Info Terkini Biaya Crowning Gigi

Jika Anda rajin ke dokter gigi, mungkin sudah tidak asing dengan istilah crowning. Crowning gigi adalah prosedur pemasangan selubung gigi di atas gigi yang rusak, yang berguna untuk mengembalikan bentuk, ukuran, dan kekuatan gigi, serta melindungi gigi dari kerusakan. Tergantung rumah sakit dan klinik kesehatan, biaya crowning gigi saat ini rata-rata jutaan rupiah.

Apa Itu Crowning Gigi?

Seringkali ada kejadian yang tidak terduga dan di luar kehendak sehingga menjadikan gigi Anda bermasalah, termasuk gigi depan. Sayangnya, penambalan bukan menjadi solusi masalah tersebut lantaran lokasi gigi yang tampak dari luar. Selain itu, penambalan gigi juga mungkin tidak cukup satu kali kunjungan ke dokter.

Untung saja saat ini sudah ada beberapa metode yang dapat dilakukan untuk memperbaiki bentuk gigi depan yang bermasalah, salah satunya crowning gigi. Dikutip dari Dental Center Indonesia, crowning gigi dikatakan sebagai teknik restorasi gigi, untuk memperbaiki gigi yang sudah sangat terpangkas. Teknik ini diklaim sangat efektif dalam memulihkan gigi dengan ukuran dan bentuk alaminya. Selain itu, prosedur ini juga sangat berguna dalam memberikan estetika yang bagus dan menguatkan gigi yang rusak.

Ada sejumlah kondisi yang membuat gigi harus mendapatkan perawatan seperti crowning. Beberapa kejadian kecelakaan bisa menyebabkan benturan yang sangat keras pada gigi depan, sehingga gigi depan menjadi patah. Dengan dibuatkan crown, maka gigi yang patah tadi menjadi terlindung dan bentuknya menjadi seperti gigi normal. Crowning juga bisa digunakan untuk melindungi gigi yang memiliki lubang terlalu besar, sehingga tidak memungkinkan lagi untuk ditambal (jika di tambal cepat lepas),serta memperbaiki gigi yang berubah warna.

Meski demikian, pembuatan crown tidak boleh sembarangan. Ketika ahli gigi membuat crown, harus mengacu pada tujuan perawatan pembuatan gigi tiruan, yakni mengembalikan fungsi-fungsi yang hilang, antara lain fungsi pengunyahan, fungsi bicara, fungsi estetika, dan mempertahankan kondisi rongga mulut agar tidak mengalami kerusakan lebih lanjut, dalam konteksnya sebagai suatu kesatuan sistem stomatognatik.^[1]

Dalam merencanakan sebuah desain gigi tiruan pun, ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan, salah satunya keadaan gigi geligi maupun jaringan lunak di sekitar daerah kehilangan gigi. Sudah terbukti dari banyak studi bahwa gigi tiruan yang tidak dirancang dengan benar, dapat menyebabkan terjadinya kelainan pada organ mastikasi yang akan berdampak pada sistem stomatognatik.^[2]

Saat ini, sudah banyak rumah sakit maupun klinik kesehatan yang menyediakan layanan crowning gigi. Biaya untuk melakukan metode ini sangat bervariasi, tergantung dari bahan yang digunakan, apakah itu porselen fused to metal (porselen yang bagian dalamnya dilapisi metal) atau full porselen, atau bisa juga bahan lainnya. Sebagai referensi, berikut kisaran harga crowning gigi saat ini.

Biaya Crowning Gigi

Biaya crowning gigi di atas kami rangkum dari berbagai sumber, termasuk situs resmi masing-masing klinik yang bersangkutan. Sebagai perbandingan, pada tahun sebelumnya, biaya crowning gigi di rumah sakit dipatok mulai Rp250 ribu hingga jutaan rupiah. Jika dibandingkan klinik gigi, biaya crowning gigi di rumah sakit memang lebih terjangkau.

Adakah risiko yang mungkin terjadi jika tidak dilakukan restorasi crown? Salah satu hal yang mungkin akan dialami oleh pasien adalah gigi pecah secara tiba-tiba, mungkin setelah pasien menggigit sesuatu yang keras. Hal itu bisa terjadi karena gigi yang telah dirawat saluran akarnya, biasanya hanya tersisa dinding yang sudah tipis akibat lubang cukup besar, ditambah dengan pembuatan akses untuk dilakukan perawatan saluran akar.

Dinding mahkota gigi yang tipis jika terkena tekanan kunyah berlebih dan terus-menerus (terutama gigi belakang), memungkinkan gigi beserta tambalannya bisa tiba-tiba pecah. Jika sudah pecah, maka perawatan sebelumnya yang dilakukan sia-sia. Apabila gigi sudah pecah, maka tindakan yang dilakukan adalah gigi harus dicabut (apabila patahnya sudah dalam).

^[1] Abiyoso, Andhi Kartini Ambas dan Ratna Sari Dewi. 2012. Pengembangan dan Modifikasi Estetik dalam Pembuatan Crown dan Bridge. Widya, Vol. 29(321): 29-36.

^[2] A., Andhi Kartini Thambas dan Ratna Sari Dewi. 2012. Pengembangan dan Modifikasi Estetik dalam Pembuatan Crown dan Bridge. Widya, Vol. 29(321): 30-36.