yang terjangkau.

Bacaan Lainnya
Ilustrasi: Tanaman Porang (credit: recipes.timesofindia)
Ilustrasi: Tanaman Porang (credit: recipes.timesofindia)

Porang merupakan salah satu jenis tanaman iles-iles yang tumbuh di dalam hutan, tumbuhan semak (herba) yang berumbi di dalam tanah. Tanaman porang dapat tumbuh hingga tinggi 100-150 cm, berbatang halus dengan tangkai dan daunnya yang berwarna hijau tua bergaris-garis disertai bercak putih.

Tanaman porang menyukai lingkungan dengan daerah tinggi dan kelembapan cukup.[1] Daging umbinya berwarna kekuningan, berisi karbohidrat yang berfungsi untuk pertumbuhan selanjutnya. Sementara, akar tanaman porang berupa akar serabut berwarna putih, tumbuh dari batang dan kulit umbi yang berguna untuk memperluas daya serap air dan zat hara dari dalam tanah.

Tanaman ini banyak dijumpai di Asia, seperti di Jepang yang dikenal sebagai konjac (A. konjac) dan di Indonesia yang dikenal dengan nama porang. Selain porang, tanaman ini juga kerap disebut iles-iles, bunga bangkai Jawa, hingga konjak atau elephant foot yam. Porang lebih banyak digunakan di dunia industri untuk mengilapkan kain, perekat kertas, cat, dan wool. Selain itu, juga digunakan sebagai pengganti dan gelatin dalam pembuatan negatif film, isolator seluloid, serta sebagai bahan penjernih dalam industri bir, gula, minyak, dan serat.

Dahulu, umbi yang satu ini dianggap tidak layak jual karena tumbuhan dan bunganya berbau busuk. Namun, saat ini porang banyak dimanfaatkan sebagai bahan makanan alternatif dengan sifat tepungnya yang dapat dijadikan substitusi untuk tepung gandum. Di Jawa Timur, porang telah dijadikan salah satu komoditas ekspor penting untuk bahan konyaku atau mie dan shirataki yang kemudian diekspor ke Jepang.

Kandungan Gizi Porang

KomponenJumlah
Energi69 Kkal
Karbohidrat15,7 gr
Protein1 gr
0,1 gr
Kalsium62 mg
Fosfor41 mg
Besi4,2 mg

*Kandungan gizi porang per 100 gr

Punya nama latin Amorphophallus muelleri Blume, ini merupakan tanaman herbal yang mengandung glukomanan cukup tinggi, sebagai serat aktif yang dapat digunakan untuk diet. Namun, makanan yang mengandung glukomanan tidak direkomendasikan dimakanĀ  bersamaan dengan suplemen lain, karena secara teoritis glucomannan bila ditelan pada waktu bersamaan, dapat mengeblok suplemen diet lain.[2]

Umbi suweg atau porang berpotensi sebagai makanan alternatif diet bagi penderita diabetes karena nilai indeks glikemiknya cukup rendah sekitar 42. Selain bermanfaat untuk diet, bahan makanan dengan IG rendah dapat dijadikan alternatif untuk terapi penderita diabetes. Terlebih, umbi porang mengandung serat yang tinggi dan tanpa kolesterol.

Bibit porang (sumber: sarjanatani.com)
Bibit porang (sumber: sarjanatani.com)

Harga Bibit Porang

Varian Bibit PorangHarga
Bibit Porang PolybagRp2.000
Bibit Porang isi 15 bijiRp45.000
Bibit Umbi Porang isi 50 bijiRp95.000
Benih Bunga Porang Kering 100 grRp99.000
Bibit Umbi Porang 1 kg isi 100 bijiRp175.000
Bibit Porang Biji Katak per kgRp199.000
Bibit Porang 5 kgRp255.000

Harga di atas kami rangkum dari berbagai sumber di internet. Harga bibit porang tersebut tidak terikat dan bisa berubah sewaktu-waktu. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, harga bibit porang tahun ini ada yang naik dan turun. Sebagai contoh, bibit porang polybag yang awalnya dijual dengan harga Rp7 ribu, turun menjadi Rp2 ribu. Sementara itu, bibit umbi porang 1 kg isi 100 biji yang awalnya dibanderol Rp145 ribu, naik menjadi Rp175 ribu. Anda dapat membeli bibit porang di toko pertanian terdekat maupun memesannya secara online melalui sejumlah marketplace dengan harga bervariasi.

Sebagai tambahan referensi, harga jual bibit porang di Jawa Tengah ditaksir mulai Rp100 ribu per kg dengan kualitas super. Sementara itu, pada tahun lalu, di Jawa Timur, tepatnya di Ponorogo, harga bibit porang dibanderol mulai Rp85 ribu hingga yang paling mahal mencapai Rp250 ribu per kilogram kualitas super.

Untuk mulai membudidayakan porang, Anda cukup menyiapkan jenis bibit umbi kecil yang diperkirakan membutuhkan biaya mencapai Rp40 juta untuk 30.000 sampai 40.000 bibit per hektar. Selain itu, Anda dapat menyiapkan biaya perawatan dan pemupukan hingga Rp45 juta dalam satu tahun. Hasil panen selama 1 tahun dalam tanah seluas 1 hektar diklaim dapat mencapai 35 ton. Dalam 35 ton porang basah, jika dijadikan chips atau dikeringkan, menjadi 12 ton sampai 14 ton porang kering dengan harga jual Rp60 ribu per kg.

Ilustrasi: Cara Budidaya Tanaman Porang (credit: pikiran-rakyat)
Ilustrasi: Cara Budidaya Tanaman Porang (credit: pikiran-rakyat)

Cara Budidaya Porang

  • Pilihlah lahan dan lokasi yang tepat untuk budidaya porang. Setelah itu, Anda harus mengolah tanahnya untuk mendapatkan hasil panen yang berkualitas baik. Jika porang ditanam di tanah yang keras, umbinya akan berbentuk memanjang seperti singkong. Sementara itu, jika porang ditanam di tanah yang gembur, umbinya akan membulat seperti labu.
  • Buat lubang tanam di atas tanah yang telah diolah. Lubang tanam tidak boleh terlalu dalam dan idealnya antara 10 cm hingga 15 cm. Jika Anda menanam bibit porang terlalu dalam, maka umbinya akan terpisah-pisah seperti singkong. Sementara itu, jika Anda menanam dengan kedalaman yang tepat, umbi porang akan menyatu dan ini membuatnya terlihat besar.
  • Jarak tanam setiap bibit juga harus diperkirakan dan pastikan tidak terlalu dekat atau rapat. Porang yang ditanam dengan jarak terlalu rapat akan sulit tumbuh dan hasil panen akan menurun. Selain itu, ukurannya akan kecil-kecil. Sementara itu, porang yang ditanam dengan jarak berjauhan bisa membulat besar.
  • Seperti ketika membudidayakan tanaman pada umumnya, Anda harus melakukan pemupukan lanjutan. Khusus untuk Anda yang ingin menanam porang organik dan tidak mengandung bahan kimia, gunakan pupuk kandang dan kompos. Hasil panen porang dengan pupuk organik memang tidak sebagus porang yang dipupuk dengan . Namun, porang yang dipupuk dengan NPK biasanya mengandung kimia pada umbinya, sehingga proses pengolahan untuk dijadikan makanan membutuhkan waktu agak lama.
  • Bbersihkan rumput atau gulma di sekitar tanaman secara rutin. Meskipun porang adalah jenis tanaman yang tak memerlukan banyak perawatan, Anda harus melakukan hal ini supaya hasil panen lebih berkualitas dibanding memanen porang liar. Beberapa jenis tanaman seperti alang-alang juga harus diberantas, karena bisa merusak umbi porang dan mengakibatkan gagal panen.
  • Penyiraman harus dilakukan untuk menjaga kelembapan tanah. Siram ladang porang Anda jika tanah sudah kering. Gunakan semprotan untuk menyiram lahan budidaya supaya lebih merata dan airnya tidak menggenangi lahan. Anda tidak dianjurkan menyiram media budidaya setiap hari, apalagi saat musim hujan, karena bisa berakibat busuk akar

Porang baru biasa dipanen setelah enam bulan atau setelah periode akhir musim kemarau. Jika porang tidak dipanen, tanamannya akan layu dan seolah mati. Namun, ini bukan berarti Anda gagal panen. Tanaman porang yang layu bisa Anda rawat untuk dipanen tahun depan. Semakin lama umbi porang dipanen dan dirawat, maka umbinya semakin besar. Namun, jika tanaman porang hanya dibiarkan dan tidak dirawat, maka umbinya akan kosong dan mati.

[Update: Almas]

[1] Sunarti. . Serat Pangan dalam Penanganan Sindrom Metabolik. Yogyakarta: UGM Press, hlm. 27.

[2] Fatchiyah. 2018. Kajian Nutrigenomik dan Kesehatan: Nutrisi Berbasis Genomik dan Proteomik. Malang: UB Press, hlm. 42.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *